• judi

    Akurat, Begini Rumus Cara Menghitung Laba yang Mudah dan Benar


    Dalam urusan berbisnis, cara menghitung laba adalah hal penting yang wajib diketahui.

    Sebab, tanpa dilakukannya perhitungan ini, akan sulit bagi kita untuk mengetahui apakah suatu bisnis berjalan dengan baik atau justru berpotensi mengalami kerugian yang mungkin saja bisa berdampak terjadinya gulung tikar.

    Selain digunakan untuk menganalisis aktivitas bisnis yang tengah berjalan, laba juga menjadi tujuan utama terciptanya bisnis tersebut.

    Nah, kira-kira bagaimana cara menghitung laba yang mudah dan efektif? Mari kita bahas lebih lanjut di artikel yang satu ini.

    Pengertian Laba Kotor

    Laba atau keuntungan dalam bisnis terbagi menjadi dua. Pertama yakni laba kotor dan yang kedua yaitu laba bersih. Sebelum kita masuk ke cara menghitung laba, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu laba kotor dan laba bersih.

    Laba kotor atau yang disebut dengan gross profit adalah perolehan keuntungan sebelum dikurangi biaya operasional, pajak, upah pegawai, dan lain-lain.

    Laba kotor tidak bisa dikatakan sebagai keuntungan murni. Sebab, di dalamnya masih terdapat biaya produksi, biaya jasa, biaya pemasaran, dan biaya lainnya yang perlu dikurangi sebelum akhirnya dapat dikatakan sebagai laba bersih.

    Pengertian Laba Bersih

    Laba bersih atau net income adalah keuntungan yang didapat perusahaan dan sudah dikurangi biaya pengeluaran lainnya. 

    Adapun biaya pengeluaran tersebut mencakup:

    1. Biaya pengeluaran tersebut mencakup:

    2. Biaya Operasional

    3. Penjualan, Administrasi, Beban Umum

    4. Pajak Penghasilan

    5. Bunga Pinjaman

    6. Biaya Penyusutan, Misalnya Penyusutan Peralatan

    Selain keuntungan yang didapat dari adanya pengurangan biaya pengeluaran, cara menghitung laba bersih juga bisa didapat dari adanya pendapatan tambahan.

    Sebagai contoh, sebuah perusahaan menginvestasikan sebagian dananya untuk investasi jangka pendek. Pendapatan yang didapat dari investasi tersebut termasuk ke dalam laba bersih. Selain hasil investasi, penjualan aset juga bisa dianggap sebagai pendapatan.

    Fungsi Dari Perhitungan Laba

    Laba memiliki fungsi yang cukup krusial, yakni mengindikasikan keuntungan yang diperoleh perusahaan saat akhir periode atau di penghujung hari.

    Tidak hanya itu, adanya cara menghitung laba juga bisa memperlihatkan jika suatu bisnis atau usaha mengalami perkembangan yang baik dari waktu ke waktu atau justru mengalami penurunan. 

    Nah, berangkat dari sini nantinya perusahaan bisa menentukan rencana kedepannya agar kegiatan bisnis yang ada dapat terus berjalan dan menghasilkan keuntungan yang signifikan. 

    Jika diuraikan satu persatu, fungsi dari laba yaitu:

    1. Sebagai Indikator Stabilitas Keuangan

    2. Sebagai Indikator Perolehan Keuntungan Selama Satu Periode

    3. Sebagai Bahan Pertimbangan dan Evaluasi Untuk Mengambil Strategi Bisnis Kedepannya

    4. Sebagai Penentu Suatu Perusahaan Sepadan Dengan Risiko Investasi yang Ada, Indikator Ini Biasanya Dijadikan Pertimbangan Utama Bagi Investor

    5. Sebagai Penentu Layak Atau Tidaknya Suatu Perusahaan Memperoleh Pinjaman Usaha dari Kreditur atau Perusahaan Pembiayaan

    6. Membantu Pemilik Bisnis Untuk Melihat Kelemahan dan Kelebihan dari Usaha yang Berjalan

     

    Baca Juga: Strategi Pemasaran Produk : Alasan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

     

    Faktor yang Mempengaruhi Laba

    Ada berbagai faktor atau variabel yang mempengaruhi cara menghitung laba baik itu laba kotor maupun laba bersih.

    Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih

    Beberapa faktor yang membawa pengaruh terhadap laba bersih diantaranya yaitu:

    • Kuantitas atau jumlah produk yang diproduksi dan dijual

    • Biaya penyusutan peralatan dan utilitas ruangan yang dipakai untuk memproduksi suatu produk

    • Biaya variabel, yakni sejumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli produk yang nantinya akan dijual

    • Biaya tetap yang terdiri dari upah pegawai, pajak, dan lainnya

    • Biaya sewa, biaya pemasaran, sampai dengan tunjangan pegawai

    Faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor

    Cara menghitung laba kotor dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mencakup jumlah produk, harga jual produk, harga pokok penjualan (HPP).

    Semakin banyak produk atau jasa yang terjual, maka akan semakin banyak juga laba yang bisa didapatkan.

    Semakin tinggi harga jual suatu produk dan jasa, maka akan semakin tinggi juga perolehan laba kotornya.

    Apabila besaran HPP setara atau sama dengan harga jual produk, maka laba yang diperoleh akan semakin besar.

     

    Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dengan Modal Usaha Kecil

     

    Cara Menghitung Laba Bersih dan Laba Kotor

    Laba bersih dan laba kotor bisa dihitung dengan mudah selama data yang dibutuhkan sudah terkumpul semuanya.

    Agar memudahkan Anda dalam menghitungnya, berikut cara menghitung laba yang perlu Anda ketahui.

    Cara Menghitung Laba

    Image Source: Pexels/Tima Miroshnichenko

    Cara Mudah Menghitung Laba Kotor

    Menghitung laba kotor dapat dilakukan menggunakan rumus laba kotor dimana pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP).

    Laba Kotor = Pendapatan – HPP

    Sebagai catatan, pendapatan merupakan hasil dari penjualan produk. Sedangkan harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

    Contoh Perhitungan Laba Kotor

    Untuk memudahkan Anda dalam memahami perhitungan cara menghitung laba, simak contoh cerita berikut ini.

     

    Sebuah perusahaan makanan ringan memiliki rincian laba rugi seperti di bawah ini.

    Penjualan Bersih: Rp100 Juta

    Harga Pokok Penjualan: Rp40 Juta

    Biaya Pemasaran: Rp10 Juta

    Biaya Administrasi: Rp10 Juta

    Pajak: Rp5 Juta

    Dari data dan informasi yang ada, maka perhitungan laba kotornya sebagai berikut.

    Laba Kotor = Pendapatan – HPP

    Laba Kotor = Rp100 Juta – Rp 40 Juta = Rp60 Juta

    Cara Mudah Menghitung Laba Bersih

    Cara menghitung laba bersih tidaklah sulit. Anda hanya perlu menghitungnya dengan menggunakan rumus laba bersih. Adapun rumusnya sebagai berikut.

    Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran

    Selain itu, Anda juga bisa menggunakan rumus lainnya seperti di bawah ini.

    Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Biaya   

     

    Contoh perhitungannya sebagai berikut. 

    Dengan contoh perhitungan laba kotor diatas, laba kotor yang dicetak oleh perusahaan makanan ringan adalah Rp 60 Juta. Sementara itu, terdapat beberapa biaya yang harus dibebankan per tahunnya yaitu Pajak penghasilan (Rp 4.500.000), Biaya operasional perusahaan (Rp 5.500.000), dan pinjaman ke bank dengan total Rp 12.00.000. Sehingga, laba bersih yang didapatkan Perusahaan minuman ringan adalah: 

    Laba bersih= Rp 60.000.000 – (Rp 4.500.000 + Rp 5.500.000 + Rp 12.000.000) = Rp 60.000.000 – Rp 22.000.000 = Rp 38.000.000

    Laba bersih yang didapatkan perusahaan minuman selama tahun 2022 adalah Rp 38.000.000.

    Solusi Alternatif Memperoleh Modal Usaha

    Punya rencana ingin mengembangkan usaha? Atau, Anda tertarik untuk memulai bisnis baru? BFI Finance siap sedia membantu Anda untuk memperoleh modal usaha dengan beragam pilihan pinjaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

    Cukup dengan jaminan BPKB Kendaraan dan Sertifikat Rumah, Anda bisa memperoleh keuntungan pinjaman sebagai berikut:

    Jaminan BPKB Mobil

    Pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Pinjaman dana dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% dengan tenor panjang hingga 7 tahun.

    BFI Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang dapat membantu Anda mewujudkan impian dalam memperoleh modal usaha, baik itu skala kecil, menengah, maupun skala besar.

    Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, oleh karenanya proses peminjaman di BFI Finance cepat, aman, dan mudah. Di samping itu, BFI Finance berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Tunggu apa lagi? Yuk, ajukan pinjaman dana cepat di BFI Finance sekarang juga!

     

    #SelaluAdaJalanBersamaBFI

  • judi

    Bunga Efektif Adalah: Pengertian, Rumus, dan Perhitungannya


    Dalam pinjaman atau kredit dikenal berbagai istilah penting yang sebaiknya Anda ketahui, salah satunya yakni bunga efektif. Bunga efektif adalah perhitungan suku bunga yang berbeda dengan bunga flat.

    Sobat BFI, mari kita kenali apa itu bunga efektif, selengkapnya di artikel berikut ini.

    1. Pengertian Bunga Efektif

    Bunga efektif adalah salah satu jenis bunga yang digunakan dalam dunia keuangan, khususnya dalam hal pinjaman atau kredit. Bunga efektif adalah bunga yang dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman yang belum dibayar, sehingga bunga akan semakin menurun seiring dengan berkurangnya sisa pokok pinjaman.

    Bunga efektif berbeda dengan bunga flat, yang merupakan bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman awal, sehingga bunga tetap sama selama masa pinjaman. Bunga flat biasanya digunakan untuk pinjaman konsumtif, seperti kredit kendaraan bermotor atau kredit tanpa agunan.

    Faktor yang Mempengaruhi Bunga Efektif

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya bunga efektif, antara lain:

    • Jumlah pokok pinjaman, yaitu jumlah uang yang dipinjam oleh nasabah dari lembaga keuangan.

    • Suku bunga per tahun, yaitu persentase bunga yang ditetapkan oleh lembaga keuangan untuk pinjaman tersebut.

    • Jangka waktu pinjaman, yaitu lama waktu yang diberikan oleh lembaga keuangan untuk nasabah melunasi pinjamannya.

    • Frekuensi pembayaran angsuran, yaitu jumlah kali nasabah membayar angsuran dalam setahun. Biasanya frekuensi pembayaran angsuran adalah bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan.

    2. Rumus Bunga Efektif

    Dikutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bunga efektif adalah suku bunga yang dapat dihitung dengan menggunakan cara berikut ini.

    Bunga Efektif = SP x i x (30/360)

    Keterangan:

    SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya

    i = Suku pokok bunga per tahun

    30 = Jumlah hari dalam satu bulan

    360 = Jumlah hari dalam satu tahun

    3. Simulasi Perhitungan Bunga Efektif

    Untuk memperjelas cara menghitung bunga efektif menggunakan rumus di atas, mari kita simak simulasi perhitungan bunga efektif berikut ini.

    Sebagai contoh Si A mendapatkan pokok pinjaman dari perusahaan pembiayaan sebesar Rp300 Juta. Dari pinjaman yang ada Si A dikenakan bunga efektif sebesar 10% per tahun dengan kesepakatan pengembalian pinjaman selama 2 tahun (24 bulan). Dari sini dapat diperoleh perhitungan bunga efektif adalah sebagai berikut.

    Angsuran Bulan 1

    Jumlah angsuran: Rp300 Juta / 24 Bulan = Rp12,5 Juta

    Perhitungan bunga: Rp300 Juta x 10% x (30 Hari/360 Hari) = Rp2,5 Juta

    Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa angsuran bunga bulan 1 = Rp12,5 Juta + Rp2,5 Juta = Rp15 Juta

    Angsuran Bulan 2

    Dikarenakan Si A sudah membayar angsuran di bulan 1 sebesar Rp12,5 Juta, dengan demikian saldo pokok yang harus dibayarkan berkurang menjadi Rp287.5 Juta (Rp300 Juta – Rp12,5 Juta), dengan begini perhitungan untuk angsuran bulan kedua adalah Rp287.5 juta x 10% x (30 Hari /360 Hari) = Rp2.4 juta.

    Berdasarkan kedua perhitungan di atas, dapat ditarik kesimpulan jika bunga efektif adalah berbeda-beda setiap bulannya dan akan semakin mengecil mengikuti periode cicilan yang berjalan.

    4. Perbedaan Antara Bunga Efektif dengan Bunga Flat

    bunga efektif

    Image Source: Pexels/Gustavo Fring

    Bunga efektif dan bunga flat memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik itu dari segi cara perhitungan maupun dari segi kelebihan dan kekurangan.

    Berikut adalah beberapa perbedaan antara bunga efektif dan bunga flat:

    4.1 Bunga Efektif

    4.1.1 Kelebihan

    1. Lebih Akurat

    Bunga efektif menghitung bunga berdasarkan saldo sisa pinjaman setiap periode pembayaran, sehingga memberikan gambaran yang akurat terkait besaran bunga yang harus dibayarkan.

    2. Lebih Adil

    Peminjam diuntungkan karena jumlah bunga yang dibayarkan akan menurun seiring berkurangnya saldo pinjaman.

    3. Lebih Transparan

    Peminjam dapat dengan mudah melihat berapa total jumlah bunga yang harus dibayarkan sepanjang masa pinjaman.

    4.1.2 Kekurangan

    1. Perhitungan Rumit

    Perhitungan bunga efektif lebih rumit daripada bunga flat, sehingga memerlukan perhitungan yang lebih teliti.

    2. Lebih Tinggi

    Bunga efektif sering kali lebih tinggi daripada bunga flat karena jumlah bunga dihitung berdasarkan saldo sisa yang mengalami penurunan dari waktu ke waktu.

    4.2 Bunga Flat

    4.2.1 Kelebihan

    1. Perhitungan yang Lebih Sederhana

    Perhitungan bunga flat lebih sederhana dan mudah dipahami karena jumlah bunga dihitung berdasarkan jumlah pinjaman awal.

    2. Mudah Dianggarkan

    Peminjam dapat dengan mudah menganggarkan pembayaran bunga karena jumlahnya tetap sepanjang masa pinjaman.

    4.2.2 Kekurangan

    1. Jumlah Bunga Relatif Lebih Tinggi

    Bunga flat tidak mempertimbangkan penurunan saldo pinjaman dari pembayaran sebelumnya, sehingga jumlah bunga yang dibayarkan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bunga efektif.

    2. Kurang Menguntungkan Bagi Peminjam

    Peminjam atau debitur kurang diuntungkan dari adanya pembayaran bunga di awal karena jumlah bunga tetap sepanjang masa pinjaman.

    Dari perbedaan yang ada antara keduanya, dapat ditarik kesimpulan bahwa bunga efektif lebih disukai karena memberikan gambaran yang lebih akurat tentang jumlah bunga yang harus dibayarkan dan lebih menguntungkan bagi peminjam.

    Meskipun demikian, bunga flat masih banyak dipilih karena perhitungannya yang lebih sederhana dan mudah diimplementasikan. Sebagai peminjam, penting untuk kita memahami jenis bunga yang diterapkan dalam pinjaman dan membandingkan total biaya pinjaman sebelum membuat keputusan.

    Sobat BFI, demikian pembahasan terkait Bunga Efektif Adalah: Pengertian, Rumus, dan Perbedaannya dengan Bunga Flat. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memahami apa itu bunga flat dengan mudah. Pastikan untuk mempertimbangkan banyak hal secara matang agar pinjaman yang Anda ambil tidak mengganggu cash flow bulanan Anda.

    Penuhi kebutuhan modal usaha, dana pendidikan anak, dan lain sebagainya dengan pinjaman multiguna di BFI Finance. Untuk informasi selengkapnya klik tautan di bawah ini.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko