• judi

    Gaya Hidup Hedonisme: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya


    Hedonisme adalah salah satu istilah yang barangkali sudah sering Anda dengar dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini lazim dimaknai sebagai gaya hidup boros yang sepatutnya dihindari.

    Pasalnya, ketimbang membawa pengaruh positif, hedonisme cenderung menjerumuskan orang pada gaya hidup yang kurang sehat dan membawa sengsara di kemudian hari.

    Lantas, apa itu hedonisme sebenarnya? Simak ulasan lengkapnya di artikel berikut ini.

    1. Apa yang Dimaksud dengan Hedonisme?

    Secara harfiah kata hedonisme berasal dari bahasa Yunani ‘hedone’ yang memiliki arti kesenangan. Hedonisme adalah sebuah ideologi atau pandangan hidup yang meyakini jika kebahagiaan hanya bisa didapat dengan cara mencari kesenangan sebanyak-banyaknya dan menghindari perasaan menyakitkan.

    Dalam filsafat, hedonisme adalah aliran yang menganggap bahwa kebahagiaan adalah hal terpenting dalam hidup, dan menegaskan jika kebahagiaan dapat dicapai melalui pemenuhan kebutuhan dan hasrat pribadi.  Aliran ini turut berpendapat bahwa kebahagiaan seharusnya menjadi tujuan utama dalam hidup seseorang dan segala sesuatunya akan memiliki nilai jika mampu membuat kita bahagia.

    Sedangkan pemaknaan kata hedonisme dalam gaya hidup mengacu pada tindakan dan kebiasaan yang berfokus pada pemenuhan hasrat dan kenikmatan pribadi, seperti berlebihan dalam konsumsi makan, minum, dan belanja, serta menghabiskan waktu dan uang untuk aktivitas yang hanya memuaskan keinginan pribadi.

    Dari pengertian yang ada ini dapat kita simpulkan jika hedonisme adalah gaya hidup yang fokus pada kenikmatan serta kepuasan pribadi tanpa mementingkan dampaknya terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Hedonisme sangat erat kaitannya dengan kekayaan, kenikmatan batin, kekuasaan, kebebasan, dan sebagainya.

    2. Definisi Hedonisme Menurut Para Ahli

    Melansir dari berbagai sumber, para ahli turut mendefinisikan hedonisme dalam berbagai perspektif yang cukup luas.

    2.1 Hedonisme Menurut KBBI

    Dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBB), hedonisme adalah suatu pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup di dunia.

    2.2 Collin Gem (1993)

    Gem mengartikan hedonisme sebagai doktrin yang menyatakan jika kesenangan adalah hal yang paling penting di dunia. Kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

    2.3 Burhanuddin dalam Antonius Sepriadi (2010:12)

    Hedonisme adalah sesuatu yang dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya.

    2.4 Pospoprodijo dalam Antonius Sepriadi (2010:12)

    Hedonisme merupakan suatu anggapan bahwa kesenangan atau kenikmatan adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi.

    2.5 Benthem dalam Faqih (2004)

    Gaya hidup hedonis merupakan suatu dorongan individu untuk berperilaku dengan memegang prinsip kesenangan duniawi.

    3. Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Sifat Hedonisme

    Hedonisme adalah sebuah pandangan hidup yang meyakini jika setiap orang akan menjadi bahagia jika mereka terus mencari kebahagian dan menghindari rasa sakit yang ada. Menjadikan kesenangan sebagai tujuan hidup dan tindakan manusia. Berikut ini ciri-ciri orang yang memiliki sifat hedonisme.

    3.1 Menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan utama

    Tidak pernah merasa puas, selalu ingin sesuatu yang lebih, dan terus menerus menepis perasaan sakit atau lari dari hal yang dianggap menjadi sebuah beban adalah ciri pertama dari orang yang memiliki sifat hedonisme. Mereka percaya bahwa kebahagiaan adalah tujuan utama yang harus dipenuhi setiap insan, khususnya diri mereka sendiri.

    3.2 Konsumtif

    Sifat konsumtif bisa dikatakan sebagai sifat mutlak yang dimiliki oleh mereka para penganut hedonisme. Tidak peduli apakah barang yang mereka inginkan merupakan suatu kebutuhan atau hanya keinginan semata, mereka akan mencari cara untuk mendapatkannya. Singkatnya, orang hedon tidak memiliki skala prioritas dalam hidupnya. Tak heran jika banyak dari mereka tidak memiliki tabungan apalagi investasi.

    Gaya hidup hedonisme sering dikaitkan dengan materialisme, di mana seseorang memperlakukan barang-barang dan pengalaman sebagai sumber kebahagiaan dan kepuasan. Orang yang hidup dengan gaya hidup hedonisme sering merasa kurang puas dengan apa yang mereka miliki, dan mereka cenderung terus mencari lebih banyak kenikmatan dan kepuasan melalui konsumsi.

    3.3 Pilih-pilih teman

    Gaya hidup hedonis membuat seseorang cenderung mengotak-ngotakan lingkup pertemanan. Mereka bersikap selektif dalam memilih teman dan akan mengutamakan teman-teman yang dirasa mampu memberikan keuntungan dan sepaham dengan mereka.

    Mereka bukanlah tipikal yang mau berteman dengan orang yang tidak mampu secara materi atau bahkan orang kaya yang tidak suka hura-hura seperti mereka.

    3.4 Ingin segala sesuatu yang serba mewah

    Mereka yang memiliki gaya hidup hedonisme adalah orang-orang yang cenderung ingin bermewah-mewahan dan larut dalam gemerlap dunia. Orang dengan ciri ini terbagi ke dalam dua jenis. Pertama, mereka yang memang mampu secara finansial. Kedua, mereka yang cenderung memaksakan keadaan dan rela melakukan apa saja untuk memenuhi standar hidup yang mereka inginkan. Tipe yang kedua ini cenderung ekstrim dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, seperti berhutang dan menggadaikan aset yang dimiliki untuk kebutuhan konsumtif.

    3.5 Cenderung anti sosial

    Selain selektif dalam memilih teman yang sepaham dengan mereka, orang hedon juga memiliki kecenderungan anti sosial atau umumnya orang-orang menyebutnya ‘ansos’. Mereka cenderung bersikap egois, hanya mau mementingkan dirinya sendiri atau dengan kata lain tidak memiliki kepekaan di lingkungan sosial.

    4. Penyebab Orang Memiliki Sifat Hedonisme

    Hedonisme adalah perilaku manusia yang bisa muncul karena disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor internal dan faktor eksternal. Untuk penjelasan lengkapnya simak uraian di bawah ini.

    4.1 Faktor Internal (Dari Dalam Diri Sendiri)

    Menurut Susanto dalam Nugroho J. Setiadi (2003:24), salah satu faktor penyebab seseorang memiliki sifat hedonisme adalah adanya pengaruh internal yang bersumber dari dalam diri orang tersebut. Faktor tersebut meliputi sikap, kepribadian, motif, persepsi, pengalaman, pengamatan.

    Banyak orang merasa perlu memenuhi segala keinginannya untuk dapat merasa bahagia dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Tak ayal, mereka akan senantiasa untuk melakukan apa saja demi memenuhi ‘standar hidup’ yang diidam-idamkan.

    4.2 Pola Asuh dan Peran Keluarga

    Faktor kedua dari hedonisme adalah pola asuh dan peran keluarga. Mereka yang terlahir dalam keluarga selalu tercukupi dan dimanjakan oleh berbagai fasilitas yang ada memiliki kecenderungan untuk memiliki gaya hidup hedonisme.

    4.3 Pengaruh Lingkungan

    Tekanan yang ada di lingkungan dimana seseorang berada mampu menarik orang tersebut ke dalam gaya hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme seringkali dipromosikan dan diterima dalam masyarakat, dan beberapa orang mungkin merasa terpaksa mengikuti tren ini untuk memenuhi ekspektasi sosial.

     

    Baca Juga: Tipe Kepribadian Dalam Mengelola Keuangan

     

    5. Dampak Dari Hedonisme

    Berbagai hal negatif bisa muncul akibat perubahan gaya hidup yang berubah menjadi hedon. Beberapa dampak yang lazim terjadi dari gaya hidup hedonisme adalah sebagai berikut.

    hedonisme adalah

    Image Source: Pexels/Karolina Grabowska

    5.1 Masalah Finansial

    Konsumsi berlebihan dalam gaya hidup hedonisme dapat menyebabkan masalah keuangan dan tekanan finansial, seperti utang yang menumpuk dan pengeluaran uang yang tidak terkontrol.

    5.2 Masalah Kesehatan

    Gaya hidup hedonisme yang mencakup makan berlebihan, minum alkohol, dan menghabiskan waktu untuk aktivitas yang tidak sehat dapat menurunkan kualitas hidup dan mempengaruhi kesehatan secara negatif.

    5.3 Masalah Sosial

    Hedonisme mampu membawa masalah sosial terhadap kehidupan seseorang. Membuat orang menjadi egosentris dan mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain, menimbulkan masalah sosial dan mempengaruhi hubungan interpersonal.

    5.4 Masalah Lingkungan

    Konsumsi berlebihan dan gaya hidup hedonisme yang tidak berkesinambungan dapat mempengaruhi lingkungan dan mempercepat degradasi lingkungan.

    6. Contoh Gaya Hidup Hedonisme

    Gaya hidup hedonisme dapat terlihat dengan jelas melalui tindakan seseorang. Adapun contoh gaya hidup hedonisme yang sangat umum dijumpai seperti berikut ini.

    6.1 Menghabiskan Waktu Untuk Kegiatan yang Percuma

    Ingatlah bahwa hedonisme tidak hanya berkaitan dengan kebiasaan membelanjakan uang secara suka-suka. Gaya hidup hedonisme ikut tercermin dari bagaimana seseorang memanfaatkan waktu yang ada.

    Mereka yang menganut gaya hidup ini senang menghabiskan waktu untuk aktivitas yang hanya memuaskan keinginan pribadi, seperti bermalas-malasan, bermain video game tanpa kenal waktu, belanja yang tidak perlu.

    6.2 Tidak Memiliki Dana Darurat ataupun Investasi

    Lantaran uang yang digunakan dipakai untuk memenuhi keinginan dan kepuasan sesaat, mereka cenderung tidak memiliki tabungan maupun investasi. Bagi mereka hidup adalah perihal masa kini dan oleh karenanya mengejar kesenangan adalah hal yang paling utama.

    6.3 Konsumtif / Gemar Berbelanja

    Orang yang memiliki gaya hidup hedonisme cenderung menjadi konsumtif karena mereka mencari kepuasan dan kenikmatan dalam hidup mereka melalui konsumsi produk dan jasa. Mereka percaya bahwa memiliki banyak barang dan mengalami banyak kenikmatan adalah cara untuk mencapai kebahagiaan.

    6.4 Berlebihan Dalam Konsumsi Makan dan Minum

    Orang hedon cenderung tidak punya patokan dalam mengkonsumsi sesuatu, tanpa terkecuali makanan. Jika makanan yang mereka pilih membawa kenikmatan dan kepuasan batin, mereka akan terus-menerus membelinya tanpa mau mempertimbangkan kondisi finansial dan kesehatan tubuh.

     

    Baca Juga: 6 Dampak Negatif dari Gaya Hidup Boros dan Tips Menghindarinya!

     

    7. Cara Mengatasi Kebiasaan Hedonisme

    Setiap permasalahan sepaket dengan jalan keluar, begitu pula dengan gaya hidup hedonisme. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hedonisme, antara lain sebagai berikut.

    7.1 Definisikan Tujuan Hidup Anda

    Luangkan waktu sejenak untuk berpikir dan mendefinisikan ulang tujuan hidup yang ingin Anda raih. Fokus pada sesuatu yang membawa kebahagian jangka panjang dan bermakna untuk kehidupan Anda.

    7.2 Kurangi Kegiatan yang Tidak Bermanfaat

    Hedonisme erat kaitannya dengan kesenangan. Sayangnya, tidak semua hal yang menyenangkan adalah suatu hal yang baik ataupun memberikan manfaat untuk diri kita. Oleh karenanya, cobalah untuk menghindari kegiatan yang sekiranya tidak membawa manfaat untuk Anda.

    7.3 Temukan Kebahagiaan dalam Hal-Hal Sederhana

    Carilah kebahagiaan dalam hal-hal sederhana namun sarat akan makna. Misalnya membaca buku, berbicara dengan orang terdekat atau keluarga tercinta, berkebun, berolahraga, atau membantu sesama.

    7.4 Mintalah Dukungan Dari Orang Terdekat

    Diskusikan masalah yang Anda miliki ke orang terdekat dan mereka yang dapat Anda percaya sepenuhnya. Nasihat dan dukungan dari mereka menjadi penguat untuk perubahan yang lebih baik di kehidupan Anda.

    7.5 Mencari Bantuan Profesional

    Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi gaya hidup hedonisme, carilah bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau konselor.

    7.6 Ubah Lingkup Pertemanan Anda

    Lingkungan tempat kita berada, salah satunya lingkup pertemanan menjadi salah satu faktor terbesar dalam membentuk kepribadian kita. Bilamana Anda merasa lingkup pertemanan Anda saat ini mendorong diri Anda untuk menjadi pribadi yang senang hura-hura, membeli dan melakukan sesuatu yang kurang bermanfaat, ada baiknya mulai dari sekarang Anda mengubah lingkup pertemanan Anda.

    7.7 Pahami Bahwa Kebahagiaan dan Kepuasan Tidak Datang Dari Konsumsi

    kebahagiaan dan kepuasan hidup tidak datang dari konsumsi, tetapi dari hal-hal yang lebih esensial dan bermakna dalam hidup seperti hubungan yang baik, kesehatan, dan kontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat.

    Sobat BFI, itulah tadi pembahasan seputar Gaya Hidup Hedonisme: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya. Meskipun hedonisme dapat memberikan kepuasan dan kenikmatan jangka pendek, gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan masalah untuk jangka panjang. Mulai dari kesehatan yang memburuk, masalah finansial, dan masalah sosial. Maka dari itu, penting untuk kita membatasi gaya hidup hedonisme demi menjalani hidup yang lebih bermakna.

    Butuh pinjaman modal usaha? Ajukan pembiayaan di BFI Finance! Prosesnya cepat dan mudah, dapatkan pinjaman dana jaminan BPKB kendaraan atau sertifikat rumah pencairan hingga 85% jika persyaratan lengkap. 

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    11 Penyebab Motor Mati Mendadak Paling Umum dan Cara Mengatasinya


    Motor mati secara tiba-tiba atau yang lebih lumrah disebuh dengan motor mogok, tentu bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab motor mati mendadak. Mulai dari kehabisan bahan bakar, overheat, sampai dengan tidak melakukan service rutin.

    Untuk meminimalisir hal tersebut terjadi pada motor Anda dan bagaimana mengatasinya jika sewaktu-waktu hal ini menimpa Anda atau orang terdekat, mari simak uraian di bawah ini.

    1. 10 Penyebab Motor Mati Mendadak dan Cara Mudah Mengatasinya

    Penyebab motor mati mendadak dapat terjadi karena berbagai faktor. Manakala hal ini terjadi, kebanyakan dari kita akan dilanda rasa cemas, bingung, atau bahkan panik. Oleh karenanya, mengenali berbagai penyebab motor mati mendadak sangat penting untuk Anda ketahui sebagai langkah preventif.

    1.1. Kehabisan Bahan Bakar

    Penyebab motor mati mendadak yang pertama dan paling sering dialami oleh orang-orang adalah kehabisan bahan bakar. Seperti yang kita ketahui,  bahan bakar adalah komponen penting pada motor. Tanpa adanya bahan bakar yang cukup tentu mesin yang ada tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

    Solusinya, Anda perlu mencari pom bensin terdekat untuk mengisi bahan bakar sesuai dengan level tangki yang aman. Pastikan untuk tidak membiarkan hal ini terulang kembali demi menjaga performa mesin tetap baik.

    1.2. Mesin Motor Terlalu Panas (Overheat)

    Penyebab motor mati mendadak kedua yakni mesin motor terlalu panas atau overheat. Hal ini dapat terjadi ketika kipas pendingin mati, oli pada mesin mengalami kebocoran atau tersumbat, serta penggunaan mesin yang terlalu lama. Alhasil, mesin tidak dapat bekerja seperti biasanya.

    Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mengistirahatkan motor Anda untuk beberapa saat dan lakukan perawatan rutin pada sistem pendingin serta menjaga suhu mesin tetap stabil. Pastikan pula untuk rutin melakukan service motor secara berkala untuk menghindari adanya kebocoran pada radiator.

    1.3. Penggunaan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai Anjuran

    Setiap jenis kendaraan memiliki spesifikasi khusus yang diperuntukan untuk menjaga kendaraan tetap dalam kondisi prima, termasuk diantaranya aturan pengisian bahan bakar.

    Pengisian bahan bakar yang tidak semestinya dengan oktan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan penyumbatan pada klep yang berujung terjadinya kerusakan mesin dan menjadi penyebab motor mati mendadak.

    1.4. Filter Udara Kotor

    Filter udara harus rutin dibersihkan untuk menghindari penyumbatan pada mesin. Pasalnya, filter udara memiliki fungsi yang cukup krusial, yakni sebagai penyaring debu dan kotoran agar tidak bercampur dengan bahan bakar.

    Ketika debu yang menempel pada filter udara terlalu banyak dan bertumpuk, tarikan gas akan terasa lebih berat dan berpotensi menjadi penyebab mesin motor mati mendadak.

    1.5. Pemasangan Klep yang Kurang Tepat

    Selain kesesuaian dalam pemilihan bahan bakar, Anda juga perlu waspada terkait pemasangan klep yang kurang tepat. Misalnya klep yang ada dipasang terlalu rapat dan tidak ada celah sama sekali.

    Hal tersebut sontak akan membuat mesin menjadi cepat panas dan akhirnya mati secara mendadak. Oleh karenanya, Anda harus memahami kerenggangan yang dibutuhkan untuk pemasangan klep agar mesin motor dapat bekerja dengan baik.

    1.6. Busi Kotor

    Busi motor yang kotor dapat menjadi penyebab motor mati mendadak yang ditandai dengan suara pada motor terdengar seperti ‘brebet’ lalu tak lama kemudian motor akan mati mendadak. Ciri lain dari busi yang kotor adalah kemunculan percikan api berwarna merah. Jika sudah begini, Anda harus segera menggantinya dengan busi yang baru.

    1.7. Kabel Busi Bermasalah

    Selain busi kotor, kabel busi yang bermasalah turut menjadi penyebab motor mati mendadak berikutnya. Sebab, kabel yang bermasalah akan mengeluarkan percikan listrik yang membuat arus listrik pada motor menghilang, sehingga busi tidak mau menyala dan pembakaran pun akan terhenti. Jika sudah begini, motor Anda harus segera diservis untuk dapat kembali berfungsi normal.

    1.8. Main Jet Mampet

    Main jet adalah komponen kecil pada motor yang berfungsi sebagai pintu keluar bensin dari mangkuk karburator atau bagian penampungan bensin. Ketika main jet mampet, otomatis bensin yang ada tidak dapat disalurkan dengan baik dan mengakibatkan motor Anda mati secara mendadak. 

    1.9. Oli Mesin Habis

    Penyebab Motor Mati Mendadak

    Image Source: Freepik/Odua

    Jangan pernah menggap sepele betapa pentingnya mengganti oli mesin secara rutin. Oli berfungsi sebagai pelumas mesin dari gesekan antar komponen motor dan membuat mesin dapat bekerja sebagaimana mestinya.

    Kehabisan oli dapat membuat gesekan antara mesin menjadi lebih besar, sehingga mesin motor Anda bekerja lebih keras dan mudah panas. Mesin yang terlalu panas menjadi penyebab motor mati mendadak.

    Jika hal ini terjadi pada Anda karena lupa mengganti oli atau oli mesin sudah kering, segera bawa motor Anda ke bengkel terdekat untuk dilakukan penggantian oli serta pengecekan mesin lainnya.

     

    Baca Juga: Kiat Sukses Usaha Bengkel Motor: Tips, Estimasi Modal, dan Keuntungan

     

    1.10. Tidak Melakukan Service Rutin

    Sobat BFI, service rutin adalah salah satu kewajiban yang harus Anda lakukan untuk menjaga performa motor Anda tetap berfungsi dengan baik dan terjaga.

    Service rutin sebaiknya dilakukan dua bulan sekali. Dengan melakukan service secara rutin, mesin motor Anda akan terkontrol dengan baik. Komponen motor Anda akan dibersihkan mulai dari ventilasi udara, busi, main jet, dan lain sebagainya.

     

    Baca Juga: Mau Servis Motor? Ini Rincian Biaya Servis Motor yang Harus Disiapkan

     

    Itulah informasi mengenai 11 Penyebab Motor Mati Mendadak Paling Umum dan Cara Mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantu Anda memahami alasan motor Anda mati secara tiba-tiba dan cara mengatasinya.

    Butuh pinjaman dana cepat untuk berbagai jenis keperluan termasuk modal usaha? Ajukan pinjaman di BFI Finance saja!

    Prosesnya aman, mudah, dan sudah terverifikasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Anda bisa ajukan pinjaman dengan pilihan jaminan yang bisa disesuaikan. 

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Pengertian, Dasar Hukum, Penyebab, dan Hal Lainnya


    Wanprestasi adalah salah satu istilah hukum yang digunakan untuk menggambarkan kelalaian yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam sebuah perjanjian yang melibatkan uang.

    Istilah ini mungkin tidak cukup populer bagi kebanyakan dari kita. Namun, adanya istilah ini penting untuk Anda ketahui, khususnya jika Anda membuat perjanjian yang melibatkan uang dengan pihak lain. Lantas, apa itu yang dimaksud dengan wanprestasi? Simak ulasan lengkapnya di artikel berikut ini.

    1. Apa Itu Wanprestasi

    Wanprestasi adalah tindakan pelanggaran perjanjian antar dua belah pihak. Ketika salah satu pihak tidak mampu melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan yang ada, maka tindakan tersebut sepenuhnya dapat dikatakan sebagai wanprestasi.

    Dikutip langsung dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan wanprestasi adalah sebuah keadaan dimana salah satu pihak (biasanya perjanjian) berprestasi buruk karena kelalaian.

    Sedangkan menurut Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia, wanprestasi terjadi karena tidak terlaksananya prestasi yang diakibatkan adanya kesalahan dari pihak debitur, baik itu sengaja maupun tidak sengaja.

    Dalam ranah pinjaman, wanprestasi dapat terjadi manakala pihak yang meminjam tidak mampu membayar cicilan sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan kontrak (kredit macet).

    Wanprestasi memiliki konsekuensi yang cukup serius bagi peminjam, seperti kenaikan bunga pinjaman, pemutusan pinjaman, sampai dengan pengambilan tindakan hukum. Maka dari itu penting untuk debitur memahami persyaratan dan kewajiban yang ada di dalam kontrak. 

    2. Dasar Hukum Wanprestasi

    Wanprestasi adalah sebuah tindakan dimana seseorang ingkar janji terhadap janji yang sudah dibuatnya dengan pihak lain. Dasar hukum wanprestasi diatur dalam KUHP Pasal 1338 yang berbunyi, “seluruh persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan tersebut tidak dapat ditarik kembali, selain dengan kesepakatan dari kedua belah pihak atau dikarenakan alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan ini harus dilaksanakan dengan itikad baik.

    Adapun dasar hukum wanprestasi lainnya turut diatur dalam pasal berikut ini. Pasal ini memuat konsekuensi yang akan ditanggung pihak yang melakukan wanprestasi.

    • Pasal 1243 BW terkait kewajiban mengganti kerugian yang diderita oleh pihak kreditur atau pihak lainnya akibat salah satu pihak.

    • Pasal 1267 BW yang mengatur terkait pemutusan kontrak perjanjian bersamaan dengan pembayaran ganti rugi yang ada.

    • Pasal 1237 Ayat (2) BW penerimaan peralihan resiko sejak wanprestasi terjadi.

    • Pasal 181 Ayat (2) HIR tentang kewajiban menanggung biaya biaya perkara di pengadilan.

    3. Penyebab Terjadinya Wanprestasi

    Ada berbagai faktor yang menjadi sebab mengapa wanprestasi dapat terjadi. Diantaranya sebagai berikut.

    3.1. Keadaan Memaksa (Force Majeure)

    Keadaan memaksa atau force majeure adalah sebuah kondisi dimana kewajiban atau perjanjian yang ada tidak dapat terpenuhi akibat suatu peristiwa yang terjadi di luar kendali atau kehendak. Misalnya bencana alam, terjadi kecelakaan, dan lain sebagainya. Jika hal ini terjadi, pihak yang bersangkutan tidak dapat disalahkan karena hal tersebut terjadi di luar kehendak.

    3.2. Salah Satu Pihak 

    Penyebab terjadinya wanprestasi yang berikutnya adalah kesalahan yang disebabkan oleh salah satu pihak dan dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, sehingga pihak lain dirugikan atas tindakan tersebut.

    3.3. Dilakukan Secara Sengaja

    Wanprestasi dilakukan secara sengaja artinya pihak yang melakukan kelalaian dengan sengaja melakukan pelanggaran atas ketentuan yang telah disepakati bersama.

    4. Unsur Wanprestasi

    Berikut ini merupakan unsur-unsur wanprestasi yang perlu Anda ketahui. Antara lain sebagai berikut ini.

    4.1. Perjanjian di Atas Materai

    Unsur wanprestasi yang pertama yakni adanya perjanjian di atas materai yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perjanjian hitam diatas putih tersebut mengindikasikan jika kesepakatan yang ada terdapat kekuatan hukum di dalamnya.

    4.2. Salah Satu Pihak Melakukan Pelanggaran

    Selain adanya perjanjian secara tertulis yang dilengkapi dengan tanda tangan di atas materai, unsur wanprestasi berikutnya yakni adanya pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh salah satu pihak. Hal ini termasuk ke dalam wanprestasi karena salah satu pihak dirugikan atas pelanggaran yang ada.

    4.3. Sudah Dinyatakan Bersalah dan Tetap Melanggar Kesepakatan yang Ada

    Unsur wanprestasi yang terakhir adalah ketidakrelaan terhadap kesalahan yang diperbuat dan sanksi yang diterima. Dalam hal ini, pelaku pelanggaran kembali melakukan kesalahan dan merugikan pihak lain.

    5. Dampak Wanprestasi

    Pada dasarnya, wanprestasi dapat membawa dampak negatif pada kedua belah pihak. Namun, terdapat konsekuensi yang tegas bagi mereka yang melakukan wanprestasi. Beberapa konsekuensi yang ada meliputi beberapa poin berikut ini.

    5.1. Kewajiban Membayar Ganti Rugi

    Sesuai dengan aturan yang tertera pada Pasal 1246 KUH Perdata, debitur atau pihak yang melakukan kelalaian wajib membayar ganti rugi yang mencakup biaya, bunga, dan kerugian lainnya yang terjadi.

    5.2. Pembatalan Perjanjian

    Kedua, terjadinya pembatalan perjanjian antara dua belah pihak, sehingga kewajiban yang ada otomatis akan terhapuskan.

    5.3. Adanya Peralihan Risiko

    Dampak yang ketiga yakni adanya peralihan risiko. Sesuai dengan kebijakan yang diatur pada Pasal 1237 KUH Perdata bahwasannya apabila debitur atau pihak yang ada dalam sebuah perjanjian lalai dalam menjalankan kewajibannya, maka Ia harus menanggung segala kerugian yang ada.

    6. Contoh Wanprestasi

    Agar Anda dapat memahami apa itu wanprestasi secara lebih jelas dan mudah, simak beberapa contoh berikut ini.

    wanprestasi adalah

    Image Source: pexels/Andrea Piacquadio

    6.1. Melaksanakan Kewajiban Namun Tidak Sesuai Kesepakatan

    Jika salah satu pihak melaksanakan kewajibannya namun dalam proses pengerjaannya tidak sesuai dengan kesepakatan antara dua belah pihak. Maka tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu contoh wanprestasi.

    Hal ini dikarenakan pemenuhan kewajiban yang ada tidak sesuai sebagaimana mestinya dan dapat merugikan pihak lain.

    Salah satu contoh wanprestasi adalah pada saat debitur mengembalikan sejumlah dana yang dipinjam dari kreditur namun nominal yang diberikan tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Oleh karenanya pihak kreditur dirugikan karena hal ini.

    6.2. Terlambat Menepati Janji

    Contoh wanprestasi berikutnya adalah keterlambatan dalam menepati janji. Dimana salah satu pihak gagal dalam menepati janjinya atau dengan kata lain tidak sesuai dengan waktu yang ada. 

    Misalnya seorang debitur berjanji akan melunasi pembayaran di awal bulan April, namun nyatanya janji tersebut baru terpenuhi di akhir bulan April yang mana sudah melebihi dari waktu yang telah ditentukan.

    6.3. Berbuat Sesuatu yang Dilarang dalam Perjanjian

    Perjanjian dibuat atas dasar kesepakatan bersama dan di dalamnya disebutkan apa yang dilarang dan diperbolehkan. Seseorang dapat dikatakan melakukan tindakan wanprestasi ketika orang tersebut melanggar perjanjian yang ada, bertindak atau berbuat hal yang dilarang.

    Salah satu contohnya yakni pelanggaran dalam sewa tempat. Dimana dalam perjanjian yang dibuat tempat tersebut tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan kriminalitas. Namun nyatanya, pihak penyewa justru menggunakan tempat tersebut untuk transaksi narkotika.

    6.4. Janji Akan Melakukan Sesuatu Tetapi Tidak Ditepati

    Wanprestasi adalah kelalaian dalam bertindak. Saat salah satu pihak tidak mampu melaksanakan kewajibannya, dalam hal ini menepati janji yang telah Ia buat, maka tindakan tersebut termasuk ke dalam wanprestasi.

    Contoh kasus wanprestasi yang satu ini sangat lumrah terjadi di masyarakat. Ada berbagai faktor yang mengakibatkan hal ini dapat terjadi. Salah satunya yaitu kurangnya rasa tanggung jawab, ketidaksanggupan memenuhi kewajiban atau komitmen yang telah dibuat, tidak mau mengambil risiko, sampai dengan berubah pikiran.

    Sobat BFI, demikian pembahasan terkait Wanprestasi Adalah: Pengertian, Dasar Hukum, Penyebab, dan Contohnya. Semoga dengan adanya artikel ini Anda dapat terbantu untuk memahami apa itu wanprestasi dengan lebih mudah.

    Butuh pinjaman dana cepat untuk berbagai keperluan? Ajukan pinjaman di BFI Finance saja!

    Proses mudah dan cepat, klik tautan di bawah ini untuk informasi selengkapnya.

    Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

  • judi

    Konsumtif Adalah: Pengertian, Faktor Penyebab, Tips Menghindarinya


    Konsumtif adalah salah satu perilaku manusia yang cukup membahayakan jika dibiarkan begitu saja. Terlebih, di jaman yang serba cepat dan praktis seperti sekarang dimana hampir semua orang dapat dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Kebutuhan merupakan salah satu hal yang tidak terelakan bagi manusia. Sebab, setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat bertahan hidup. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat bertahan hidup yakni dengan membeli barang dan jasa yang dibutuhkan. Misalnya makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

    Namun, terkadang seseorang dapat terjebak dalam perilaku konsumtif dimana mereka menghabiskan uang yang ada hanya untuk memenuhi keinginannya. Padahal, barang tersebut tidak terlalu penting ataupun dibutuhkan.

    Sobat BFI, mari kita kenali lebih dekat apa itu perilaku konsumtif melalui tulisan yang satu ini.

    Apa Itu Konsumtif?

    Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konsumtif merupakan kata sifat yang memiliki arti mengonsumsi, hanya memakai, dan tidak menghasilkan sendiri.

    Secara garis besar, perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup seseorang yang suka menghabiskan uangnya tanpa pikir panjang. Jika dibiarkan begitu saja perilaku konsumtif dapat menjadi masalah serius. Seperti timbulnya masalah finansial, stres, sampai dengan mengancam keseimbangan sumber daya alam.

    Contoh Perilaku Konsumtif

    Perilaku konsumtif adalah kecenderungan untuk terus membeli barang dan jasa secara berulang-ulang meskipun tindakan tersebut cukup membahayakan kondisi finansial. Agar Anda dapat memahami apa itu perilaku konsumtif, simak beberapa contoh berikut ini.

    1. FOMO (Selalu Ikut Tren)

    Contoh perilaku konsumtif yang pertama adalah FOMO atau suatu tindakan untuk selalu mengikuti tren terkini. Orang yang FOMO akan senantiasa melakukan apa saja demi bisa mengikuti tren yang ada, tak terkecuali untuk merogoh kocek yang cukup lumayan untuk benda atau jasa yang menjadi bahan perbincangan banyak orang saat ini.

     

    Baca Juga: FOMO Adalah: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegahnya

     

    2. Rasa Gengsi yang Tinggi

    Contoh perilaku konsumtif berikutnya yakni adanya rasa gengsi yang tinggi demi meningkatkan status sosial, dianggap baik, keinginan untuk diterima dan diakui suatu kelompok atau lingkungan, serta memenuhi ekspektasi sosial.

    Perilaku konsumtif akibat rasa gengsi dapat terlihat dari kebiasaan membeli gadget atau elektronik terbaru, kendaraan dengan merek tertentu, dan membeli barang atau jasa terbaru meskipun tidak terlalu penting.

    3. Gaya Hidup Mewah (Hedonisme)

    Hedonisme atau gaya hidup bermewah-mewahan merupakan contoh perilaku konsumtif berikutnya. Seseorang dengan gaya hidup hedonisme memiliki kecenderungan untuk mencari kepuasan secara instan dengan membeli berbagai barang atau jasa yang mereka inginkan tanpa pikir panjang. Alhasil, gaya hidup yang mereka anut ini membawa malapetaka untuk diri sendiri, khususnya masalah finansial yang tidak berkesudahan.

     

    Baca Juga: Gaya Hidup Hedonisme: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

     

    4. Impulsive Buying

    Serupa dengan hedonisme, impulsive buying adalah tindakan membeli barang dan jasa secara tiba-tiba akibat adanya dorongan emosional, seperti keinginan untuk memiliki, takut kehabisan, takut ketinggalan jaman, sampai dengan adanya dorongan dari lingkungan orang tersebut berada.

    Contoh impulsive buying yang saat ini cukup marak terjadi yaitu menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang online secara terus menerus tanpa dipikir terlebih dahulu.

     

    Baca Juga: Sudah Gajian? Simak Dulu Tips Mengontrol Belanja Impulsif Berikut Ini!

     

    Faktor Penyebab Perilaku Konsumtif

    Perilaku konsumtif dapat terjadi dikarenakan oleh dua faktor. Pertama, yakni adanya dorongan dari dalam diri atau faktor internal. Kedua, adanya pengaruh dari luar yang membuat seseorang berperilaku konsumtif atau yang dapat disebut sebagai faktor eksternal.

    Infografis Perilaku Konsumtif

    Infografis Perilaku Konsumtif | Image Source: Digital Aset BFI Finance

    Faktor Internal

    Faktor internal atau dari dalam diri sendiri menjadi pemicu seseorang memiliki perilaku konsumtif.

    1. Motivasi

    Adanya dorongan dalam diri untuk mewujudkan keinginannya.

    2. Kepribadian

    Pola perilaku atau karakter seseorang.

    3. Harga Diri

    Orang dengan harga diri rendah cenderung lebih mudah dipengaruhi ketimbang mereka yang memiliki harga diri tinggi.

    4. Proses Belajar

    Pengalaman hidup seseorang menentukan apa yang akan ia beli.

    5. Gaya Hidup

    Cara seseorang memanfaatkan waktu dan uang yang dimilikinya.

    Faktor Eksternal

    Selain faktor internal, perilaku konsumtif adalah gaya hidup yang dapat terjadi akibat pengaruh dari luar. Beberapa diantaranya yakni dipengaruhi oleh kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga.

    1. Kebudayaan

    Perkembangan zaman dan pergeseran budaya di masyarakat dapat memicu perilaku konsumtif.

    2. Kelas Sosial

    Golongan atas, menengah, bawah. Penggolongan berdasarkan kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan.

    3. Kelompok Referensi

    Lingkup pergaulan yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku belanja seseorang.

    4. Keluarga

    Gaya hidup yang dianut suatu keluarga dapat mempengaruhi perilaku anggota keluarga yang ada.

    Dampak Negatif Perilaku Konsumtif

    Sebagaimana yang sudah Anda ketahui, perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang untuk menghabiskan uangnya hanya untuk memenuhi hasrat dan keinginan semata, tanpa mau mempertimbangkan apakah barang dan jasa yang dibeli adalah sebuah kebutuhan.

    Tak ayal, perilaku seperti memiliki kecenderungan negatif yang dapat berdampak pada seseorang. Dampak negatif yang menghantui mereka dengan gaya hidup ini diantaranya adalah:

    Konsumtif Adalah

    Image Source: Freepik/

    1. Masalah Finansial

    Orang dengan perilaku konsumtif cenderung berpikir secara rasional. Mereka sering menghabiskan uangnya untuk membeli barang dan jasa tanpa berpikir dua kali atau setidaknya didasari dengan tujuan yang jelas.

    Tak heran, tindakan mereka yang kurang bijak ini menjadi penyebab utama masalah keuangan seseorang. Ini dikarenakan mereka tidak dapat memprioritaskan kebutuhan utama mereka dan membiarkan keinginan dalam diri mereka selalu terpenuhi tanpa pikir panjang.

    Alhasil, sebagian dana yang bisa dialokasikan untuk dana darurat atau tabungan lenyap begitu saja. Orang dengan perilaku konsumtif juga kerap kali nekat untuk berhutang dan akrab dengan praktik gali lubang tutup lubang.

     

    Baca Juga: 8 Resolusi Keuangan Untuk Tahun 2023 yang Lebih Baik!

     

    2. Memicu Rasa Stres dan Cemas

    Perilaku konsumtif adalah perilaku yang dapat memicu seseorang mudah mengalami stres dan cemas. Hal ini terjadi sebagai bentuk konsekuensi dari tindakan mereka yang kurang bijak dalam membelanjakan uangnya dan berdampak pada kesulitan finansial.

    Ketika seseorang mengalami kesulitan secara finansial, mereka akan lebih mudah untuk merasa stres dan cemas akibat ketidakmampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama kebutuhan primer.

    Rasa stres dan cemas yang ada dapat diperparah bilamana terdapat tekanan sosial atau budaya yang menuntut seseorang untuk memiliki barang tertentu agar dapat dianggap sukses dan diterima dengan baik di suatu lingkungan.

     

    Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Mari Mengenal Lebih Dekat Toxic Positivity

     

    3. Pemborosan Sumber Daya

    Penggunan berlebihan terhadap sumber daya seperti air, bahan bakar, dan lain sebagainya dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan manusia.

    Seseorang dengan perilaku konsumtif seringkali sumber daya seperti uang, bahan bakar, energi, dna lainnya untuk keinginan semata, bukan untuk memenuhi kebutuhan utama mereka. Jika dilakukan secara signifikan, tentu, bukan tidak mungkin akan membawa dampak kerusakan pada lingkungan serta perputaran ekonomi yang ada.

    Tips Menghindari Perilaku Konsumtif

    Perilaku konsumtif adalah gaya hidup yang sebetulnya dapat kita hindari melalui beberapa tips di bawah ini.
     

    1. Kenali Mana Kebutuhan dan Keinginan

    Seringkali kita terjebak dalam situasi dimana tanpa sadar kita mengeluarkan uang untuk sesuatu yang ternyata tidak kita butuhkan atau istilah lainnya lapar mata. Fenomena ini dapat terjadi saat Anda tidak mampu memisahkan antara kebutuhan dengan keinginan.

    Kebutuhan adalah hal mendasar yang harus dipenuhi oleh seseorang demi keberlangsungan hidupnya, seperti makanan, pakaian, kesehatan, dan tempat tinggal. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang diinginkan oleh seseorang, namun tidak selalu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Keinginan umumnya bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh kepribadian, minat, sampai dengan kebiasaan.

    Tips Membedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan:

    • Beri waktu sejenak untuk berpikir dan bertanya pada diri sendiri apakah butuh atau sekedar ingin.

    • Kelompokan keinginan dalam kategori tertentu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah Anda dalam mengambil keputusan yang bijak. Misalnya keinginan yang berkaitan dengan hobi, karir, keluarga, keuangan, dan lain sebagainya.

    2. Lakukan Budgeting (Buat Anggaran Pengeluaran dan Pemasukan yang Jelas)

    Tips yang kedua untuk mencegah terjadinya perilaku konsumtif adalah dengan melakukan budgeting. Budgeting dilakukan untuk memastikan anggaran pengeluaran dan pemasukan Anda tertata dengan baik, sehingga Anda tidak perlu untuk membeli sesuatu yang tidak perlu.  

    Tips Melakukan Budgeting Secara Efektif:

    Sebelum Anda melakukan budgeting, penting untuk mengetahui gambaran jelas terkait tujuan yang akan Anda capai baik itu dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Ini berguna untuk membantu Anda dalam menentukan skala prioritas.

    Buat daftar terperinci terkait sumber pendapatan Anda, mulai dari gaji, bonus, passive income, dan lain sebagainya. Hitung juga semua daftar pengeluaran Anda, mulai dari kebutuhan bulanan, cicilan, dana rekreasi, dan lain-lain.

    Kelompokkan pengeluaran yang Anda miliki ke menjadi kebutuhan dan keinginan. Dengan adanya daftar ini, Anda bisa dengan mudah memutuskan mana yang sebaiknya segera dipenuhi dengan yang tidak.

    Setelah Anda berhasil menghitung total pendapatan dan pengeluaran, selanjutnya tentukanlah batas anggaran dari setiap kategori yang ada. Dengan begitu, keuangan Anda akan lebih tertata.

    3. Jangan Terlalu Sering Mengikuti Tren

    Mengikuti tren dan perkembangan terkini boleh dikatakan sebagai makanan sehari-hari. Namun, untuk menghindari munculnya perilaku konsumtif dalam diri kita, ada baiknya untuk tidak terlalu sering mengikuti tren yang ada.

    Tren erat kaitannya dengan produk dan jasa yang baru. Hal ini dapat menjadi pemicu seseorang menginginkan barang tersebut, sehingga terjadi pemborosan secara finansial yang berdampak pada diri sendiri.

    4. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

    Setiap manusia pada dasarnya memiliki keunikan dan latar belakang yang sangat beragam. Fakta ini seharusnya bisa menyadarkan kita bilamana membandingkan diri dengan orang lain merupakan suatu tindakan yang tidak sehat dna menimbulkan tekanan finansial pada diri kita.

    Mulai sekarang, cobalah untuk berefleksi pada diri sendiri. Kenali siapa diri kita sebenarnya agar kita mampu memfokuskan pada nilai-nilai yang lebih penting, seperti kebahagian, kesehatan, dan hubungan baik dengan keluarga dan orang terdekat.

    5. Belanja Sesuai Kemampuan

    Tips terakhir untuk dapat menghindari perilaku konsumtif adalah dengan berbelanja sesuai dengan kemampuan kita saat ini. Belanjakanlah uang yang Anda miliki secara bijak dan efektif. Pastikan untuk menyisihkan sebagian uang yang ada untuk menabung, berinvestasi, dan beramal.

    Sobat BFI, demikian pembahasan terkait Konsumtif Adalah: Pengertian, Faktor Penyebab, Tips Menghindarinya. Harapannya, melalui tulisan ini Anda bisa memahami apa itu perilaku konsumtif dan dampaknya terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang selalu bertumbuh ke arah positif.

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Insomnia Adalah Gangguan Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


    Apakah Anda pernah mengalami kesulitan tidur yang berkepanjangan? Jika ya, boleh jadi Anda mengalami insomnia. Insomnia adalah sebuah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan dari kita, namun tahukah Anda apa sebenarnya insomnia itu? Yuk, kita bahas lebih lanjut di artikel berikut ini!

    Apa Itu Insomnia?

    Insomnia adalah gangguan tidur yang mengakibatkan penderitanya sulit atau tidak cukup tidur. Hal ini mengakibatkan perubahan pada suasana hati, kesehatan tubuh, dan terganggunya aktivitas sehari-hari. Tak ayal, penderita insomnia sangat mudah merasa lelah, tak bertenaga, dan kurang fokus.

    Macam-Macam Insomnia

    Dikutip langsung dari situs resmi siloam hospital, insomnia adalah gangguan tidur yang terbagi ke dalam 2 jenis. Antara lain yaitu insomnia akut dan insomnia kronis.

    1. Insomnia Akut

    Insomnia Akut adalah jenis insomnia yang terjadi dalam rentan waktu yang singkat. Biasanya terjadi selama beberapa hari maupun minggu.

    2. Insomnia Kronis

    Di sisi lain, ada juga jenis insomnia lainnya yang disebut dengan Insomnia Kronis. Insomnia kronis dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, membuat penderitanya kesulitan tidur hingga berbulan-bulan dan bersifat kambuhan.

     

    Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Mari Mengenal Lebih Dekat Toxic Positivity

     

    Faktor Penyebab Terjadinya Insomnia

    Insomnia adalah gangguan tidur yang dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti stres berlebihan, gangguan psikologis, atau kondisi medis tertentu. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi kafein berlebihan, juga dapat berkontribusi pada terjadinya insomnia.

    Berikut ini beberapa faktor penyebab terjadinya Insomnia yang diurutkan berdasarkan jenisnya.

    1. Insomnia Akut

    Insomnia akut adalah insomnia yang mampu membuat penderitanya kesulitan tidur atau tidak tidak nyenyak selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti berikut ini.

    • Stres karena pekerjaan atau tekanan lainnya.

    • Beradaptasi dengan lingkungan baru.

    • Konsumsi obat-obatan tertentu.

    • Jet lag yang diakibatkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan perbedaan zona waktu.

    • Konsumsi kafein, nikotin, alkohol secara berlebihan.

    • Makan sebelum tidur, sehingga mengakibatkan perut tidak nyaman khususnya saat Anda berbaring.

    2. Insomnia Kronis

    Insomnia kronis adalah insomnia yang mampu membuat seseorang mengalami gangguan tidur hingga berbulan-bulan dan bersifat kambuhan. Insomnia kronis disebabkan oleh berbagai faktor di bawah ini.

    • Gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan lain-lain.

    • Kondisi medis, seperti GERD, asma, hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.

    • Penggunaan ponsel sebelum tidur.

    • Kebiasaan menatap layar televisi, laptop, atau lainnya sebelum tidur.

     

    Baca Juga: Tips Hidup Bahagia dengan Konsep Ikigai

     

    Gejala Seseorang Mengalami Insomnia

    Bagaimana kita tahu jika seseorang tengah mengalami insomnia?

    Pada dasarnya, gejala insomnia adalah sesuatu yang cukup mudah untuk dikenali. Salah satunya yakni kesulitan untuk tidur dan terbangun di malam hari lalu sulit untuk tidur kembali.

    Selain itu, mereka yang mengalami insomnia kerap kali merasakan letih dan mengantuk saat bangun tidur serta mudah merasa lelah dan kurang konsentrasi di siang hari.

    Tips Mengatasi Insomnia

    Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi insomnia, khususnya bagi para penderita insomnia akut.

    1. Konsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang.

    2. Batasi konsumsi kafein, nikotin, maupun alkohol.

    3. Rutin berolahraga, setidaknya 5 kali dalam seminggu atau sebanyak 150 menit.

    4. Hindari konsumsi makanan berlebihan sebelum tidur.

    5. Batasi penggunaan alat elektronik sebelum tidur.

    6. Redupkan atau matikan lampu sebelum tidur.

    7. Olah pikiran dengan melakukan kegiatan positif pereda stres seperti meditasi, menulis jurnal harian, maupun membaca buku.

    Jika cara di atas tak kunjung membuat insomnia Anda sembuh, pastikan untuk segera berkonsultasi pada dokter dan ikuti arahan lebih lanjut.

     

    Baca Juga: Metode Konmari: Seni Beres-Beres Yang Baik Untuk Kesehatan Mental

     

    Tips Mencegah Terjadinya Insomnia

    Jangan khawatir, Sobat BFI, ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mencegah terjadinya insomnia. Simak tips berikut ini!

    Insomnia Adalah

    Image Source: Pexels/SHVETS production

    1. Biasakan Untuk Tidur dan Bangun di Waktu yang Sama

    Pertama, jaga rutinitas tidur yang teratur dengan cara menjaga jam tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Hal ini dapat membantu jam biologis tubuh Anda agar tidak kebingungan sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya insomnia.

    2. Hindari Konsumsi Kafein, Nikotin, dan Alkohol Sebelum Tidur

    Kedua, pastikan untuk membatasi konsumsi stimulan seperti kafein, nikotin, dan alkohol menjelang tidur. Ketiga zat tersebut dapat membuat Anda tetap terjaga dalam waktu beberapa jam yang mengakibatkan Anda kesulitan untuk tidur.

    3. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman, Gelap, dan Tenang

    Ketiga, atur ruangan tidur Anda senyaman mungkin seperti mematikan lampu pada saat tidur, membersihkan kasur sebelum tidur, dan hal lainnya yang mampu membuat Anda terlelap di malam hari.

    4. Hindari Paparan Sinar Biru dari Perangkat Elektronik

    Sinar biru yang dihasilkan dari perangkat elektronik dapat mengganggu ritme tidur dengan cara menghambat produksi hormon melatonin yang dibutuhkan oleh tubuh. Hormon ini memiliki peranan penting dalam mengatur pola tidur dan menjadikan tidur lebih berkualitas.

    5. Lakukan Relaksasi Sebelum Tidur

    Kondisi tubuh dan pikiran yang rileks dapat membantu Anda untuk tertidur lebih cepat. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan diantaranya yaitu meditasi, mandi air hangat, dan membaca buku dengan isi yang ringan.

    6. Berolahraga Secara Teratur

    Selain kelima hal di atas, jangan lupa untuk berolahraga secara teratur dan hindari tidur siang yang terlalu lama. Olahraga dapat membantu kualitas tidur Anda lebih baik sekaligus membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima.

    Nah, itulah penjelasan mengenai Insomnia Adalah Gangguan Tidur, Ini Hal Penting yang Harus Diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat BFI yang sedang mengalami masalah tidur. Jaga kesehatan dan kualitas tidurmu dengan baik, ya!

    Jika Anda membutuhkan pinjaman dana untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan anak, dan lain sebagainya, BFI Finance adalah solusi yang tepat untuk semua urusan keuangan Anda.

    Ada berbagai kemudahan yang bisa Anda dapatkan dengan mengajukan pinjaman di BFI Finance, seperti proses pengajuan yang cepat, persyaratan yang mudah, dan sudah terverifikasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

    Jangan ragu untuk mengajukan pinjaman dana ke BFI dan dapatkan dana yang kamu butuhkan sekarang!

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

     

  • judi

    Jadi Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala Stroke Sejak Dini


    Indonesia, seperti banyak negara di dunia, menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian utama adalah stroke. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Namun, ironisnya, banyak orang masih kurang sadar akan gejala-gejala stroke dan tindakan yang perlu diambil saat mengalaminya.

     

    Stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, entah karena sumbatan pembuluh darah atau perdarahan. Kondisi ini memerlukan penanganan segera, karena kerusakan pada otak bisa permanen jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala stroke sejak dini dan mengetahui tindakan yang perlu diambil. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang stroke, gejalanya, faktor risiko, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

     

    1. Alasan Penderita Stroke

    Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gejala stroke, mari kita pahami apa itu stroke dan apa yang menyebabkannya. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu. Ini dapat terjadi karena dua alasan utama:

     

    1.1 Ischemic Stroke

    Ini adalah jenis stroke yang paling umum dan terjadi ketika ada sumbatan atau penyumbatan dalam pembuluh darah yang mengarah ke otak. Hal ini dapat disebabkan oleh bekuan darah atau plak dalam pembuluh darah.

     

    Baca Juga: Investasi Kesehatan Tak Kalah Penting dengan Uang, Gimana Cara Bangunnya?

     

    1.2 Hemorrhagic Stroke

    Ini terjadi ketika ada pendarahan di otak. Hal ini bisa disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah atau aneurisma (pelebaran pembuluh darah yang rentan pecah).

     

    Dalam kedua kasus, kerusakan sel-sel otak terjadi karena kurangnya suplai darah dan oksigen. Jika pasokan darah ke otak terganggu terlalu lama, kerusakan pada otak dapat bersifat permanen dan dapat mengakibatkan dampak serius seperti kehilangan kemampuan berbicara, bergerak, atau bahkan kematian.

     

    2. Gejala Stroke

    Penting untuk mengenali gejala stroke sejak dini, karena tindakan segera dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko kerusakan otak permanen. Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada jenis stroke dan bagian otak yang terpengaruh. Beberapa gejala umum stroke yang perlu Anda waspadai meliputi:

     

    2.1 Kehilangan Kesadaran atau Pingsan

    Ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan biasanya merupakan gejala pendarahan di otak.

     

    2.2 Kelemahan atau Mati Rasa

    Kehilangan kekuatan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, terutama jika hanya terjadi di satu sisi tubuh.

     

    2.3 Kesulitan Berbicara atau Pemahaman

    Kesulitan dalam berbicara atau memahami pembicaraan orang lain.

     

    2.4 Gangguan Penglihatan

    Hilangnya penglihatan sebagian atau kesulitan melihat pada salah satu atau kedua mata.

     

    2.5 Pusing Berat atau Hilang Keseimbangan

    Pusing yang sangat parah atau sulit untuk menjaga keseimbangan.

     

    2.6 Sakit Kepala Parah

    Sakit kepala yang sangat parah dan muncul secara tiba-tiba.

     

    2.7 Kesulitan Berjalan

    Kesulitan berjalan, kebingungan, atau koordinasi yang buruk.

     

    2.8 Kesulitan Menelan

    Kesulitan menelan makanan atau minuman.

     

    2.9 Perubahan Tiba-tiba dalam Kesadaran dan Perilaku

    Perubahan tiba-tiba dalam kesadaran, seperti kebingungan atau sulit bangun dari tidur.

     

    2.10 Pingsan atau Koma

    Hilangnya kesadaran atau masuk dalam keadaan koma.

     

    Baca Juga: Kena PHK? Jangan Sedih! Ini yang Dapat Anda Lakukan

     

    Dalam banyak kasus, gejala stroke datang secara tiba-tiba dan seringkali sangat parah. Namun, ada juga yang mengalami gejala yang muncul secara bertahap. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala ini, segera cari pertolongan medis. Waktu sangat berharga dalam penanganan stroke.

     

    3. Faktor Risiko Stroke

    Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke. Pengenalan dan pengelolaan faktor risiko ini dapat membantu mengurangi risiko terkena stroke. Beberapa faktor risiko utama meliputi:

     

    3.1 Hipertensi

    Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk stroke. Pengelolaan tekanan darah secara teratur sangat penting untuk mencegah stroke.

     

    3.2 Merokok

    Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

     

    3.3 Diabetes

    Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Pengelolaan gula darah adalah kunci untuk mengurangi risiko ini.

     

    3.4 Obesitas

    Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko stroke.

     

    3.5 Riwayat Keluarga

    Jika ada riwayat stroke dalam keluarga, risiko Anda juga meningkat.

     

    3.6 Usia

    Risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Orang di atas usia 55 tahun berisiko lebih tinggi.

     

    3.7 Jenis Kelamin

    Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke daripada pria, terutama karena harapan hidup yang lebih tinggi.

     

    3.8 Riwayat Atrial Fibrillation

    Atrial fibrillation adalah jenis aritmia jantung yang dapat meningkatkan risiko stroke akibat pembentukan bekuan darah.

     

    3.9 Gangguan Pembekuan Darah

    Gangguan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan yang dapat menyebabkan stroke.

     

    3.10 Konsumsi Alkohol Berlebihan

    Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke.

     

    4. Pencegahan Stroke

    Saat mengetahui gejala dan faktor risiko stroke, langkah-langkah pencegahan menjadi kunci untuk mengurangi risiko. Beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil termasuk:

     

    4.1 Kontrol Tekanan Darah

    Memantau dan mengelola tekanan darah secara teratur sangat penting. Pengelolaan tekanan darah dapat membantu mengurangi risiko stroke secara signifikan.

     

    4.2 Berhenti Merokok

    Berhenti merokok adalah langkah penting dalam mengurangi risiko stroke.

     

    4.3 Pengelolaan Diabetes

    Jika Anda menderita diabetes, pastikan untuk menjaga gula darah dalam batas normal.

     

    4.4 Pola Makan Sehat

    Diet yang seimbang dengan banyak buah, sayur, dan sumber makanan rendah lemak sangat penting.

     

    4.5 Aktivitas Fisik

    Berolahraga secara teratur membantu menjaga berat badan dan tekanan darah dalam kisaran yang sehat.

     

    4.6 Batasi Konsumsi Alkohol

    Konsumsi alkohol harus dibatasi sesuai panduan kesehatan.

     

    4.7 Kurangi Konsumsi Garam

    Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. Batasi asupan garam Anda.

     

    4.8 Kontrol Berat Badan

    Jaga berat badan dalam kisaran sehat dengan mengadopsi gaya hidup yang aktif dan pola makan yang seimbang.

     

    4.9 Lakukan Pemeriksaan Rutin

    Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter adalah cara efektif untuk mendeteksi dan mengelola faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

     

    4.10 Konsultasi dengan Dokter

    Jika Anda memiliki faktor risiko yang tinggi atau riwayat keluarga yang mungkin meningkatkan risiko stroke, berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk rekomendasi khusus.

     

    Baca Juga: Hobi Berantem sama Pacar? Belum Tentu Gak Cocok, Bisa Jadi…

     

    5. Tindakan Darurat pada Stroke

    Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala stroke, tindakan segera adalah suatu keharusan. Waktu sangat berharga dalam mengatasi stroke. Langkah-langkah yang perlu diambil saat menghadapi kasus stroke meliputi:

     

    5.1 Panggil Ambulans

    Jangan mencoba mengemudi sendiri atau mencari bantuan medis yang tidak darurat.

     

    5.2 Catat Waktu

    Catat waktu ketika gejala-gejala stroke pertama kali muncul. Informasi ini akan membantu tim medis dalam menentukan perawatan yang tepat.

     

    5.3 Jangan Beri Makan atau Minum

    Hindari memberi makan atau minum kepada orang yang mengalami gejala stroke. Ada risiko tersedak.

     

    5.4 Pastikan Jalan Nafas Bebas

    Pastikan bahwa jalan napas orang yang mengalami stroke tidak terhalang. Pastikan baju yang terlalu ketat atau kerah dilepas untuk memudahkan pernapasan.

     

    5.5 Pantau Kesadaran

    Pantau kesadaran orang tersebut. Cobalah untuk menjaga mereka tetap tenang dan mendukung.

     

    5.6 Tidak Memberikan Obat Darah Pengencer

    Jangan berikan obat pengencer darah, seperti aspirin, kecuali bila disarankan oleh tim medis.

     

    Stroke adalah salah satu penyakit yang mematikan, tetapi bisa dicegah dan dikelola jika kita mengenali gejala dan faktor risiko sejak dini. Kesehatan otak adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Menerapkan langkah-langkah pencegahan, mengenali gejala, dan tindakan segera pada kasus stroke adalah langkah-langkah kunci yang dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko kerusakan otak yang permanen. Ingatlah selalu, kesehatan adalah harta yang paling berharga.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko