• judi

    Kenali Generasi Strawberry: Sebuah Fenomena Generasi Masa Kini


    Ada banyak istilah yang disematkan untuk setiap generasi yang ada. Salah satu diantaranya yaitu istilah populer yang tengah hangat jadi perbincangan di kanal sosial media bernama generasi strawberry (strawberry generation).

    Istilah ini umumnya ditujukan pada generasi muda yang memiliki ketergantungan teknologi serta kemajuan sosial. Tak sedikit pula orang yang menggunakan istilah ini dalam artian yang negatif untuk menunjukan bila generasi tersebut cenderung terlalu lemah, mudah menyerah, dan kehilangan nilai-nilai tradisional. 

    Lantas, benarkah demikian? Mari kita kupas satu persatu bahasan mengenai generasi stroberi di artikel berikut ini.

    1. Apa Itu Generasi Strawberry?

    Generasi strawberry adalah sebuah istilah yang menggambarkan fenomena generasi muda saat ini. Dimana mereka biasanya memiliki ide dan kreatifitas yang tinggi, namun saat diberi sedikit tekanan mereka mudah hancur layaknya buah strawberry.

    Seperti yang disebutkan oleh Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation, beliau menyebutkan jika generasi ini merupakan generasi yang memiliki banyak ide cemerlang serta kreatifitas yang tinggi. Tapi sayangnya, mereka mudah sekali untuk menyerah, mudah sakit hati, lamban, egois, serta pesimis terhadap masa depan.

    Jika ditelusuri ke belakang, istilah generasi stroberi pertama kali muncul di negara Taiwan untuk menggambarkan generasi muda yang lahir setelah tahun 1981 (post-80) dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tekanan sosial tak seperti orangtua mereka semasa muda.

    Seiring berjalannya waktu, banyak perdebatan yang muncul terkait pengelompokan tahun yang ada untuk istilah ini. Tidak sedikit orang yang percaya jika istilah tersebut lebih pantas ditujukan pada mereka yang memiliki perilaku layaknya buah stroberi.

    2. Karakteristik Generasi Strawberry

    Tidak semua anak muda bisa disebut dengan sebutan generasi strawberry. Nyatanya, ada beberapa karakteristik tertentu yang menjadikan seseorang termasuk ke dalam kelompok ini. Pada umumnya hal tersebut dapat terlihat dari perilaku sosial dan dunia kerja. Adapun karakteristik yang muncul untuk generasi ini terbagi menjadi dua jenis seperti di bawah ini.

    Generasi Strawberry

    Infografis Generasi Strawberry. Image Source: BFI Finance Team

    2.1 Karakteristik Generasi Strawberry Secara Positif

    1. Menyukai Tantangan

    Generasi strawberry cenderung menghindari sesuatu yang monoton atau rutinitas yang sama. Mereka suka sesuatu yang baru dan menantang. Hal ini dinilai cukup baik karena bisa membantu karir mereka di masa yang akan datang.

    2. Bekerja Tidak Melulu Karena Uang

    Sudah jadi rahasia umum jika salah satu tujuan dari bekerja adalah mencari uang untuk menyambung hidup. Namun untuk generasi strawberry, mereka punya cara pandang yang berbeda terkait bekerja. Bagi mereka, bekerja tidak hanya soal uang tapi juga pengembangan minat dan bakat (passion). Hal ini juga menjadi salah satu sebab mengapa generasi yang satu ini punya segudang kreatifitas.

    3. Berani Menyampaikan Pendapat

    Mereka tidak segan untuk mengutarakan apa yang mereka rasakan ataupun ide-ide cemerlang yang mereka miliki. Ini tentunya bagus untuk mendukung kemajuan suatu bisnis atau perusahaan.

    4. Mudah Beradaptasi dengan Teknologi

    Generasi strawberry memiliki pemahaman yang baik dalam urusan teknologi. Kemampuan mereka yang mudah beradaptasi dengan kemajuan zaman dapat membantu berbagai aspek kehidupan menjadi lebih baik.

    2.2 Karakteristik Generasi Strawberry Secara Negatif

    1. Terjebak dalam Zona Nyaman

    Pola asuh memainkan faktor penting dalam terciptanya generasi stroberi. Didikan orangtua yang terlalu memanjakan anak dapat berimbas pada pola pikir yang tidak realistis. Sebagai contoh dalam ranah pekerjaan banyak generasi muda saat ini cenderung meminta gaji yang besar tanpa tahu kapasitas skill yang dimiliki telah sesuai atau belum dengan kebutuhan pasar.

    2. Tidak Memiliki Rasa Tanggung Jawab

    Ada keengganan yang melekat pada generasi ini untuk bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan secara sadar. Tak jarang, banyak diantara mereka yang bahkan melimpahkan kesalahan tersebut pada orang lain.

    3. Mudah Menyerah

    Karakteristik yang ketiga ini menjadi ciri khas dari generasi strawberry yang mudah untuk dikenali. Mereka sangat rapuh dan mudah menyerah terhadap berbagai tekanan sosial yang muncul di sekitar mereka. Menjadikan mereka pibadi yang mudah sekali untuk mengeluh dan merasa tersinggung.

    4. Memiliki Harapan yang Tidak Realistis

    Harapan dan keinginan tidak selalu terwujud sesuai rencana. Generasi yang satu ini dikenal memiliki harapan yang tidak realistis dan seringkali memaksakan kehendak. Dalam dunia kerja mereka sering dilabeli sebagai pekerja yang lamban, suka membangkang, sombong, dan egois.

     

    Baca Juga: Kenali Sandwich Generation yang Berdampak pada Kesehatan Keuangan dan Mental

     

    3. Pemicu Munculnya Generasi Strawberry

    Dikutip dari sebuah buku yang ditulis oleh Prof. Rhenald Kasali, ada beberapa faktor pemicu munculnya generasi strawberry. Faktor tersebut terdiri dari beberapa hal di bawah ini:

    Generasi Strawberry

    Image Source: Pexels/cottonbro studio

    3.1. Didikan Orangtua (Pola Asuh/Parenting)

    Didikan orangtua atau pola asuh punya peranan yang penting untuk tumbuh kembang anak, khususnya dalam membangun karakter anak. Jika orangtua terlalu memanjakan, overprotective, dan terus menerus ikut campur terhadap apa yang tengah dihadapi oleh sang anak, hal tersebut akan membuat anak menjadi ketergantungan pada orangtuanya, sehingga mereka merasa kesulitan untuk memutuskan segala sesuatunya, baik dan buruk untuk diri mereka sendiri.

    Alih-alih terlalu ikut campur dan ‘menyetir’ anak, orangtua bisa berperan sebagai orang dewasa yang mampu memberikan pendapat serta pencerahan terhadap suatu permasalahan atau keputusan. Misalnya memberitahu konsekuensi dari suatu tindakan dilihat dari berbagai sisi.

    Ajarkan anak bagaimana cara menghargai jerih payah dengan tidak langsung memberikan apa yang anak minta, buat mereka mengerti jika segala sesuatunya membutuhkan proses dan perjuangan.

    Terapkan kebijakan atas suatu konsekuensi yang anak lakukan, jangan terus menerus memaklumi kesalahan mereka karena hal tersebut bisa berdampak pada sifat anak yang semena-mena, egois, dan selalu ingin dimaklumi.

    3.2. Labelling atau Panggilan yang Diberikan Orangtua

    Pemicu munculnya generasi strawberry yang kedua adalah labelling atau sebutan yang diberikan orangtua. Sepatah kata walaupun diucap secara tidak sengaja dapat memberikan dampak yang luar biasa, apalagi jika kata tersebut diucapkan secara berulang. Sebagaimana yang orangtua masa kini sering lakukan dengan melabeli anaknya menggunakan sebutan tertentu. Baik itu yang berkonotasi baik maupun kata-kata yang sebaiknya tidak terucap.

    Misalnya, menyebut anak dengan si pemalas, lamban, tidak becus, susah diatur, dan lain sebagainya akan berefek pada pola pikir anak di masa mendatang. Mereka akan merasa kurang pede dengan dirinya sendiri dan enggan untuk berjuang mendapatkan apa yang diinginkan karena mereka mengamini apa yang orangtua mereka pernah katakan.

    Begitupun juga dengan labelling yang memiliki makna positif seperti panggilan princess, anak paling pintar, anak terhebat, dan lainnya akan membuat anak cenderung besar kepala dan merasa bahwa dirinya selalu benar, sehingga mereka cenderung sulit menerima kenyataan jika di luaran sana ada anak-anak lainnya yang lebih hebat dari mereka. Tak jarang, labelling positif yang satu ini juga bisa membuat anak terlalu percaya diri dan menjadi egois. 

    3.3. Self Diagonose Tanpa Dampingan Ahli

    Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung masyarakat kita menjadi lebih maju dan mudah mendapatkan informasi terbaru. Namun sayangnya, dengan adanya kemudahan yang ada ini, tidak dibarengi dengan literasi yang cukup, sehingga banyak generasi strawberry yang menelan segala sesuatunya secara mentah-mentah tanpa mau meluangkan sedikit waktu untuk menggali kebenaran yang ada.

    Sebagai contoh jika ada sesuatu yang terjadi pada diri mereka. Mereka cenderung bertanya langsung pada Google atau netizen di sosial media. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun akan lain hasilnya jika mereka serta merta percaya begitu saja tanpa memvalidasi kebenarannya.

    Seperti halnya tentang kesehatan mental (mental health). Banyak generasi jaman sekarang cukup aware tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Namun sayangnya, banyak dari mereka cenderung self diagnose.

    4. Langkah Menjadi Generasi Strawberry yang Lebih Tangguh

    Walaupun terkesan memiliki konotasi yang buruk, generasi strawberry tetap memiliki sisi positif dan unggul dalam hal lain. Seperti kecakapan dalam menggunakan teknologi yang menjadikan mereka lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi yang signifikan.

    Lalu selanjutnya ada sikap terbuka dengan tantangan baru, inovatif, dan kreatif. Mereka juga lebih berani untuk mengutarakan pendapat (speak up) untuk apa yang mereka rasakan dan alami, kepedulian terhadap kesetaraan gender, dan isu kesehatan mental.

    Dari berbagai persoalan yang ada dan kelebihan yang dimiliki oleh generasi strawberry, tentu mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi jika diberi stimulus serta dukungan yang cukup. Sebagaimana yang diutarakan oleh Prof. Rhenald Kasali, ada berbagai solusi yang bisa dilakukan untuk menghadapi fenomena ini.

    1. Membekali Diri dengan Literasi Digital yang Baik

    Upayakan untuk tidak menelan informasi yang diterima begitu saja, pastikan untuk memvalidasinya dengan membaca referensi terpercaya ataupun berkonsultasi langsung dengan orang yang ahli di bidang tersebut. Jangan terburu-buru untuk melakukan self diagnose.

    2. Pola Asuh dan Dukungan Orangtua

    Orangtua harus mampu menjadi role model yang baik bagi anak-anak mereka dan bersikap tegas atas segala konsekuensi yang dilakukan oleh sang anak. Biarkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai hal sambil terus mengedukasi hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang dunia luar.

    3. Sistem Pendidikan

    Setiap generasi memiliki keunikannya tersendiri, termasuk dalam cara mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan. Tenaga pendidik bisa menyesuaikan cara mengajar dengan sikap eksploratif yang dimiliki oleh generasi strawberry.

    Sobat BFI, itulah pembahasan terkait generasi strawberry. Pada dasarnya, setiap generasi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai generasi terdahulu ataupun generasi masa kini bisa sama-sama saling bahu membahu dalam menciptakan peradaban yang lebih baik. Mudah-mudahan informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Memastikan Masa Depan yang Lebih Tenang


    Persiapan Usaha untuk Pensiun: Memastikan Masa Depan yang Lebih Tenang

    Saat mencapai usia pensiun, banyak orang merasa gembira karena akhirnya bisa menikmati masa pensiun yang layak dan tenang. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, persiapan usaha untuk pensiun menjadi kunci penting. Jika Anda ingin memastikan masa depan yang lebih tenang setelah pensiun, berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu Anda pertimbangkan:

    1. Langkah Penting Dalam Mempersiapkan Usaha Masa Pensiun

    1.1 Mulailah sejak dini:

    Persiapan usaha untuk pensiun sebaiknya dimulai sejak Anda masih bekerja. Semakin awal Anda memulai, semakin besar kesempatan untuk membangun tabungan pensiun yang cukup. Melakukan investasi jangka panjang atau memiliki rencana pensiun sejak muda akan membantu Anda mencapai tujuan keuangan yang diinginkan setelah pensiun.

    1.2 Tentukan Tujuan Keuangan:

    Pertama, hitung berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk membiayai gaya hidup yang diinginkan setelah pensiun. Hitung semua biaya hidup harian, perawatan kesehatan, liburan, dan hobi yang ingin Anda nikmati. Dengan menentukan tujuan keuangan, Anda bisa merencanakan strategi untuk mencapainya.

     

    Baca juga: Pembiayaan Modal Usaha Untuk Bisnis Masa Pensiun

     

    1.3 Rencanakan Investasi:

    Konsultasikan dengan penasihat keuangan yang dapat membantu Anda merencanakan investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Diversifikasi portofolio investasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dan mencapai hasil yang optimal. Ingatlah untuk mempertimbangkan rencana pensiun dari tempat Anda bekerja, seperti program pensiun perusahaan atau 401(k) jika tersedia.

     

    Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Manfaat Dana Pensiun dan Persiapannya

     

    1.4 Hindari Utang:

    Seiring dengan mendanai tabungan pensiun, berupaya untuk menghindari utang yang tidak perlu, terutama menjelang pensiun. Utang yang berlebihan bisa menjadi beban keuangan yang besar ketika Anda sudah tidak memiliki sumber pendapatan reguler.

    1.5 Pertimbangkan Asuransi dan Perlindungan:

    Pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan yang memadai dan perlindungan asuransi jiwa yang tepat. Asuransi kesehatan akan membantu mengurangi risiko biaya kesehatan yang tinggi, sementara asuransi jiwa akan memberikan perlindungan finansial bagi keluarga Anda jika terjadi sesuatu pada Anda.

    1.6 Cari tahu program pensiun dari pemerintah yang berlaku di negara tempat Anda tinggal:

    Setiap negara memiliki program pensiun berbeda yang dapat membantu Anda secara finansial setelah pensiun. Pelajari persyaratan dan manfaat dari program tersebut dan pastikan Anda memanfaatkannya dengan baik.

    1.7 Rencanakan Gaya Hidup Pasca-Pensiun:

    Selain persiapan finansial, rencanakan juga gaya hidup pasca-pensiun Anda. Apa yang ingin Anda lakukan setelah pensiun? Apakah ingin berkeliling dunia, mengembangkan hobi, atau melakukan pekerjaan sukarela? Memiliki rencana untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat akan membantu Anda menikmati pensiun dengan lebih bermakna.

     

    Pensiun adalah fase hidup yang penting dan mempersiapkannya dengan baik akan memberikan Anda masa depan yang lebih tenang. Mulailah sekarang dan ikuti langkah-langkah di atas untuk mencapai tujuan pensiun yang diinginkan. Ingatlah untuk selalu mengadaptasi rencana Anda jika ada perubahan dalam kehidupan dan selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan jika perlu. Semoga masa pensiun Anda nanti penuh dengan kebahagiaan dan ketenangan

    Memilih usaha yang cocok untuk pensiun adalah keputusan penting yang harus dipertimbangkan dengan matang. Tujuan utama dari usaha ini biasanya adalah untuk menjaga produktivitas, tetap aktif, dan memperoleh pendapatan tambahan selama masa pensiun. Berikut adalah beberapa usaha yang cocok untuk dipertimbangkan.

    2. Berikut Beberapa Jenis Usaha Yang Bisa Dipertimbangkan Untuk Masa Pensiun:

    2.1 Konsultan atau Penasihat:

    Setelah pensiun, Anda memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam bidang tertentu. Menjadi konsultan atau penasihat di bidang yang Anda kuasai dapat menjadi pilihan yang baik. Anda dapat memberikan konsultasi kepada perusahaan atau individu yang memerlukan pandangan ahli Anda.

    2.2 Bisnis Daring (Online):

    Bisnis daring adalah pilihan populer untuk pensiunan karena biaya awal yang relatif rendah dan fleksibilitasnya. Anda bisa menjual produk fisik atau digital, menjadi afiliasi, atau membuka toko daring untuk menjual barang-barang tertentu.

    2.3 Usaha Kuliner:

    Jika Anda memiliki bakat di dapur atau memiliki minat pada industri makanan, membuka usaha kuliner bisa menjadi pilihan menarik. Anda bisa menjual makanan ringan, makanan sehat, atau makanan khas daerah tertentu.

     

    Baca juga: 11 Ide Usaha Setelah Pensiun dan Tips Agar Tetap Produktif

     

    2.4 Peternakan atau Kebun:

    Berpindah ke desa atau lingkungan pedesaan dan membuka peternakan atau kebun dapat menjadi alternatif yang menarik untuk pensiunan. Anda dapat menanam tanaman organik, memelihara hewan ternak, atau menjadi petani modern.

    2.5 Pendidikan atau Pelatihan:

    Mengajar atau memberikan pelatihan adalah cara yang baik untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan yang Anda miliki. Anda bisa membuka kursus online atau offline untuk berbagai topik yang Anda kuasai.

    2.6 Bisnis Pariwisata:

    Jika Anda tinggal di daerah wisata, membuka bisnis yang berhubungan dengan pariwisata seperti homestay, tur lokal, atau penyewaan alat-alat outdoor dapat menjadi pilihan yang menarik.

    2.7 Seni dan Kreativitas:

    Jika Anda memiliki bakat di bidang seni dan kreativitas, Anda bisa menjadikannya sebagai usaha pensiun. Misalnya, menjual karya seni, kerajinan tangan, atau menjalankan kursus seni.

     

    Baca juga: Pensiun Dini: Cara, Syarat, dan Ide Usaha Setelah Pensiun

     

    Penting untuk diingat bahwa memilih usaha untuk pensiun haruslah sesuai dengan minat dan keterampilan yang Anda miliki. Selain itu, pertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti tingkat risiko, waktu yang dihabiskan, dan modal yang diperlukan. Sebelum memulai usaha, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan atau profesional yang dapat memberikan panduan lebih lanjut. Ingatlah bahwa tujuan utama dari usaha pensiun adalah untuk menikmati kegiatan yang Anda lakukan sambil tetap meraih keuntungan tambahan untuk masa pensiun yang lebih nyaman.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko