• judi

    Bisnis Ritel: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya


    Pernahkah Anda mendengar kata ‘bisnis ritel’? Sebagian dari kita pastinya sudah tidak asing dengan kata tersebut. Namun, apa itu ritel sebenarnya dan apa saja hal penting yang berkaitan dengan bisnis tersebut?

    Bagi Anda yang ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai apa itu ritel, artikel berikut ini akan membantu Anda untuk memahami topik tersebut satu per satu.

    1. Definisi Bisnis Ritel

    Bisnis ritel atau pedagang eceran adalah sebuah bisnis yang menjual barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk dikonsumsi secara pribadi dan tidak jual kembali (cukup untuk penggunaan pribadi saja).

    Menurut salah satu ahli bernama Sopiah & E.M. Sangadji, ritel dapat diartikan sebagai kegiatan penjualan barang atau jasa sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

    Adapun penjelasan lainnya terkait definisi ritel menurut para ahli tertuang dalam penjelasan berikut ini.

    Berman dan Evans memaparkan jika yang dimaksud dengan ritel adalah aktivitas bisnis yang erat kaitannya dengan pemasaran produk dengan tujuan akhir barang dan jasa yang ditawarkan bisa sampai ke konsumen dan digunakan untuk diri sendiri maupun memenuhi kebutuhan rumah tangga.

    Menurut Kotler, ritel adalah serangkaian proses penjualan barang dan jasa secara satuan (eceran) untuk bisa sampai ke tangan konsumen dan dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.

    Sedangkan Gilbert berpendapat bahwasannya, ritel adalah semua upaya yang dilakukan untuk dapat memuaskan konsumen tingkat akhir mulai dari mengerahkan keahlian pemasaran sampai dengan jasa atau pelayanan. 

    Dari penjelasan yang ada, secara gamblang bisnis ritel dapat didefinisikan sebagai usaha yang menjual jasa dan barang eceran (satuan) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat dan tidak untuk diperjualbelikan kembali. 

    Baca juga: 7 Tips Memulai Usaha Cuci Motor Beserta Rincian Modal Usahanya

    2. Perbedaan Bisnis Ritel dengan Grosir

    Meskipun terlihat sama-sama menjual kebutuhan masyarakat, namun nyatanya antara grosir dan bisnis ritel memiliki pengertian yang berbeda. Setidaknya ada tiga perbedaan yang paling menonjol.

    1. Tujuan Penjualan

    Ritel berfokus pada konsumen akhir dimana barang dan jasa yang ditawarkan hanya untuk konsumsi pribadi. Sedangkan grosir menjual barang dan jasa untuk selanjutnya bisa dijual kembali oleh para pedagang eceran.

    2. Harga Produk

    Adanya perbedaan terkait tujuan penjualan tentunya mempengaruhi harga jual yang berbeda dimana harga grosir akan lebih murah karena produk yang dibeli bisa dijual kembali. Selain itu, pedagang eceran  dan penjual bisa memperoleh untung dari setiap barang yang dijual secara satuan (eceran). 

    Selaras dengan harga yang murah tersebut, pihak grosir umumnya menetapkan jumlah (quantity) produk yang dibeli. Sebagai contoh susu kaleng yang ada pada grosiran hanya bisa dibeli dalam jumlah 1 dus bukan satuan.

    3. Target Pasar

    Kehadiran grosir lebih diperuntukan untuk pelaku usaha skala kecil misalnya warung sembako atau toko madura. Meskipun begitu, Anda tetap bisa berbelanja secara grosiran jika produk yang dibutuhkan berjumlah banyak.

     

    Baca Juga: 10 Peluang Usaha Modal 10 Juta. Tertarik Untuk Mencoba?

     

    3. Fungsi Bisnis Ritel

    Peran bisnis ritel dalam keberlangsungan hidup masyarakat sangatlah penting dan tentunya saling menguntungkan kedua belah pihak, baik itu pembeli maupun penjual. Adapun peranan lainnya dari ritel yakni sebagai berikut.

    1. Membantu Konsumen Mendapatkan Barang dengan Mudah

    Hadirnya bisnis ritel sekaligus menjadi jembatan antara pihak produsen dan konsumen. Sehingga, konsumen akan lebih mudah untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan dan dapat dibeli secara eceran, sesuai dengan kebutuhan mereka.

    2. Saling Menguntungkan Produsen dan Grosir

    Selain pihak konsumen yang diuntungkan, pihak produsen dan grosir yang ada sama-sama diuntungkan. Sebab, pedagang ritel akan membeli dalam jumlah banyak kepada pihak grosir yang mana barang tersebut didapat dari produsen. Keuntungan yang didapat dari penjualan oleh pihak produsen akan diputar kembali untuk proses produksi.

    3. Membantu Promosi Produk-Produk yang Ada

    Tidak hanya membantu konsumen untuk memenuhi kebutuhan, adanya bisnis ritel juga ikut membantu mempromosikan produk yang dijual. Pihak ritel atau pedagang eceran umumnya memiliki tenaga penjual (sales), katalog produk, serta pelayanan pelanggan untuk memaksimalkan penjualan produk yang ada. Salah satu contohnya yaitu dengan cara mengedukasi calon konsumen tentang pentingnya menjaga kebersihan tubuh dengan menggunakan sabun merek tertentu.

    4. Observasi Pasar Terkait Minat Belanja Masyarakat 

    Bisnis ritel berhadapan langsung dengan konsumen. Mereka menyalurkan produk yang ada secara langsung kepada masyarakat sehingga dapat dengan mudah mengetahui produk mana yang paling diminati dan laris di pasaran. Fenomena ini dapat dijadikan sebagai timbal balik yang positif bagi pihak grosir dan produsen untuk menjual barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.

    Baca juga: 23 Peluang Bisnis Paling Menjanjikan di Tahun 2023

     

    4. Tujuan Dari Bisnis Ritel

    Secara garis besar, kemunculan bisnis ritel sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya akan produk dan jasa. Adapun tujuan lainnya dari ritel sebagai berikut.

    1. Membantu Konsumen Memperoleh Barang yang Diinginkan

    2. Menjual Produk Dengan Kuantitas yang Lebih Sedikit Sehingga Memudahkan Masyarakat Untuk Menjangkaunya Serta Memenuhi Kebutuhan Harian

    3. Sebagai Penghubung Antara Pihak Distributor dan Konsumen

    4. Mengumpulkan Informasi Terkait Barang dan Jasa yang Sedang Dibutuhkan Masyarakat

     

    Baca juga: 12 Ide Bisnis Online Untuk Pemula Paling Menguntungkan Tahun 2023!

     

    5. Jenis-Jenis Bisnis Ritel

    Jenis bisnis ritel dibagi ke berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan, dan yang terakhir berdasarkan lokasi penjualan. Mari kita simak penjelasan lengkapnya di uraian berikut ini.

    Bisnis Ritel

    Image Source: Pexels/Chris F

    5.1. Berdasarkan Produk yang Dijual

    Jika diklasifikasikan berdasarkan produk yang dijual, ritel memiliki 3 kategori berbeda.

    Ritel yang satu ini berfokus pada penjualan produk tertentu. Salah satu contohnya bisnis thrift shop yang khusus menjual baju-baju preloved (baju bekas).

    Selain barang, ada juga jenis ritel yang berfokus menawarkan jasa. Misalnya usaha bengkel motor yang kehadirannya cukup penting mengingat jumlah pengendara motor di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi.

    Tidak semua ritel menggunakan tenaga manusia sebagai ujung tombak kesuksesan penjualan. Ada juga jenis ritel yang menggunakan mesin untuk menawarkan produk yang mereka miliki. Misalnya barang-barang yang dijual dalam vending machine. Selain lebih praktis, para konsumen pun bisa lebih leluasa untuk memilih produk yang mereka inginkan.

    5.2. Berdasarkan Kepemilikan

    Berdasarkan kepemilikannya, ritel dibagi menjadi 3 jenis. Diantaranya yaitu ada ritel mandiri, ritel waralaba, dan ritel kelompok.

    Sesuai dengan namanya, ritel jenis ini bergerak secara mandiri dimana operasional yang berlangsung tidak bergantung pada pihak lain. Contohnya yaitu toko kelontong, warung sembako, dan ruko.

    Ritel jenis ini memasarkan produk yang serupa dengan perusahaan pusat dimana pemilik bisnis franchise tidak perlu memulai usaha yang ada dari nol. Cukup dengan mengikuti aturan main dari pihak pusat serta membeli hak milik sesuai kesepakatan. 

    5.3. Berdasarkan Lokasi Penjualan

    Selain 2 hal di atas, ritel juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat berjualan. Dimana terdapat banyak penjual dalam 1 tempat yang menawarkan beraneka ragam kebutuhan, mulai dari barang sampai dengan jasa. Contohnya yaitu ritel strip atau sebutan lainnya lahan komersial.

    5.4. Berdasarkan Skala Usaha

    Banyak jenis ritel yang ada menjadikan ritel terbagi menjadi 2 skala berbeda yaitu ritel skala besar dan skala kecil.

    Ritel jenis ini menjual barang dengan skala besar atau banyak. Umumnya ritel ini menjual berbagai pilihan produk yang cukup lengkap dan banyak pilihannya. Contohnya yaitu toko serba ada, department store, chain store, dan lain-lain.

    Ritel jenis ini cenderung menawarkan produk dalam jumlah terbatas. Adapun contohnya yaitu pedagang kaki lima, pedagang keliling, kios, dan penjual tidak tetap.

     

    Baca Juga: 13 Ide Usaha Modal 20 Juta Paling Menguntungkan, Pasti Cuan!

     

    6.Contoh Bisnis Ritel yang Ada di Indonesia

    Apa saja contoh bisnis ritel yang ada di Indonesia? Berikut ini beberapa contoh ritel yang ada di Indonesia dan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat luas.

    6.1. Toko Kelontong

    Toko kelontong atau warung sembako kecil adalah salah satu contoh ritel yang ada di Indonesia. Ritel yang satu ini bisa dengan mudah kita temui di daerah pemukiman dan menyediakan beragam produk yang cukup lengkap. Seperti makanan dan minuman, kebutuhan rumah tangga, dan masih banyak lagi.

    6.2. Department Store

    Berikutnya yaitu department store. Dari segi ukuran, jenis ritel yang ini tentunya lebih besar dan lebih lengkap dari toko kelontong. Ciri khas dari ritel jenis ini yakni barang yang dijual dikelompokan sesuai dengan jenisnya di tempat yang berbeda. Misalnya sepatu wanita yang khusus ada di area fashion wanita saja.

    6.3. Warehouse Retailer

    Jenis ritel yang satu ini berbentuk fasilitas gudang dan menjual barang-barang dalam jumlah besar. Oleh karenanya, harga barang yang dijual jauh lebih murah ketimbang membeli eceran.

    6.4. Convenience Retailer

    Bisnis ritel yang satu ini umumnya dapat dengan mudah ditemukan di tempat pengisian bahan bakar atau rest area dan menawarkan berbagai produk yang dapat menunjang kebutuhan para konsumen.

    6.5. Specialty Retailer

    Specialty retailer atau pengecer khusus merupakan jenis ritel yang ada di Indonesia dan hanya menyediakan produk dengan kategori khusus. Sebagai contoh ritel merek kenamaan seperti Victoria Secret, Nike, Uniqlo, dan masih banyak lagi.

    6.6. Mobile Retailer

    Seperti namanya, mobile retailer adalah jenis ritel yang menjual produk melalui aplikasi lalu mengirimkannya kepada konsumen setelah pesanan pada aplikasi lunas dibayar. Seiring berkembangnya teknologi dari masa ke masa, ritel jenis ini semakin berkembang dan lebih disukai oleh masyarakat terutama mereka yang tidak ingin repot-repot pergi ke toko.

    6.7. Internet Retailer

    Internet retailer atau yang lebih lumrah kita kenal sebagai situs belanja online adalah sebuah situs web berisikan berbagai produk kebutuhan mulai dari yang paling krusial seperti sembako sampai dengan yang berkaitan dengan hobi.

    Sobat BFI, itulah tadi pembahasan terkait bisnis ritel. Jika Anda tertarik untuk berwirausaha dengan cara membuka bisnis ritel, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman ke BFI Finance.

    Cukup dengan mengajukan pinjaman jaminan BPKB Mobil, Motor, ataupun Sertifikat Rumah, dana yang Anda butuhkan untuk modal usaha maupun kepentingan lainnya bisa langsung cair. Prosesnya aman, mudah, dan cepat.

    Informasi lebih lanjut terkait pinjaman bisa Anda dapatkan melalui link berikut ini.

    Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Mobil

    Pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 3 tahun.

    Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Motor

    Pinjaman dana dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 18 bulan.

    Informasi Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% dengan tenor panjang hingga 48 bulan.

     

    Temukan informasi bermanfaat lainnya hanya di BFI Blog. Artikel terbaru khusus untuk Anda setiap Senin-Jumat!

  • judi

    Paklaring Adalah: Pengertian, Fungsi, Syarat dan Cara Membuatnya


    Sobat BFI, tahukah Anda jika paklaring adalah salah satu dokumen penting yang sebaiknya Anda miliki? Pasalnya, di dalam dokumen tersebut terdapat informasi penting mengenai pengalaman karyawan dari awal sampai akhir bekerja.

    Surat paklaring biasanya diberikan kepada karyawan yang mengundurkan diri (resign), pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pun pensiun. Surat ini dinilai penting untuk dimiliki karena memiliki fungsi yang cukup krusial.

    Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu paklaring, mari kita bahas selengkapnya di uraian berikut.

    Apa Itu Paklaring?

    Paklaring adalah surat yang menyatakan seseorang pernah bekerja di suatu perusahaan atau instansi. Di dalam surat tersebut disebutkan mengenai posisi dan jangka waktu bekerja.

    Hal ini sesuai dengan pengertian paklaring yang didefinisikan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional yang menyebutkan jika paklaring adalah surat keterangan yang menyatakan seseorang pernah bekerja pada suatu perusahaan dengan posisi tertentu dan jangka waktu tertentu.

    Surat paklaring dibuat oleh HRD perusahaan. Dengan kata lain, surat ini tidak dibuat secara sembarangan, harus berdasarkan sepengetahuan atasan dan pihak HRD terkait.

    Secara sederhana, surat paklaring dapat diartikan sebagai salah satu bukti resmi yang mengkonfirmasi jika seseorang sebelumnya pernah bekerja di sebuah perusahaan.

    Umumnya, dokumen ini digunakan sebagai syarat melamar kerja, melanjutkan studi melalui beasiswa, sampai dengan persyaratan untuk mengajukan pinjaman ke perusahaan pembiayaan maupun lembaga keuangan non bank.

    Perbedaan Paklaring dengan Surat Keterangan Kerja dan Surat Rekomendasi Kerja

    Meskipun terkesan memiliki pengertian yang sama, surat paklaring adalah surat yang berbeda dengan surat keterangan kerja atau pun surat rekomendasi kerja.

    Hal ini bisa dengan mudah Anda kenali dari tujuan pembuatannya. Dimana surat paklaring sengaja dibuat dengan maksud menyatakan jika seseorang pernah bekerja di suatu perusahaan.

    Sedangkan surat keterangan kerja adalah surat yang menyatakan jika seorang karyawan masih aktif bekerja di suatu perusahaan dan namanya benar-benar tercantum dalam perusahaan tersebut.

    Sebagaimana yang disebutkan pada pasal 1602y Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dimana setiap perusahaan diwajibkan untuk memberikan surat keterangan terkait pekerjaan karyawan, baik itu dimintai secara langsung maupun tidak.

    Terakhir yakni perbedaannya dengan surat rekomendasi kerja. Surat ini dibuat langsung oleh atasan atau pejabat tertentu atas permintaan karyawan. Di dalamnya berisikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan karyawan tersebut. Surat ini umumnya digunakan untuk melamar kerja atau mengajukan program beasiswa.

    5 Fungsi Paklaring

    Saat mendengar kata paklaring, umumnya orang-orang akan menyimpulkan jika surat tersebut bisa digunakan untuk mencairkan BPJS Ketenagakerjaan dan sebagai persyaratan melamar pekerjaan. Hal tersebut benar adanya. Namun, surat paklaring adalah dokumen penting yang bisa juga digunakan untuk hal penting lainnya, sebagaimana yang kami uraikan di bawah ini. 

    1. Melamar Pekerjaan di Perusahaan Lain

    Banyak perusahaan menggunakan surat paklaring sebagai salah satu syarat melamar kerja. Terutama bagi mereka yang memiliki jabatan sebagai supervisor atau di atasnya. Oleh karenanya, saat Anda berencana untuk mengajukan resign, pastikan untuk mengajukan surat paklaring, ya! Karena surat ini biasanya digunakan untuk menilai kualitas dan kapasitas calon pekerja.

    2. Mengurus Pencairan Dana BPJS Ketenagakerjaan

    Seperti yang sudah disebutkan di awal, surat paklaring merupakan dokumen penting yang digunakan untuk mencairkan dana JHT atau Jaminan Hari Tua, Anda perlu melampirkan surat paklaring mulai dari fotokopiannya yang sudah dilegalisir sampai dengan menunjukan surat aslinya. Tanpa adanya dokumen ini, proses pencairan yang ada akan terancam tertunda.

    3. Mengajukan Pinjaman

    Paklaring menjadi salah satu persyaratan pengajuan pinjaman di beberapa institusi keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi penjamin jika calon debitur memiliki penghasilan tetap dan menghindari kredit macet. Dokumen ini biasanya diminta bersamaan dengan slip gaji.

     

    Baca Juga: Kredit Macet : Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

     

    4. Mengajukan Kartu Kredit

    Sama halnya dengan mengajukan pinjaman, dalam membuat kartu kredit Anda juga akan dimintai surat keterangan kerja atau paklaring sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan pihak bank jika Anda mampu membayar tagihan bulanan.

    5. Melamar Beasiswa

    Siapa sangka jika melamar beasiswa membutuhkan paklaring? Ternyata dokumen yang satu ini dibutuhkan untuk mengajukan beasiswa profesional. Misalnya melalui program beasiswa pemerintah luar maupun dalam negeri dan pihak swasta terkemuka. Selain itu, Anda juga akan dimintai surat referensi melalui atasan Anda.

    Syarat Membuat Paklaring

    Anda dapat memperoleh surat paklaring jika sudah memenuhi beberapa persyaratan berikut ini.

    1. Minimal Kerja 1 Tahun

    Paklaring hanya bisa diberikan jika karyawan yang bersangkutan sudah bekerja selama 1 tahun. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun dianggap belum memenuhi kriteria ini. Hal ini juga selaras dengan etika dalam berkarir.

    2. Resign Secara Baik-Baik

    Selain sebagai bukti sah bahwa Anda pernah bekerja di suatu perusahaan, surat paklaring dapat berfungsi sebagai surat rekomendasi atau referensi dari perusahaan lama. Maka dari itu, pastikan Anda resign secara baik-baik.

    3. Penuhi Segala Kewajiban Sebelum Resign

    Surat paklaring adalah dokumen resmi yang tidak dikeluarkan secara sembarangan, Anda perlu memenuhi segala persyaratan dan kewajiban yang ada sebelum dapat memperolehnya. Oleh karena itu, pastikan untuk menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban Anda, mulai dari mengerjakan pekerjaan sampai dengan mengirimkan surat resign, baru setelahnya Anda bisa meminta dokumen ini.

    Cara Meminta Paklaring Ke HRD

    Untuk mendapatkan surat paklaring sebetulnya cukuplah mudah. Anda bisa memperolehnya dengan cara meminta langsung ke HRD atau dengan cara mengirim email. Jika Anda ingin memintanya melalui email berikut contoh format pengajuan paklaring melalui email.

     

    To: [email protected]

    Cc: [email protected]

    Subject: Permohonan Surat Paklaring Kerja

     

    Dengan hormat,

     

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama:

    Jabatan:

    Alamat:

    Tempat, Tanggal Lahir:

    Posisi Terakhir:

     

    Bermaksud untuk mengajukan surat paklaring dari PT ____ (isi dengan nama perusahaan Anda) di mana surat tersebut akan saya gunakan untuk kepentingan _____ (isi sesuai tujuan Anda).

    Dengan diterimanya surat paklaring tersebut, saya menyatakan bahwa saya telah memenuhi segala pekerjaan dan kewajiban saya di PT (si dengan nama perusahaan Anda).

    Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

     

    Hormat saya,

    (nama dan tanda tangan)

    Cara Membuat Paklaring

    Jika saat ini Anda bekerja sebagai seorang HRD dan belum mengetahui cara membuat surat paklaring, berikut ini beberapa komponen yang wajib ada di dalamnya.

    Adanya bagian ini berfungsi untuk menunjukan surat yang dikeluarkan bersifat resmi dari perusahaan tempat Anda bekerja.

    Masukan nama beserta alamat perusahaan dengan lengkap.

    Bagian ini dicantumkan di bagian tengah atas surat.

    Cantumkan nomor surat sebagai arsip dan untuk memudahkan pelacakan surat.

    Pernyataan resmi jika karyawan tersebut pernah bekerja di perusahaan dengan posisi dan rentan waktu tertentu. Bahasa yang digunakan pada bagian ini bisa menggunakan bahasa baku maupun tidak baku. Namun, alangkah baiknya jika surat paklaring yang ditulis menggunakan bahasa baku.

    Berisikan mengenai tujuan dibuatnya surat paklaring. Bagian ini dibuat sejelas-jelasnya, seperti dijelaskan tujuannya untuk melamar pekerjaan, sebagai persyaratan mengajukan beasiswa S2, dan lain sebagainya. Setelah itu, surat yang ada dilengkapi dengan tanda tangan dan cap basah dari atasan.

    Contoh Paklaring

    Penasaran bagaimana bentuk surat paklaring? Berikut ini adalah beberapa contoh surat paklaring yang kami ambil dari sumber terpercaya.

    1. Contoh Surat Paklaring Dalam Bahasa Indonesia

    paklaring adalah

    paklaring adalah

    paklaring adalah

    2. Contoh Surat Paklaring Dalam Bahasa Inggris (English Version)

    paklaring adalah

    paklaring adalah

    Sobat BFI, demikian bahasan mengenai surat paklaring. Harapannya, semoga dengan adanya informasi ini Anda bisa lebih memahami apa itu surat paklaring, fungsinya, serta cara membuatnya.

    Berencana untuk membuka bisnis sendiri? Ajukan pinjaman usaha ke BFI Finance! Solusi terpercaya segala kebutuhan finansial Anda!
     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Rekening Koran Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya


    Kata rekening koran adalah kata yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Kata ini merujuk pada sebuah istilah perbankan yang memiliki arti laporan transaksi pada suatu rekening dalam kurun waktu tertentu.

    Rekening koran banyak dijadikan sebagai salah satu persyaratan administrasi untuk berbagai hal. Misalnya untuk peminjaman modal usaha, kredit mobil, pengajuan pembuatan VISA, dan masih banyak lagi.

    Lantaran fungsinya yang cukup krusial, laporan koran perlu Anda pahami agar memudahkan Anda untuk mengurusnya di kemudian hari.

    Sobat BFI, yuk kita pahami istilah yang satu ini. Simak baik-baik artikel berikut ini, ya!

    Apa Itu Rekening Koran?

    Rekening koran adalah ringkasan transaksi keuangan secara menyeluruh yang menampilkan transaksi keuangan pada suatu rekening dalam periode tertentu. Dengan adanya rekening koran, nasabah atau pemilik rekening dapat memantau seluruh transaksi yang ada pada rekening mereka setiap saat serta memastikan jika setiap transaksi yang dilakukan sudah tercatat dengan benar.

    Rekening koran berlaku untuk jenis rekening individu maupun rekening badan usaha. Dokumen ini umumnya dicetak oleh pihak bank dalam periode tertentu seperti tiga atau enam bulan. Untuk memperolehnya pun terbilang mudah. Anda bisa mendapatkannya dengan mengunjungi bank terdekat atau mengunduh rekening koran secara online di website bank ataupun mobile banking.

    6 Bagian Penting Pada Rekening Koran

    Setidaknya ada 6 bagian penting yang ada pada rekening koran. Keenam bagian rekening koran adalah informasi bank, informasi terkait perusahaan atau pemilik akun, tanggal periode, ringkasan akun, serta ringkasan transaksi. Untuk lebih jelasnya, simak uraian di bawah ini.

    1. Informasi Bank

    Pada bagian informasi bank, sejumlah informasi yang dimuat berupa nama bank, alamat, dan nomor telepon CS (customer service). Informasi ini sengaja ditampilkan untuk memudahkan penyesuaian laporan keuangan (rekonsiliasi) jika didapati kesalahan transaksi ataupun salah cetak.

    2. Informasi Terkait Perusahaan atau Bisnis

    Seperti halnya informasi Bank, bagi Anda yang memiliki rekening bisnis atau perusahaan, pada bagian rekening koran akan Anda dapati sejumlah informasi yang mencantumkan keterangan mengenai bisnis Anda. Seperti nama bisnis, nama pemilik bisnis, alamat, dan nomor telepon.

    3. Informasi Akun/Pemilik Rekening

    Pada bagian ini informasi yang ditampilkan berupa informasi dasar seperti nama pemilik rekening dan nomor rekening.

    4. Tanggal Periode (Sesuai dengan Periode yang Dipilih)

    Tanggal periode adalah tanggal yang tercantum pada setiap periode penerbitan rekening koran yang ada. Misalnya Anda mencetak rekening koran di bulan Januari, maka periode yang ditampilkan selama satu bulan terakhir adalah bulan Desember.

    5. Ringkasan Akun

    Ringkasan akun berisikan informasi mengenai saldo dari awal sampai akhir periode, total deposito, total penarikan.

    6. Ringkasan Transaksi

    Terakhir yaitu ringkasan transaksi. Bagian ini menampilkan daftar transaksi yang terjadi selama satu periode sesuai dengan periode yang telah Anda tentukan dan ditentukan secara kronologis (berurutan). Setiap transaksi yang ada disusun berdasarkan tanggal, deskripsi, jumlah nominal, serta saldo setelah transaksi.

    6 Fungsi Rekening Koran

    Selain mampu menampilkan segala transaksi yang ada pada rentan waktu tertentu, rekening koran juga memiliki fungsi krusial lainnya yang sebaiknya Anda ketahui. Apa saja fungsi tersebut?

    1. Menampilkan Segala Bentuk Transaksi yang Ada

    Fungsi paling umum dari adanya rekening koran adalah sebagai bukti transaksi pada periode tertentu. Rekening koran akan menampilkan seluruh transaksi yang terjadi pada rentan waktu yang Anda pilih.

    Banyak orang dengan sengaja atau secara rutin mencetak rekening koran untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan seperti penyalahgunaan rekening dan sebagainya. Sebab, jika hal tersebut terjadi, pihak nasabah atau pemilik rekening bisa melaporkannya secara langsung kepada pihak bank untuk kemudian diproses lebih lanjut.

    2. Sebagai Bukti Hukum

    Zaman sudah semakin modern dan serba canggih. Tidak sedikit pihak yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja mencari celah untuk melakukan tindak kejahatan. Misalnya melalui pemalsuan bukti transfer atau berpura-pura tidak menerima uang yang telah dikirim.

    Dengan adanya rekening koran, Anda bisa sedikit lebih lega karena memiliki bukti sah dari setiap transaksi keuangan yang terjadi. Dokumen ini juga dapat dijadikan salah satu barang bukti yang memungkinkan untuk diproses secara hukum.

    3. Sebagai Persyaratan Mengajukan Pinjaman

    Mayoritas lembaga keuangan non bank atau bank menjadikan rekening koran sebagai salah satu syarat wajib dalam mengajukan pinjaman. Misalnya jenis pinjaman dengan jaminan BPKB Kendaraan atau sertifikat rumah, KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), KTA (Kredit Tanpa Agunan), KBB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan jenis kredit multiguna lainnya.

    Aturan ini dengan sengaja ditetapkan untuk memastikan jika finansial calon debitur termasuk dalam kategori sehat dan memiliki kemampuan dalam melunasi cicilan yang ada.

    Di samping itu, rekening koran juga dapat dijadikan sebagai bukti jika calon debitur yang bersangkutan memang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Hal ini dapat terlihat secara jelas melalui arus masuk yang mengatasnamakan perusahaan.

    Banyak lembaga keuangan atau perusahaan pembiayaan yang bergerak di sektor permodalan lebih menyukai peminjam yang bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan karena memiliki pemasukan yang stabil sehingga berpeluang melunasi cicilan tepat waktu dan menghindari kemungkinan gagal bayar.

     

    Baca Juga: Syarat Gadai BPKB Motor dan Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan

     

    4. Persyaratan Pengajuan VISA

    Saat Anda hendak membuat VISA, rekening koran menjadi salah satu persyaratan yang perlu Anda lampirkan. Pasalnya, rekening koran yang ada dapat membuktikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk menjamin kondisi finansial Anda selama berada di negara tujuan. 

    5. Ikut Lelang

    Tertarik mengikuti lelang? Jangan lupa untuk melampirkan rekening koran, ya! Dokumen ini dijadikan salah satu persyaratan ikut lelang untuk membuktikan jumlah saldo yang ada pada rekening Anda mencukupi.

    6. Audit Keuangan Perusahaan

    Kehadiran rekening koran sangatlah penting dalam operasional suatu bisnis, khususnya untuk mencocokan transaksi keuangan yang ada. Bilamana terjadi kesalahan pencatatan, Anda bisa mengajukan rekonsiliasi kepada pihak bank.

    Perbedaan Rekening Koran dengan Mutasi Rekening Tabungan

    Banyak orang yang sering menganggap jika rekening koran dan rekening tabungan adalah dua hal yang sama. Padahal, keduanya cukup berbeda. Berikut ini beberapa perbedaan yang ada pada keduanya.

    1. Informasi yang Disajikan

    Informasi yang terdapat pada rekening koran adalah informasi yang lebih terperinci dengan jangka waktu yang relatif panjang. Sedangkan mutasi rekening umumnya hanya menampilkan transaksi dalam kurun waktu 7 sampai 14 hari ke belakang.

    2. Kemudahan dalam Mengaksesnya

    Rekening koran bisa Anda dapatkan dengan cara mengajukannya secara langsung ke pihak bank maupun website resmi. Sedangkan mutasi rekening bisa dengan mudah Anda dapatkan melalui ATM, Mobile Banking, maupun website dan prosesnya pun lebih singkat dan mudah.

    3. Biaya yang Dikenakan

    Untuk mendapatkan rekening koran ada sejumlah biaya administrasi yang perlu Anda bayarkan ke pihak bank. Sedangkan untuk mutasi rekening bisa Anda dapatkan secara cuma-cuma alias GRATIS.

     

    Baca Juga: Syarat Gadai BPKB Motor dan Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan

     

    Syarat Mendapatkan Rekening Koran

    Rekening koran adalah dokumen yang tidak bisa Anda dapatkan secara sembarangan. Ada sejumlah persyaratan yang perlu yang Anda lengkapi terlebih dahulu. Berikut ini persyaratan lengkapnya.

    1. Buku Tabungan Asli

    2. e-KTP atau Kartu Pengenal Lainnya Seperti NPWP, KK, atau pun SIM

    3. Kartu Debit

    4. Biaya Cetak Rekening Koran

    Melansir dari berbagai sumber, biaya cetak rekening koran ditentukan dari bank tujuan Anda.

    • Bank BCA: Rp 2.500/Lembar.

    • Bank BRI: Rp 25.000/Lembar dengan Periode yang Ditampilkan Mencapai 12 Bulan.

    • Bank BNI: Rp 2.500 – Rp 3.000 Per Lembar.

    • Bank Mandiri: Rp 2.500/Lembar Untuk Transaksi 3 Bulan Terakhir dan Rp 5.000/Lembar Untuk Transaksi 6 Bulan Terakhir.

    • Bank Permata: Rp 10.000/Lembar.

    • Bank Syariah Indonesia: Rp 3.500/Lembar.

    Cara Mendapatkan Rekening Koran Via Customer Service

    Rekening Koran Adalah

    Image Source: Pexels/RODNAE Production

    Cetak rekening koran dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan berkunjung langsung ke bank dan yang kedua melalui internet banking. Adapun cara mendapatkan rekening koran melalui bank sebagai berikut.

    1. Kunjungi kantor cabang bank terdekat

    2. Sampaikan maksud dan tujuan Anda ke petugas atau satpam

    3. Ambil nomor antrian

    4. Tunggu sampai nomor antrian Anda dipanggil oleh bagian Customer Service

    5. Bagian CS akan meminta persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk menyebutkan periode rekening koran yang Anda butuhkan

    6. Tunggu sebentar sampai rekening koran tercetak

    7. Lakukan pembayaran sesuai dengan tarif yang telah ditentukan

    Cara Mendapatkan Rekening Koran Via Internet Banking

    Berikut ini cara mendapatkan rekening koran melalui internet banking berdasarkan bank yang Anda pilih.

    1. Cara Cetak Rekening Koran di Bank BCA

    Ada dua cara yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan rekening koran Bank BCA secara online. Pertama yaitu melalui klikBCA dan yang kedua melalui myBCA. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk melakukan pengecekannya.

    Cek Rekening Koran di klikBCA

    • Lakukan login di website resmi Bank BCA

    • Masukan user dan password Anda

    • Pilih menu ‘e-statement’ pada dashboard

    • Lalu klik ‘Rekening Kamu’

    • Tentukan periode transaksi yang Anda inginkan

    • Setelah itu klik ‘Download’

    • Rekening koran akan otomatis terdownload dalam format PDF

    Cek Rekening Koran di myBCA

    • Buka aplikasi myBCA Anda

    • Lakukan login dengan cara memasukan user dan BCA ID dan password Anda

    • Pilih rekening BCA yang ingin Anda lakukan pengecekan

    • Selanjutnya masuk ke menu ‘e-statement’

    • Pilih periode rekening koran yang Anda inginkan

    • Klik ‘Tampilkan’

    • Klik ‘Download’ lalu pilih Drive untuk menampilkan file PDF

    • Selanjutnya rekening koran akan ditampilkan pada Drive Anda

    • Klik titik tiga pada bagian pojok file lalu pilih ‘Download’ atau ‘Unduh’ untuk menyimpan file PDF pada perangkat Anda

    2. Cara Cetak Rekening Koran di Bank BRI

    • Kunjungi situs https://ib.bri.co.id/ib-bri/

    • Masukan user ID, password, dan kode validasi yang ada pada laman web

    • Klik ‘Masuk’

    • Pilih ‘Rekening’

    • Lalu pilih ‘Mutasi Rekening’

    • Pilih jenis rekening

    • Tentukan periode transaksi yang ingin Anda unduh

    • Rekening koran akan ditampilkan pada layar Anda

    • Unduh file dan simpan pada perangkat Anda

    3. Cara Cetak Rekening Koran di Bank BNI

    • Kunjungi situs resmi Bank BNI di https://ibank.bni.co.id/

    • Masukan user ID, password, dan kode verifikasi

    • Klik login

    • Kemudian pilih ‘Mutasi Rekening’

    • Tentukan periode rekening koran yang ingin Anda cetak

    • Rekening koran akan ditampilkan pada layar Anda

    • Klik gambar print lalu simpan file pada perangkat Anda

    4. Cara Cetak Rekening Koran di Bank Mandiri

    • Kunjungi laman resmi Bank Mandiri di https://ibank.bankmandiri.co.id/retail3/

    • Masukan user ID dan password

    • Klik ‘Masuk’

    • Pilih menu ‘Informasi Rekening’

    • Pilih ‘Rekening Mandiri Online’

    • Selanjutnya klik ‘Mutasi Rekening’

    • Tentukan periode rekening koran yang ingin ditampilkan

    • Rekening koran yang Anda minta akan ditampilkan pada layar Anda

    • Kemudian klik tombol unduh untuk menyimpan rekening koran pada perangkat Anda

    Sobat BFI, itulah tadi pembahasan terkait rekening koran. Bilamana Anda berencana untuk mencetaknya secara mandiri, pastikan Anda mengikuti langkah yang ada dengan benar dan selalu waspadai tindakan mencurigakan dari pihak manapun yang mengatasnamakan bank.

    Butuh pinjaman dana cepat untuk penuhi berbagai kebutuhan Anda? Ajukan pembiayaan di BFI Finance!

    Kami hadir menawarkan solusi serta kemudahan untuk berbagai masalah keuangan. Antara lain modal usaha, biaya pendidikan anak, sampai dengan gaya hidup.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

     

  • judi

    Mutasi Rekening Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Cek


    Pernah mendengar kata ‘Mutasi Rekening’? Banyak dari kita mungkin sudah tidak asing dengan istilah perbankan yang satu ini ya.

    Seperti halnya dengan rekening koran, mutasi rekening adalah salah satu dokumen penting yang harus Anda miliki sebagai salah satu kelengkapan persyaratan. Mulai dari pengajuan pinjaman dana tunai, pengajuan VISA, sampai dengan dokumen pelaporan pajak.

    Apapun itu kepentingannya, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut terkait mutasi rekening, mulai dari pengertian, fungsi, sampai dengan cara cek mutasi rekening yang bisa dilakukan melalui berbagai cara. Mari kita simak selengkapnya di sini.

    1. Apa Itu Mutasi Rekening?

    Mutasi rekening adalah sebuah istilah yang ada pada perbankan. Istilah ini memiliki arti daftar transaksi atau aktivitas yang terjadi pada rekening bank dalam periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.

    Mutasi rekening memuat informasi tentang setiap transaksi yang dilakukan oleh pemilik rekening, seperti kredit, debit, serta saldo rekening yang ada pada tanggal tertentu.

    Mutasi rekening sering kali digunakan oleh nasabah bank untuk berbagai keperluan. Mulai dari melakukan pengecekan keuangan, memastikan segala transaksi yang dilakukan telah tercatat dengan benar, sampai dengan menjadi bukti laporan keuangan untuk keperluan audit, pelaporan pajak, atau pengajuan kredit di perusahaan pembiayaan.

     

    Baca Juga: Rekening Koran Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya

     

    2. 6 Fungsi Mutasi Rekening Bank

    Fungsi utama mutasi rekening adalah untuk memberikan informasi terperinci terkait aktivitas keuangan yang ada di rekening bank Anda.

    Adapun fungsi penting lainnya dari mutasi rekening adalah sebagai berikut.

    2.1. Memantau Keuangan (Monitoring)

    Kehadiran mutasi rekening dapat membantu Anda untuk memeriksa transaksi keuangan yang ada pada rekening secara teratur, memungkinkan Anda untuk memastikan uang yang masuk dan keluar telah sesuai dan valid.

    2.2. Bukti Transaksi Keuangan

    Jika ada kesalahan dalam transaksi seperti salah memasukkan nomor rekening, mutasi rekening dapat membantu Anda mengidentifikasi kesalahan tersebut sehingga bisa segera diperbaiki.

    2.3. Mengelola Keuangan 

    Adanya mutasi rekening dapat memudahkan Anda dalam mengelola keuangan. Sebab, dengan mengecek mutasi rekening secara berkala Anda dapat mengetahui segala transaksi keuangan yang terjadi pada periode tertentu.

    Dari adanya perincian data tersebut, Anda bisa melakukan refleksi diri terhadap cara Anda membelanjakan uang dan membuat resolusi keuangan yang lebih baik lagi.

     

    Baca Juga: 8 Resolusi Keuangan Untuk Tahun 2023 yang Lebih Baik!

     

    2.4. Menjaga Keamanan

    Dengan memeriksa mutasi rekening secara berkala, Anda dapat mendeteksi segala bentuk transaksi yang mencurigakan dan berbagai tindakan kriminal lainnya.

    2.5. Syarat Pengajuan Pinjaman

    Mutasi rekening adalah salah satu persyaratan yang perlu Anda lampirkan pada saat ingin mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan non bank maupun bank. Dengan melampirkan bukti mutasi sesuai dengan periode yang telah ditentukan, proses pengajuan pinjaman dapat berjalan dengan lancar.

    2.6. Syarat Pengajuan VISA

    Saat akan membuat VISA, mutasi rekening kerap kali dijadikan salah satu persyaratan wajib yang harus Anda lampirkan. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk menjamin kondisi finansial selama Anda berada di negara tujuan.

    3. Cara Cek Mutasi Rekening Bank

    Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk cek mutasi rekening. Hal ini bergantung pada bank dan layanan perbankan yang Anda gunakan. Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk memeriksa mutasi rekening.

    3.1. Teller Bank

    Cara cek mutasi melalui teller bank cukuplah mudah. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.

    • Kunjungi kantor cabang bank terdekat

    • Sampaikan tujuan Anda pada petugas atau satpam yang berjaga

    • Anda akan diminta untuk mengambil nomor antrian CS

    • Tunggu sebentar sampai dengan nomor antrian Anda dipanggil

    • Sampaikan pada CS bahwa Anda ingin mengecek mutasi rekening sesuai dengan periode tanggal yang telah Anda tentukan

    • Pihak CS akan memproses permintaan Anda

    3.2. ATM

    Mutasi rekening dapat Anda cek menggunakan mesin ATM dengan cara sebagai berikut.

    • Masukan kartu ATM Anda pada mesin ATM

    • Masukan pin kartu Anda

    • Pada layar yang ditampilkan pilih menu “Mutasi Rekening” untuk melihat daftar transaksi terbaru

    • Masukan periode tanggal yang ingin ditampilkan

    • Tunggu sebentar sampai data yang Anda minta ditampilkan pada layar mesin ATM

    3.3. M-Banking

    Teknologi perbankan kini sudah semakin canggih berkat hadirnya aplikasi mobile banking yang siap sedia melayani Anda, termasuk diantaranya urusan mutasi rekening. Anda dapat mengecek mutasi di aplikasi m-banking dengan mengikuti panduan berikut ini.

    • Pastikan Anda sudah mengunduh aplikasi mobile banking sesuai bank yang Anda gunakan di Play Store atau App Store

    • Masukan username dan kata sandi

    • Pilih menu “Mutasi Rekening” pada dashboard yang ditampilkan. Menu ini umumnya bisa Anda temui di bagian informasi akun

    • Masukan periode mutasi yang ingin Anda lihat

    • Konfirmasi data yang ada dengan memasukan pin Anda

    • Tunggu sebentar sampai mutasi rekening ditampilkan pada layar

    3.4. Internet Banking

    Cara cek mutasi rekening melalui internet banking tidak berbeda jauh dengan mobile banking. Berikut tahapannya.

    • Kunjungi situs resmi bank yang Anda gunakan

    • Masukan pin dan username Anda

    • Pilih menu “Mutasi Rekening”

    • Masukan periode mutasi yang ingin Anda lihat

    • Tunggu sebentar sampai data yang Anda minta ditampilkan pada layar

    3.5. SMS Banking

    Beberapa bank turut menyediakan layanan SMS banking yang memungkinkan para nasabah untuk memeriksa mutasi rekening melalui pesan singkat. Anda cukup mengirimkan pesan dengan format tertentu ke nomor yang telah ditentukan oleh bank.

    Itulah 5 cara mengecek mutasi rekening dengan mudah dan aman. Pastikan Anda memeriksa mutasi rekening secara berkala untuk memastikan semua transaksi telah tercatat dengan benar dan tidak ada aktivitas yang mencurigakan pada rekening Anda.

    4. Perbedaan Mutasi Rekening dan Rekening Koran

    Rekening koran dan mutasi rekening adalah dua hal yang saling berkaitan dalam aktivitas perbankan. Meskipun begitu, terdapat perbedaan antara keduanya.

    4.1. Periode Mutasi

    Perbedaan yang pertama terletak pada periode mutasi yang ada. Rekening koran adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh bank yang berisi daftar transaksi yang dilakukan pada rekening nasabah dalam periode tertentu, seperti satu bulan atau satu kuartal.

    Sementara itu, mutasi rekening adalah daftar transaksi yang terjadi pada rekening nasabah dan ditampilkan dengan batasan waktu tertentu, umumnya hanya berlangsung selama 30 hari. 

    4.2. Informasi yang ditampilkan

    Rekening koran menampilkan saldo awal dan akhir rekening, kredit, debit, biaya administrasi, dan informasi lainnya yang terkait segala aktivitas keuangan pada rekening tersebut. 

    Sedangkan mutasi rekening menampilkan transaksi yang terjadi pada sebuah rekening secara singkat, seperti kredit, debit, tanggal transaksi, dan saldo rekening pada tanggal tertentu. Mutasi rekening juga dapat digunakan untuk memeriksa transaksi terbaru dan mengecek saldo rekening saat ini.

    Perbedaan utama antara rekening koran dan mutasi rekening adalah bahwa rekening koran adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh bank untuk memberikan informasi terperinci mengenai aktivitas keuangan pada rekening nasabah, sementara mutasi rekening adalah daftar transaksi yang dapat diperiksa oleh nasabah kapan saja melalui layanan perbankan seperti mobile banking dan sejenisnya.

    5. Contoh Mutasi Rekening

    Bagi Anda yang belum tahu sama sekali bagaimana rupa mutasi rekening, di bawah ini merupakan salah satu contoh dari mutasi rekening yang ada pada bank.

    Mutasi Rekening Adalah

    Image Source: rangkulteman.id

    Sobat BFI, demikian pembahasan lengkap terkait Mutasi Rekening Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Cek. Harapannya, semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

    Pinjam dana lebih mudah dan aman di BFI Finance! Dapatkan pinjaman dana hingga 85% dari aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap.

    Klik tautan di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

    Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

  • judi

    AJB Adalah: Pengertian, Fungsi, Cara dan Syarat Pembuatannya


    AJB adalah salah satu dokumen penting yang perlu Anda cek keasliannya saat akan melakukan transaksi jual beli properti (tanah, bangunan, dan lainnya.)

    Bukti transaksi jual beli yang satu ini sama pentingnya seperti Sertifikat IMB, Surat Hak Milik (SHM), Surat PBB, dan dokumen penting kepemilikan lainnya.

    Tanpa adanya AJB Anda akan kesulitan untuk mengurus balik nama surat tanah. Maka dari itu, mari kita pahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan AJB beserta poin penting lainnya di sini.

    1. Apa Itu AJB?

    Akta jual beli atau yang disingkat menjadi AJB adalah bukti sah adanya perpindahan hak atas suatu properti akibat adanya proses jual beli. Di dalamnya terdapat kesepakatan antara dua belah pihak, yakni pihak pembeli dan penjual.

    Meskipun demikian, AJB tidak dapat dikatakan sebagai dokumen resmi kepemilikan properti seperti SHM. Pasalnya, dokumen yang satu ini dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) bukan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

    Namun, secara teknis AJB tidak dapat dibuat secara sembarangan. Anda harus datang langsung ke kantor PPAT dan berdasarkan sepengetahuan kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli.

    Singkatnya, AJB adalah salah satu syarat hukum jual beli properti yang di dalamnya berisikan pernyataan jika tanah atau bangunan yang dijual dialihkan dari penjual ke pembeli.

     

    Baca Juga: Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah, Syarat, dan Cara Menghitungnya

     

    2. Fungsi Surat AJB

    AJB adalah dokumen penting yang memiliki berbagai fungsi krusial. Diantaranya sebagai berikut.

    2.1. Bukti Valid Transaksi Jual Beli

    Akta jual beli adalah bukti valid pemindahan hak kepemilikan properti secara hukum. Hal ini dapat terjadi karena AJB tidak dibuat secara sembarangan.

    2.2. Perlindungan Hukum

    AJB adalah bukti sah jual beli yang bisa Anda jadikan sebagai salah satu barang bukti jika terjadi sengketa atau perselisihan antara penjual dan pembeli.

    2.3. Syarat Mengajukan Pinjaman

    Di beberapa lembaga keuangan seperti bank, AJB seringkali dijadikan sebagai salah satu syarat pinjaman bersamaan dengan sertifikat SHM/SHGB dan dokumen pendukung lainnya sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Meskipun demikian, perlu Anda ketahui di BFI Finance AJB bukanlah salah satu syarat pengajuan pinjaman jaminan sertifikat rumah.

     

    Baca Juga: Syarat Gadai Sertifikat Rumah dan Hal Lain yang Perlu Dipertimbangkan

     

    2.4. Menghitung Besaran Pajak yang Perlu Dibayarkan

    AJB dapat juga dijadikan sebagai penentu besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh penjual dan pembeli properti.

    3. Isi Surat AJB

    Dilansir dari brighton.co.id, AJB adalah akta jual beli yang di dalamnya berisikan beberapa komponen penting berikut ini.

    1. Waktu dan tanggal penyerahan

    2. Identitas lengkap pihak penjual dan pembeli

    3. Data lengkap terkait properti yang diperjualbelikan, seperti luas tanah, harga, dan lokasi

    4. Kop surat dari PPAT atau notaris

    5. Beberapa kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak

    6. Tanda tangan yang dibubuhi materai oleh kedua belah pihak

    4. Syarat Membuat AJB

    Setelah Anda mengetahui apa itu akta jual beli dan komponen penting yang ada di dalamnya. Persyaratan pembuatan AJB adalah syarat yang wajib dipenuhi masing-masing pihak yang ada dalam transaksi jual beli.

    4.1 Dokumen Persyaratan Pembuatan AJB Untuk Penjual

    Berikut ini dokumen yang perlu Anda lengkapi untuk membuat AJB dari sisi penjual.

    1. Fotokopi e-KTP

    2. Fotokopi e-KTP Pasangan (Bagi yang Sudah Menikah)

    3. Fotokopi KK (Kartu Keluarga)

    4. Fotokopi Surat Nikah (Bagi Pemilik yang Sudah Berkeluarga)

    5. Sertifikat Tanah yang Asli dan Sudah Dibuktikan Keasliannya di BPN

    6. Bukti Pembayaran PBB 5 Tahun Terakhir dan STTS (Surat Tanda Terima Setoran)

    7. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang Asli (Apabila Sudah Ada Bangunan di Atas Tanah)

    8. Surat Roya (Jika Properti Sebelumnya Pernah Dijadikan Jaminan Ke Bank atau Perusahaan Pembiayaan)

    9. Surat Pernyataan Jika Properti/Tanah/ Tidak Sedang Dijadikan Jaminan

    10. Surat Persetujuan dari Pemilik Resmi/Ahli Waris/Pasangan

    4.2 Dokumen Persyaratan Pembuatan AJB Untuk Pembeli

    Berikut ini adalah dokumen persyaratan yang perlu Anda penuhi untuk pembuatan AJB dari sisi pembeli.

    1. Fotokopi e-KTP

    2. Fotokopi e-KTP Pasangan (Bagi yang Sudah Menikah)

    3. Fotokopi KK (Kartu Keluarga)

    4. Fotokopi Surat Nikah (Bagi Pemilik yang Sudah Berkeluarga)

    5. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

    6. Surat Keterangan WNI

    7. Bukti Pembayaran PPh 5% dari Nilai Transaksi (Opsional)

     

    Baca Juga: Tips, Jenis, dan Perhitungan Biaya Renovasi Rumah [Terbaru]

     

    4.3 Biaya Pembuatan AJB

    Biaya pembuatan AJB adalah biaya yang ditentukan berdasarkan kesepakatan nilai jual. Sedangkan untuk besarannya telah diatur dalam Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 33 Tahun 2021 tentang Uang Jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah. Dimana pada Pasal 1 disebutkan biaya pembuatan Akta Jual Beli (AJB) tidak boleh melebihi 1% dari nilai transaksi dan biaya yang ada sudah mencakup honor untuk saksi pembuatan akta.

    Selain itu biaya AJB juga disesuaikan dengan nilai transaksi yang ada, lebih jelasnya sebagai berikut.

    • ≥ Rp 500.000.000 (lima ratus juta) = Maksimal 1% X Nilai Transaksi

    • Rp 500.000.000 (lima ratus juta) – Rp 1.000.000.000 (satu milyar) = Maksimal 0,75% X Nilai Transaksi

    • > Rp 1.000.000.000 (satu milyar) – Rp 2.500.000.000 (dua setengah milyar) = Maksimal 0,5% X Nilai Transaksi

    • > Rp 2.500.000.000 = Maksimal 0,25% X Nilai Transaksi

    Contoh Kasus

    Sebagai contoh Anda membeli sebidang tanah dengan harga Rp 2.250.000.000, maka tarif maksimal biaya pembuatan AJB oleh PPAT adalah sebagai berikut.

    Rp 2.250.000.000 X 0,5% = Rp 11.250.000

    Selain biaya pembuatan AJB melalui PPAT, Anda juga perlu mengeluarkan biaya lainnya seperti:

    Oleh karenanya, pastikan Anda mempersiapkan budget yang cukup untuk mengurus biaya pembuatan AJB ya, Sobat BFI!

    5. Perbedaan Surat AJB dengan SHM dan PPJB

    Dalam transaksi jual beli tanah atau properti, umumnya kita akan mengenal istilah-istilah baru selain AJB, misalnya SHM dan PPJB. Nah, kira-kira apa perbedaan antara istilah yang ada? Berikut penjabarannya.

    PPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli adalah akta yang dibuat oleh calon penjual atau pembeli tanpa melibatkan notaris. Secara hukum, PPJB yang sengaja dibuat sebagai perjanjian awal dalam transaksi jual beli tidak bisa dikatakan valid atau menjadi bukti yang sah karena tidak melibatkan pihak tertunjuk seperti notaris atau PPAT.

    Meskipun demikian, PPJB dijadikan salah satu syarat untuk mengurus AJB ke kantor PPT setempat. Setelah AJB selesai, selanjutnya Anda baru bisa mengurus balik nama sertifikat rumah untuk mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Anda.

    Selanjutnya mari kita bahas apa itu SHM. SHM adalah singkatan dari Sertifikat Hak Milik atas properti, seperti tanah, bangunan, dan sebagainya. Sertifikat ini merupakan bukti kepemilikan yang sah, diakui secara hukum, dan memegang kedudukan yang paling tinggi. Oleh karenanya SHM dapat dijadikan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman ke Bank atau Perusahaan Pembiayaan.

     

    Baca Juga: Fasad Rumah: Pengertian, Fungsi, Jenis Material, dan Contohnya

     

    6. Contoh Akta Jual Beli

    AJB Adalah

    Ilustrasi Contoh AJB | Image Source: scribd.com/habibie82

    7. Waspadai AJB Ilegal, Begini Tips Mudah Menghindarinya!

    Properti seperti tanah, bangunan, dan lain sebagainya adalah aset berharga yang bernilai tinggi. Tak ayal, nilainya yang besar ini banyak dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk meraup untung dengan cara memalsukan AJB.

    Untuk itu, sudah seyogyanya Anda mengetahui cara membedakan AJB asli dan ilegal agar Anda tidak mudah tertipu oleh orang tidak bertanggung jawab. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

    7.1. Periksa Keaslian Dokumen

    Pastikan AJB yang ada berasal dari notaris atau PPAT terdaftar. Caranya yakni Anda bisa melakukan verifikasi dengan menghubungi langsung ke kantor notaris atau PPAT yang tercatat namanya pada dokumen AJB. 

    7.2. Periksa Tanda Tangan yang Ada

    Kedua, pastikan tanda tangan yang ada pada AJB adalah tanda tangan asli, bukan tanda tangan palsu apalagi rekayasa. Untuk membedakan antara tanda tangan asli dengan yang palsu atau tiruan, Anda bisa membandingkannya dengan dokumen lainnya seperti kartu identitas atau dokumen resmi lainnya.

    7.3. Perhatikan Dokumen Secara Seksama

    Dokumen ilegal umumnya cukup mudha untuk dibandingkan dengan yang asli. Beberapa cirinya yaitu bentuk tanda tangan yang ada berbeda dengan pemilik asli dna umumnya tidak timbul, cap atau stempel yang digunakan cenderung berbeda dengan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, kadang kala bisa kita dapati retakan, robekan, atau bahkan dokumen tidak simetris. Jika terdapat salah satu hal tersebut, Anda patut mewaspadai AJB tersebut.

    7.4. Lakukan Pembuatan AJB Sesuai dengan Kesepakatan yang Ada

    Terakhir, pastikan prosedur pembuatan AJB sesuai dengan kesepakatan antara dua belah pihak, dimana semua proses yang ada terdapat transparansi dan dilakukan secara bersama-sama. Mulai dari pergi ke kantor PPAT dan penandatangan dokumen. Dan yang tidak kalah pentingnya, pastikan pada saat proses penandatangan dihadiri oleh dua saksi, seperti RT atau RW di mana properti tersebut berada.

    Sobat BFI, itulah penjelasan terkait AJB Adalah: Pengertian, Fungsi, Cara dan Syarat Pembuatannya. Pastikan untuk jeli saat akan melakukan transaksi jual beli, khususnya properti dengan nilai yang cukup tinggi. Jangan sampai terjadi sengketa di kemudian hari yang bisa merugikan Anda dan keluarga.

    Butuh pinjaman dana dalam jumlah besar? Ajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah di BFI Finance!

    Solusi tepat untuk wujudkan segala impian Anda. Informasi selengkapnya terkait pinjaman dapat Anda dapatkan melalui tautan di bawah ini.

    Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

    Dapatkan informasi menarik lainnya hanya di BFI Finance Blog!

  • judi

    Apa Itu Testimoni: Definisi, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya


    Pernahkah Anda mendengar kata ‘testimoni’? Kata tersebut kiranya sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan dari kita. Kata ini kerap kali kita jumpai sehari-hari di berbagai tempat, mulai dari kemasan produk, iklan di media massa, sampai dengan postingan di media sosial.

    Namun, apa itu testimoni sebenarnya dan mengapa testimoni memiliki peranan yang penting untuk keberlangsungan suatu bisnis? Agar tidak salah kaprah dalam mengartikan kata ini, mari kita bahas selengkapnya di artikel yang satu ini.

    1. Definisi Testimoni

    Apa itu testimoni? Testimoni adalah sebuah ulasan atau pernyataan yang diberikan oleh seseorang atau sebuah kelompok terkait pandangan mereka terhadap suatu produk, layanan, dan lain sebagainya.

    Pernyataan yang diberikan dapat berupa respon positif maupun negatif, tergantung dari kesan yang diterima oleh orang yang memberikan testimoni. Pada dasarnya, kehadiran testimoni dapat menguntungkan banyak pihak.

    Melalui testimoni penjual akan terbantu untuk memasarkan produknya secara gratis dari testimoni positif yang diberikan oleh para pelanggan. Testimoni positif mampu membuat orang lain tertarik untuk membeli produk yang dijual serta dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk, pelayanan, maupun reputasi.

    Di sisi lain, adanya testimoni juga turut membantu calon pembeli untuk menentukan pilihan terhadap suatu produk. Dengan begitu mereka dapat menghindari produk atau layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Testimoni dapat diberikan secara tertulis maupun lisan dan diberikan secara langsung ataupun diminta. Secara garis besar, testimoni adalah informasi yang bersifat objektif dari seseorang atau kelompok yang membagikan pengalamannya terkait produk atau layanan secara langsung.

    2. Jenis-Jenis Testimoni

    Setelah Anda mengetahui apa itu testimoni, selanjutnya mari kita bahas apa saja jenis-jenis testimoni yang ada.

    2.1. Testimoni Berupa Tulisan

    Jenis testimoni yang pertama adalah testimoni berupa tulisan. Testimoni yang satu ini cukup populer dan dinilai efektif untuk menarik perhatian publik.

    Pasalnya, testimoni yang satu ini ditulis langsung oleh mereka yang memiliki pengalaman terhadap suatu produk atau jasa. Para pelaku bisnis juga seringkali mengutip testimoni seperti ini sebagai salah satu strategi pemasaran.

    Testimoni ini dapat dengan mudah kita temui di situs web, kemasan produk, brosur, sosial media, laman toko online, dan lain-lain.

    2.2. Testimoni Berupa Video

    Kedua yakni testimoni berupa video. Sesuai dengan namanya, testimoni yang satu ini dibuat dalam bentuk video dimana seseorang menceritakan pengalamannya terhadap suatu produk atau jasa.

    Testimoni dalam bentuk video lazim ditemui di situs website brand, sosial media, maupun laman toko online di e commerce.

    3.3. Testimoni Influencer

    Jika sebelumnya kita membahas 2 jenis testimoni pelanggan dengan format tulisan dan video, selanjutnya mari kita bahas terkait testimoni influencer.

    Apa itu testimoni influencer? Testimoni yang satu ini dibuat langsung oleh influencer atau mereka yang memiliki pengaruh besar terhadap suatu audiens atas dasar kesepakatan yang dibuat di awal atau istilah lainnya Endorse.

    Jenis testimoni yang satu ini seringkali dipilih oleh para penjual atau brand untuk menaikan brand awareness, meraih simpati publik, dan mendongkrak penjualan.

     

    Baca Juga: Branding Adalah: Pengertian, Jenis, dan Tips Melakukannya

     

    3.4. Testimoni Pelanggan

    Testimoni jenis ini diberikan langsung oleh para pelanggan yang telah menggunakan suatu produk atau layanan tertentu. Testimoni pelanggan dapat kita temui di ulasan produk online maupun dari survei kepuasan pelanggan.

    3.5. Testimoni Ahli

    Testimoni ahli adalah ulasan yang diberikan oleh ahli di bidang terkait mengenai suatu produk atau layanan tertentu. Kehadiran testimoni ini mampu memberikan kredibilitas tambahan pada produk atau jasa, sehingga calon pembeli lebih yakin untuk memilih produk tersebut.

    3.6. Testimoni Media

    Terakhir, testimoni media yang diberikan langsung oleh media seperti majalah, surat kabar, atau situs web yang telah meninjau suatu produk atau layanan. Adanya testimoni media dapat memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat karena media memiliki jangkauan audiens yang luas.

     

    Baca Juga: 23 Peluang Bisnis Paling Menjanjikan di Tahun 2023

     

    4. Fungsi Testimoni

    Testimoni adalah ulasan pelanggan yang dapat membawa dampak signifikan bagi penjual ataupun brand. Berikut ini beberapa fungsi dari adanya testimoni yang perlu Anda ketahui.

    Apa Itu Testimoni

    Image Source: Unsplash/abillion

    4.1. Meningkatkan Kepercayaan Calon Pembeli

    Testimoni dapat membantu meningkatkan kepercayaan calon pembeli terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh penjual atau brand. Testimoni positif yang diterima dari pelanggan sebelumnya dapat membantu meyakinkan calon pembeli bahwa produk atau layanan tersebut terpercaya dan memiliki kualitas yang baik.

    4.2. Meningkatkan Penjualan

    Jika dikaitkan dengan pertanyaan apa itu testimoni sebenarnya, testimoni sendiri merupakan salah satu alat pemasaran yang sangat efektif. Pasalnya, testimoni yang positif dapat menarik perhatian calon pembeli dan mendorong mereka untuk membeli produk atau layanan yang ada.

    4.3. Meningkatkan Reputasi

    Sudah jadi rahasia umum jika testimoni yang positif mampu menaikan citra suatu produk maupun brand di masyarakat luas. Ketika suatu brand memiliki banyak testimoni positif dari pembeli sebelumnya, hal ini tentunya dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat sekaligus menjadi media promosi secara gratis.

    4.4. Membantu Calon Pembeli Memahami Lebih Baik Tentang Produk atau Jasa

    Melalui testimoni calon pembeli dapat terbantu untuk memahami suatu produk atau jasa lebih baik lagi, sehingga mereka mampu membuat keputusan yang tepat. Testimoni juga dapat membantu brand atau penjual untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan yang diberikan.

    4.5. Membantu Penjual Untuk Mengevaluasi Produk yang Ada

    Testimoni berisikan ulasan atau komentar yang bersifat pribadi dari para pembeli terkait produk maupun pelayanan yang Anda berikan.

    Setiap ulasan yang masuk dapat Anda jadikan sebagai bahan evaluasi untuk memahami apa yang disukai atau tidak disukai oleh para pembelo. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan, sehingga mampu mendongkrak penjualan yang ada.

    4.6. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

    Testimoni yang positif dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan. Ketika pelanggan merasa puas dengan produk atau layanan yang mereka beli, mereka cenderung memberikan testimoni positif, yang dapat membantu perusahaan mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan.

    4.7. Mengurangi Biaya Pemasaran

    Testimoni dari pelanggan dapat membantu mengurangi biaya pemasaran. Testimoni ini dapat berfungsi sebagai promosi gratis karena testimoni tersebut dapat dibagikan melalui media sosial atau website, yang dapat mencapai audiens yang lebih luas tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

     

    Baca Juga: Wajib Coba, Ini dia 10 Ide Usaha Online Modal Kecil Untung Berlipat!

     

    5. Cara Mengumpulkan Testimoni

    Sejauh ini mungkin sudah terbayang oleh Anda apa itu testimoni serta manfaatnya. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mengetahui cara mengumpulkan testimoni yang tepat. Begini caranya.

    5.1. Melalui Ulasan Online

    Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan testimoni yaitu dengan meminta pelanggan Anda untuk menuliskannya secara sukarela di sosial media maupun di search engine seperti Google atau situs web Anda.

    5.2. Kolom Review di Marketplace

    Kolom review yang ada pada marketplace sangat berguna untuk mendapatkan berbagai testimoni dari para pelanggan. Setiap testimoni yang terkumpul dapat Anda pilah lalu digunakan untuk kebutuhan promosi agar lebih banyak pelanggan yang tertarik untuk membeli produk Anda.

    5.3. Formulir Online

    Cara ketiga yakni dengan memberikan formulir online kepada mereka yang sudah membeli produk dan jasa Anda. Dengan memberikan formulir, Anda dapat mendengar langsung testimoni para pelanggan terhadap produk Anda.

    5.4. Permintaan Langsung

    Testimoni sangat memungkinkan untuk Anda dapatkan saat Anda memintanya secara langsung kepada pembeli atau pengguna jasa Anda. Misalnya dengan meminta langsung melalui email, telepon, maupun sosial media. Selain testimoni, Anda juga dapat menanyakan feedback terkait produk atau jasa untuk kedepannya dapat dilakukan perbaikan yang mampu memuaskan banyak pelanggan.

    Penting untuk diingat bahwa ketika meminta testimoni dari pelanggan, pastikan untuk memberikan arahan yang jelas tentang jenis testimoni yang diinginkan dan pastikan bahwa testimoni tersebut diberikan secara jujur dan akurat.

    Sobat BFI, itulah bahasan terkait apa itu testimoni Keberadaan testimoni di jaman yang serba digital seperti saat ini sangatlah penting bagi para pelaku usaha karena dengan adanya testimoni Anda dapat meningkatkan reputasi, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta menjadi salah satu strategi untuk menaikan penjualan. Semakin banyak testimoni positif yang Anda terima maka semakin besar juga kesuksesan yang Anda terima. 

    Mau buka usaha sendiri tapi kekurangan modal? Ajukan pinjaman modal di BFI Finance saja!

    Prosesnya mudah dan cepat, dapatkan pencairan dana hingga 85% dari nilai aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap. Informasi selengkapnya klik tautan berikut.

    Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

  • judi

    Analisis Kredit: Pengertian, Fungsi, Prinsip, dan Tugas


    Pernahkah Anda mendengar istilah analisis kredit? Istilah ini sering digunakan dalam dunia perbankan dan keuangan, terutama ketika Anda ingin mengajukan pinjaman atau kredit. 

    Namun, tahukah Anda apa itu analisis kredit yang sebenarnya, mulai dari pengertian, fungsi, prinsip, dan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukannya? Supaya Anda tidak salah paham terkait pengertian yang satu ini, mari kita bahas selengkapnya di artikel berikut ini.

    1. Pengertian Analisis Kredit

    Analisis kredit adalah kegiatan penilaian kredit secara lengkap, meliputi aspek keuangan maupun non keuangan. Lukman Dendawijaya yang merupakan seorang ahli ekonomi menjelaskan bahwa analisis kredit merupakan sebuah proses pengecekan kredit dengan menggunakan rasio keuangan dan pendekatan tertentu dalam menentukan kebutuhan kredit calon debitur.

    Analisis kredit sengaja dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan calon debitur dalam membayar kembali pinjaman dengan tepat waktu dan tanpa menimbulkan risiko gagal bayar maupun risiko kredit buruk bagi lembaga keuangan non bank, bank, dan perusahaan pembiayaan.

    1.1 Pengertian Analisis Kredit Menurut Para Ahli

    Dikutip dari berbagai sumber yang ada, berikut ini adalah beberapa pengertian analisis kredit menurut para ahli:

    • Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis kredit adalah suatu proses yang paling sedikit mencakup penilaian atas watak (character), kemampuan (capacity), modal (capital), agunan (collateral), dan prospek usaha debitur (condition of economy).

    • Menurut Thomas Suyatno dkk (2003:70), pengertian analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi: pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan kredit, penelitian latar belakang calon debitur, penilaian kemampuan membayar calon debitur, penilaian jaminan yang ditawarkan calon debitur, dan penyusunan rekomendasi pemberian atau penolakan kredit.

    • Menurut Firdaus & Ariyanti (2009:184), analisis kredit adalah suatu proses yang dilakukan oleh bank untuk menilai apakah calon debitur layak atau tidak diberikan fasilitas kredit berdasarkan aspek-aspek tertentu.

    2. Fungsi Analisis Kredit

    Analisis kredit memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan pembiayaan atau lembaga keuangan, di antaranya yaitu:

    1. Membantu perusahan pembiayaan atau lembaga keuangan dalam mengambil keputusan saat akan memberikan pinjaman kepada calon debitur.

    2. Membantu perusahaan pembiayaan atau lembaga keuangan dalam menentukan besaran pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan calon debitur.

    3. Mengelola portofolio kredit secara optimal dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul dari pemberian pinjaman.

    4. Memantau perkembangan usaha dan pembayaran calon debitur selama masa pinjaman berlangsung.

     

    Baca Juga: Kredit Produktif : Pengertian, Jenis, dan Contohnya

     

    3. Prinsip Analisis Kredit

    Dalam melakukan analisis kredit, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh analis kredit. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa analisis kredit dilakukan secara objektif, akurat, dan komprehensif. Berikut ini adalah beberapa prinsip analisis kredit yang umum digunakan:

    3.1 Prinsip 5C

    Prinsip 5C adalah prinsip yang mengacu pada lima aspek utama yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kredit, yaitu:

    1. Collateral

    Collateral adalah jaminan yang ditawarkan oleh calon debitur sebagai bentuk perlindungan jika terjadi gagal bayar. Jaminan ini dapat berupa aset fisik, seperti tanah, bangunan, kendaraan, atau barang berharga lainnya, atau aset non fisik, seperti surat berharga, polis asuransi, atau hak tagih.

    Dalam menilai collateral, analis kredit harus memperhatikan nilai, likuiditas, legalitas, dan keterkaitan collateral dengan usaha calon debitur.

    2. Conditions

    Conditions adalah kondisi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan lingkungan yang mempengaruhi usaha calon debitur. Kondisi ini bisa bersifat makro (nasional atau global) atau mikro (lokal atau sektoral).

    Dalam menilai conditions, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, kurs mata uang, persaingan pasar, regulasi pemerintah, perubahan teknologi, dan isu-isu sosial yang relevan dengan usaha calon debitur.

    3. Capital

    Capital adalah modal yang dimiliki oleh calon debitur untuk menjalankan usahanya. Modal ini bisa berasal dari sumber internal (seperti laba ditahan atau modal sendiri) atau sumber eksternal (seperti pinjaman atau modal ventura).

    Dalam menilai capital, analis kredit harus memperhatikan besarnya modal yang dimiliki calon debitur, struktur modal yang digunakan (rasio utang terhadap modal), dan kemampuan calon debitur untuk menambah modal jika diperlukan.

    4. Capacity

    Capacity adalah kemampuan calon debitur untuk menghasilkan pendapatan dan laba dari usahanya. Capacity juga mencakup kemampuan calon debitur untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan jadwal dan bunga yang telah disepakati.

    Dalam menilai capacity, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti volume penjualan, margin laba, arus kas operasional, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan rasio keuangan yang relevan (seperti rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas).

    5. Character

    Character adalah watak atau sikap calon debitur dalam menjalankan usahanya dan mengelola keuangannya. Character juga mencerminkan integritas dan reputasi calon debitur di mata pelanggan, pemasok, karyawan, dan masyarakat.

    Dalam menilai character, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, riwayat kredit, perilaku pembayaran, etika bisnis, dan komitmen calon debitur terhadap usahanya.

    3.2. Prinsip 5P

    Prinsip 5P adalah prinsip yang mengacu pada lima aspek utama yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kredit pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yaitu:

    1. Party

    Party adalah pihak-pihak yang terlibat dalam usaha calon debitur, seperti pemilik usaha (owner), manajemen usaha (manager), karyawan usaha (employee), pelanggan usaha (customer), pemasok usaha (supplier), dan mitra usaha (partner). Dalam menilai party, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah pihak yang terlibat dalam usaha calon debitur.

    2. Payment

    Payment adalah pembayaran yang dilakukan oleh calon debitur kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai bentuk pengembalian pinjaman. Pembayaran ini meliputi pokok pinjaman (principal), bunga pinjaman (interest), biaya administrasi pinjaman (fee), dan denda keterlambatan pembayaran pinjaman (penalty). Dalam menilai payment, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah pembayaran yang harus dilakukan oleh calon debitur

    3. Profitability

    Profitability adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh usaha calon debitur dari kegiatan operasionalnya. Profitability juga mencerminkan efisiensi dan efektivitas calon debitur dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Dalam menilai profitability, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti pendapatan usaha (revenue), biaya usaha (expense), laba usaha (profit), dan rasio keuangan yang relevan (seperti rasio laba terhadap penjualan, rasio laba terhadap modal, dan rasio laba terhadap aset).

    4. Purpose

    Purpose adalah tujuan atau alasan calon debitur mengajukan pinjaman kepada perusahaan pembiayaan. Tujuan ini bisa berupa modal kerja, investasi, ekspansi, diversifikasi, atau lainnya. Dalam menilai purpose, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti kesesuaian tujuan pinjaman dengan usaha calon debitur, kelayakan tujuan pinjaman dari segi teknis dan ekonomis, dan dampak tujuan pinjaman terhadap usaha calon debitur.

    5. Personality

    Personality adalah kepribadian atau sifat-sifat calon debitur yang mempengaruhi perilaku dan kinerja usahanya. Personality juga mencerminkan motivasi dan minat calon debitur terhadap usahanya. Dalam menilai personality, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti visi, misi, tujuan, nilai, sikap, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman calon debitur dalam menjalankan usahanya.

    3.3 Prinsip 3R

    Prinsip 3R adalah prinsip yang mengacu pada tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kredit pada sektor pertanian, yaitu:

    1. Returns

    Returns adalah hasil atau imbal hasil yang diharapkan oleh calon debitur dari usaha pertaniannya. Returns ini bisa berupa hasil panen, pendapatan, laba, atau nilai tambah. Dalam menilai returns, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jenis tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur, luas lahan atau jumlah ternak yang dimiliki calon debitur, produktivitas tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur, harga jual tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur, dan biaya produksi tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur.

    2. Repayment

    Repayment adalah pembayaran yang dilakukan oleh calon debitur kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai bentuk pengembalian pinjaman. Pembayaran ini meliputi pokok pinjaman (principal), bunga pinjaman (interest), biaya administrasi pinjaman (fee), dan denda keterlambatan pembayaran pinjaman (penalty). Dalam menilai repayment, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah pembayaran yang harus dilakukan oleh calon debitur

     

    Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Dia Cara Perhitungan Pelunasan Kredit Dipercepat

     

    4. Tugas Seorang Kredit Analis / Credit Analyst

    Analisis Kredit

    Image Source: Pexels/Nataliya Vaitkevich

    Seorang kredit analis atau credit analyst adalah orang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisis kredit sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya. Seorang kredit analis harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam bidang akuntansi, keuangan, ekonomi, statistik, hukum, dan komunikasi.

    Berikut ini adalah beberapa tugas seorang kredit analis yang telah kami rangkum dari berbagai sumber yang ada:

    1. Mengumpulkan dan memverifikasi data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis kredit, seperti data pribadi calon debitur, data usaha calon debitur, data keuangan calon debitur, data jaminan calon debitur, dan data kondisi eksternal yang mempengaruhi usaha calon debitur.

    2. Membuat laporan yang berisi hasil analisis kredit, kesimpulan, dan rekomendasi pemberian atau penolakan kredit kepada calon debitur.

    3. Menyajikan laporan analisis kredit kepada pihak-pihak yang berwenang untuk mengambil keputusan pemberian atau penolakan kredit, seperti komite kredit, manajer kredit, atau direktur kredit.

    4. Memantau perkembangan usaha dan pembayaran calon debitur selama masa pinjaman berlangsung, dan melaporkan adanya permasalahan atau penyimpangan yang terjadi kepada pihak-pihak yang berwenang.

    5. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan berkala mengenai portofolio kredit, seperti laporan kredit macet, laporan kredit bermasalah, laporan kredit lancar, dan laporan kredit kolektibilitas.

    Demikianlah artikel tentang analisis kredit yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang istilah ini. Jika Anda membutuhkan bantuan dana berupa pinjaman cepat cair, jangan ragu untuk mengajukan di BFI Finance. Kami siap membantu Anda dengan cepat, mudah, dan aman.

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko