• judi

    Apa Itu Analisis Peluang Usaha? Ini Tujuan dan Metode Analisisnya


    Analisis peluang usaha perlu dilakukan agar usaha Anda nantinya dapat berjalan dengan baik. Ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menganalisis peluang bisnis yang ada. Antara lain yaitu memahami berbagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah usaha, seperti model, risiko, kompetitor, dan lain sebagainya.

    Lantaran fungsinya yang cukup krusial, tidak ada salahnya jika Anda belajar memahami bagaimana analisis peluang usaha dapat dilakukan. Kabar baiknya, Anda dapat menganalisisnya secara mandiri, sehingga budget yang Anda miliki bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih penting.

    1. Apa Itu Analisis Peluang Usaha?

    Analisis peluang usaha adalah sebuah proses mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang usaha yang memungkinkan seseorang atau perusahaan mampu mengambil keputusan untuk memulai suatu bisnis ataupun mengembangkannya.

    Secara umum, analisis yang ada mencakup 4 komponen penting berikut ini.

    1.1. Analisis Pasar / Konsumen

    Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan minat target konsumen, potensi pertumbuhan pasar yang ada. Misalnya Anda tertarik untuk membuka sebuah usaha yang tengah viral karena permintaan pasar saat ini cukup tinggi sehingga memungkinkan untuk memulai usaha tersebut.

    1.2. Analisis Kompetitor

    Secara garis besar, hampir semua usaha yang ada di dunia ini pasti memiliki kompetitor atau pesaing di industri yang kita pilih. Dengan melakukan analisis peluang usaha melalui pengumpulan data dan strategi yang dilakukan oleh kompetitor, Anda dapat mengetahui kelebihan dan kekurang yang mereka miliki.

    Hal ini dapat menjadi sebuah celah bagi Anda untuk menjadi pemain yang unggul dalam persaingan bisnis. Misalnya Anda berencana untuk membuka usaha catering makanan dimana catering yang ada di daerah Anda belum banyak yang menjalankan sistem pre-order ataupun menjualnya secara online.

    1.3. Analisis Keuangan

    Analisis peluang usaha erat kaitannya dengan analisis keuangan yang ada pada usaha Anda, mulai dari perhitungan modal, memperkirakan laba yang akan diperoleh, biaya operasional, biaya promosi, dan lain sebagainya.

    1.4. Analisis Risiko Bisnis

    Risiko bisnis menjadi sebuah tantangan yang pasti akan dihadapi oleh para pebisnis. Dengan melakukan analisis peluang usaha dengan baik Anda dapat meminimalisir berbagai risiko yang mungkin muncul di masa depan dan bilamana ada kejadian tidak terprediksi Anda akan lebih siap untuk menghadapinya.

    2. Tujuan Analisis Peluang Usaha

    Melansir dari berbagai sumber yang ada, analisis peluang usaha memiliki beberapa tujuan yang sangat penting demi keberlangsungan suatu bisnis. Diantaranya sebagai berikut ini.

    2.1. Mengidentifikasi Risiko yang Mungkin Terjadi

    Dengan membuat analisis peluang usaha, Anda dapat mengidentifikasikan berbagai risiko yang sangat mungkin terjadi kapan saja, sehingga Anda bisa lebih siap untuk menghadapinya dengan kepala dingin.

    Beberapa contoh risiko yang ada seperti persaingan yang ketat atau perubahan tren pasar. Dengan membuat sebuah analisa, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi atau menghindari risiko tersebut.

    2.2. Mengidentifikasi Pasar yang Potensial

    Dengan melakukan analisis peluang usaha, Anda akan lebih mudah untuk mengidentifikasi pasar yang potensial dan mengetahui kebutuhan serta minat konsumen.

    2.3. Mengenali Kompetitor

    Setiap bisnis yang ada umumnya memiliki kompetitor di bidang yang serupa. Lewat analisis ini nantinya Anda akan lebih mudah mengenali kompetitor yang Anda miliki, mulai dari variasi produk yang dimiliki, harga yang ditawarkan, strategi pemasaran, sampai dengan unique selling point

     

    Baca Juga: Strategi Pemasaran Produk : Alasan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

     

    2.4. Menemukan Celah Bisnis yang Belum Terisi

    Analisis peluang usaha memungkinkan Anda untuk menemukan celah bisnis yang belum terisi atau hanya memiliki pesaing yang sedikit, sehingga Anda bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan bisnis Anda.

    2.5. Menentukan Strategi Pemasaran

    Melakukan analisis peluang usaha dapat membantu Anda untuk membuat strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan target pasar. Dalam membuat strategi pemasaran Anda dapat menerapkan prinsip SMART (Specific, Measurable, Actionable, Relevant, dan Time-bound). Penjelasan detailnya sebagai berikut ini.

    • Specific: Target pemasaran harus ditetapkan secara jelas dan spesifik pada 1 tujuan.

    • Measurable: Target dapat diukur dengan parameter tertentu.

    • Actionable / Achievable: Target yang ada harus bersifat realistis dan memungkinkan untuk dilakukan oleh sumber daya yang ada. 

    • Relevant: Target disesuaikan dengan visi dan misi bisnis Anda.

    • Time-bound: Terdapat tenggat waktu yang jelas dan dapat ditentukan dari strategi sampai dengan pencapaian.

    2.6. Mengevaluasi Produk dan Jasa yang Ditawarkan

    Analisis peluang usaha tidak hanya dilakukan saat Anda hendak memulai sebuah bisnis, akan tetapi pada saat produk atau jasa yang Anda miliki sudah masuk ke pasar. 

    Dengan melakukan analisa, Anda berkesempatan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap produk atau jasa yang Anda miliki, sehingga Anda bisa terus mengembangkan produk Anda lebih baik lagi dan diterima dengan hangat oleh para konsumen.

    3. Metode Analisis Peluang Usaha

    Tertarik untuk membuat analisis peluang usaha? Metode analisis berikut ini dapat Anda pilih untuk mempermudah dalam proses analisa dan membuat kesimpulan yang tepat.

    analisis peluang usaha

    Image Source: Pexels/fauxels

    3.1. Analisa SWOT

    Metode pertama yang lazim digunakan untuk membuat analisis peluang usaha adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat)

    Metode ini memungkinkan Anda untuk untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu bisnis. Singkatnya, analisa SWOT dapat membantu Anda untuk memahami posisi bisnis yang tengah berjalan dan menemukan cara untuk memanfaatkan peluang serta mengatasi ancaman.

    3.2. Menentukan Target Pasar / Konsumen

    Konsumen adalah salah satu bagian paling berpengaruh dalam keberlangsungan bisnis Anda. inilah mengapa Anda perlu menargetkan konsumen yang sesuai dengan bisnis Anda.

    Tips Menentukan Target Konsumen

    • Pilih segmentasi pasar yang besar

    • Pertimbangkan untuk memilih target pasar dengan persaingan yang relatif kecil

    • Pilih target pasar yang mudah untuk dijangkau

    • Pilih jenis konsumen dengan kebutuhan yang sesuai dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan

    • Pilih konsumen yang sesuai dengan harga produk yang Anda tawarkan

    • Pertimbangkan hal lainnya yang masih berkaitan dengan beberapa poin di atas

    3.3. Mengidentifikasi Kompetitor (5 Porter)

    Metode analisis peluang usaha yang kelima adalah 5 porter’s five forces (lima hal sebelum bersaing) atau yang kerap kali disebut dengan 5 porter.

    Metode analisis Porter’s Five Forces digunakan untuk mengevaluasi tingkat persaingan dalam suatu pasar. Analisis ini melihat lima faktor utama yang mempengaruhi persaingan di pasar yakni:

    • Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)

    • Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes)

    • Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)

    • Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)

    • Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors)

    3.4. Analisa Strategi Pemasaran dengan 4P

    Analisis strategi pemasaran 4P adalah sebuah metode yang seringkali digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang efektif.

    Konsep 4P terdiri dari empat elemen dasar pemasaran seperti yang diuraikan di bawah ini.

    • Produk (Product): Merupakan barang atau jasa yang akan dipasarkan. Elemen produk meliputi desain produk, kualitas, fitur, merek, dan kemasan. Dalam analisis strategi pemasaran 4P, produk harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

    • Harga (Price): Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Dalam analisis strategi pemasaran 4P, harga harus disesuaikan dengan nilai produk, permintaan pasar, dan strategi pesaing.

    • Promosi (Promotion): Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada pasar. Elemen promosi meliputi iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan langsung. Dalam analisis strategi pemasaran 4P, promosi harus dirancang untuk mencapai target pasar yang tepat dan menciptakan kesadaran merek yang kuat.

    • Tempat (Place): Tempat atau distribusi adalah cara produk atau jasa sampai ke pelanggan. Elemen tempat meliputi saluran distribusi, lokasi toko, dan sistem pengiriman. Dalam analisis strategi pemasaran 4P, tempat harus dipilih dengan cermat untuk mencapai pasar yang tepat dan memaksimalkan keuntungan.

    3.5. Analisis PESTLE

    Metode analisis peluang usaha berikutnya yakni analisi PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental) digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap suatu bisnis.

    Beberapa faktor-faktor ada pada analisis ini diantaranya yaitu perubahan politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi bisnis dan membantu seseorang atau perusahaan dalam mengantisipasi perubahan serta menemukan peluang baru.

    3.6. Evaluasi

    Metode terakhir sekaligus menjadi metode analisis peluang usaha yang tidak boleh Anda lewatkan adalah melakukan evaluasi secara berkala. Tanpa adanya evaluasi akan sulit bagi Anda untuk memiliki bisnis yang sustainable dan mampu bertahan dalam segala kondisi. Pastikan juga untuk selalu up to date terkait tren terkini agar bisnis Anda tidak sepi peminat.

    Manfaatkan peluang usaha yang ada, dapatkan pinjaman modal cepat dengan pinjaman jaminan BPKB motor! Proses mudah dan aman, dapatkan pinjaman hingga 85% dari nilai aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap.

    Temukan informasi pinjaman lainnya di tautan berikut.

    Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

  • judi

    Analisis Kredit: Pengertian, Fungsi, Prinsip, dan Tugas


    Pernahkah Anda mendengar istilah analisis kredit? Istilah ini sering digunakan dalam dunia perbankan dan keuangan, terutama ketika Anda ingin mengajukan pinjaman atau kredit. 

    Namun, tahukah Anda apa itu analisis kredit yang sebenarnya, mulai dari pengertian, fungsi, prinsip, dan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukannya? Supaya Anda tidak salah paham terkait pengertian yang satu ini, mari kita bahas selengkapnya di artikel berikut ini.

    1. Pengertian Analisis Kredit

    Analisis kredit adalah kegiatan penilaian kredit secara lengkap, meliputi aspek keuangan maupun non keuangan. Lukman Dendawijaya yang merupakan seorang ahli ekonomi menjelaskan bahwa analisis kredit merupakan sebuah proses pengecekan kredit dengan menggunakan rasio keuangan dan pendekatan tertentu dalam menentukan kebutuhan kredit calon debitur.

    Analisis kredit sengaja dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan calon debitur dalam membayar kembali pinjaman dengan tepat waktu dan tanpa menimbulkan risiko gagal bayar maupun risiko kredit buruk bagi lembaga keuangan non bank, bank, dan perusahaan pembiayaan.

    1.1 Pengertian Analisis Kredit Menurut Para Ahli

    Dikutip dari berbagai sumber yang ada, berikut ini adalah beberapa pengertian analisis kredit menurut para ahli:

    • Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis kredit adalah suatu proses yang paling sedikit mencakup penilaian atas watak (character), kemampuan (capacity), modal (capital), agunan (collateral), dan prospek usaha debitur (condition of economy).

    • Menurut Thomas Suyatno dkk (2003:70), pengertian analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi: pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan kredit, penelitian latar belakang calon debitur, penilaian kemampuan membayar calon debitur, penilaian jaminan yang ditawarkan calon debitur, dan penyusunan rekomendasi pemberian atau penolakan kredit.

    • Menurut Firdaus & Ariyanti (2009:184), analisis kredit adalah suatu proses yang dilakukan oleh bank untuk menilai apakah calon debitur layak atau tidak diberikan fasilitas kredit berdasarkan aspek-aspek tertentu.

    2. Fungsi Analisis Kredit

    Analisis kredit memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan pembiayaan atau lembaga keuangan, di antaranya yaitu:

    1. Membantu perusahan pembiayaan atau lembaga keuangan dalam mengambil keputusan saat akan memberikan pinjaman kepada calon debitur.

    2. Membantu perusahaan pembiayaan atau lembaga keuangan dalam menentukan besaran pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan calon debitur.

    3. Mengelola portofolio kredit secara optimal dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul dari pemberian pinjaman.

    4. Memantau perkembangan usaha dan pembayaran calon debitur selama masa pinjaman berlangsung.

     

    Baca Juga: Kredit Produktif : Pengertian, Jenis, dan Contohnya

     

    3. Prinsip Analisis Kredit

    Dalam melakukan analisis kredit, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh analis kredit. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa analisis kredit dilakukan secara objektif, akurat, dan komprehensif. Berikut ini adalah beberapa prinsip analisis kredit yang umum digunakan:

    3.1 Prinsip 5C

    Prinsip 5C adalah prinsip yang mengacu pada lima aspek utama yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kredit, yaitu:

    1. Collateral

    Collateral adalah jaminan yang ditawarkan oleh calon debitur sebagai bentuk perlindungan jika terjadi gagal bayar. Jaminan ini dapat berupa aset fisik, seperti tanah, bangunan, kendaraan, atau barang berharga lainnya, atau aset non fisik, seperti surat berharga, polis asuransi, atau hak tagih.

    Dalam menilai collateral, analis kredit harus memperhatikan nilai, likuiditas, legalitas, dan keterkaitan collateral dengan usaha calon debitur.

    2. Conditions

    Conditions adalah kondisi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan lingkungan yang mempengaruhi usaha calon debitur. Kondisi ini bisa bersifat makro (nasional atau global) atau mikro (lokal atau sektoral).

    Dalam menilai conditions, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, kurs mata uang, persaingan pasar, regulasi pemerintah, perubahan teknologi, dan isu-isu sosial yang relevan dengan usaha calon debitur.

    3. Capital

    Capital adalah modal yang dimiliki oleh calon debitur untuk menjalankan usahanya. Modal ini bisa berasal dari sumber internal (seperti laba ditahan atau modal sendiri) atau sumber eksternal (seperti pinjaman atau modal ventura).

    Dalam menilai capital, analis kredit harus memperhatikan besarnya modal yang dimiliki calon debitur, struktur modal yang digunakan (rasio utang terhadap modal), dan kemampuan calon debitur untuk menambah modal jika diperlukan.

    4. Capacity

    Capacity adalah kemampuan calon debitur untuk menghasilkan pendapatan dan laba dari usahanya. Capacity juga mencakup kemampuan calon debitur untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan jadwal dan bunga yang telah disepakati.

    Dalam menilai capacity, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti volume penjualan, margin laba, arus kas operasional, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan rasio keuangan yang relevan (seperti rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas).

    5. Character

    Character adalah watak atau sikap calon debitur dalam menjalankan usahanya dan mengelola keuangannya. Character juga mencerminkan integritas dan reputasi calon debitur di mata pelanggan, pemasok, karyawan, dan masyarakat.

    Dalam menilai character, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, riwayat kredit, perilaku pembayaran, etika bisnis, dan komitmen calon debitur terhadap usahanya.

    3.2. Prinsip 5P

    Prinsip 5P adalah prinsip yang mengacu pada lima aspek utama yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kredit pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yaitu:

    1. Party

    Party adalah pihak-pihak yang terlibat dalam usaha calon debitur, seperti pemilik usaha (owner), manajemen usaha (manager), karyawan usaha (employee), pelanggan usaha (customer), pemasok usaha (supplier), dan mitra usaha (partner). Dalam menilai party, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah pihak yang terlibat dalam usaha calon debitur.

    2. Payment

    Payment adalah pembayaran yang dilakukan oleh calon debitur kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai bentuk pengembalian pinjaman. Pembayaran ini meliputi pokok pinjaman (principal), bunga pinjaman (interest), biaya administrasi pinjaman (fee), dan denda keterlambatan pembayaran pinjaman (penalty). Dalam menilai payment, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah pembayaran yang harus dilakukan oleh calon debitur

    3. Profitability

    Profitability adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh usaha calon debitur dari kegiatan operasionalnya. Profitability juga mencerminkan efisiensi dan efektivitas calon debitur dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Dalam menilai profitability, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti pendapatan usaha (revenue), biaya usaha (expense), laba usaha (profit), dan rasio keuangan yang relevan (seperti rasio laba terhadap penjualan, rasio laba terhadap modal, dan rasio laba terhadap aset).

    4. Purpose

    Purpose adalah tujuan atau alasan calon debitur mengajukan pinjaman kepada perusahaan pembiayaan. Tujuan ini bisa berupa modal kerja, investasi, ekspansi, diversifikasi, atau lainnya. Dalam menilai purpose, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti kesesuaian tujuan pinjaman dengan usaha calon debitur, kelayakan tujuan pinjaman dari segi teknis dan ekonomis, dan dampak tujuan pinjaman terhadap usaha calon debitur.

    5. Personality

    Personality adalah kepribadian atau sifat-sifat calon debitur yang mempengaruhi perilaku dan kinerja usahanya. Personality juga mencerminkan motivasi dan minat calon debitur terhadap usahanya. Dalam menilai personality, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti visi, misi, tujuan, nilai, sikap, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman calon debitur dalam menjalankan usahanya.

    3.3 Prinsip 3R

    Prinsip 3R adalah prinsip yang mengacu pada tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kredit pada sektor pertanian, yaitu:

    1. Returns

    Returns adalah hasil atau imbal hasil yang diharapkan oleh calon debitur dari usaha pertaniannya. Returns ini bisa berupa hasil panen, pendapatan, laba, atau nilai tambah. Dalam menilai returns, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jenis tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur, luas lahan atau jumlah ternak yang dimiliki calon debitur, produktivitas tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur, harga jual tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur, dan biaya produksi tanaman atau ternak yang diusahakan calon debitur.

    2. Repayment

    Repayment adalah pembayaran yang dilakukan oleh calon debitur kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai bentuk pengembalian pinjaman. Pembayaran ini meliputi pokok pinjaman (principal), bunga pinjaman (interest), biaya administrasi pinjaman (fee), dan denda keterlambatan pembayaran pinjaman (penalty). Dalam menilai repayment, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah pembayaran yang harus dilakukan oleh calon debitur

     

    Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Dia Cara Perhitungan Pelunasan Kredit Dipercepat

     

    4. Tugas Seorang Kredit Analis / Credit Analyst

    Analisis Kredit

    Image Source: Pexels/Nataliya Vaitkevich

    Seorang kredit analis atau credit analyst adalah orang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisis kredit sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya. Seorang kredit analis harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam bidang akuntansi, keuangan, ekonomi, statistik, hukum, dan komunikasi.

    Berikut ini adalah beberapa tugas seorang kredit analis yang telah kami rangkum dari berbagai sumber yang ada:

    1. Mengumpulkan dan memverifikasi data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis kredit, seperti data pribadi calon debitur, data usaha calon debitur, data keuangan calon debitur, data jaminan calon debitur, dan data kondisi eksternal yang mempengaruhi usaha calon debitur.

    2. Membuat laporan yang berisi hasil analisis kredit, kesimpulan, dan rekomendasi pemberian atau penolakan kredit kepada calon debitur.

    3. Menyajikan laporan analisis kredit kepada pihak-pihak yang berwenang untuk mengambil keputusan pemberian atau penolakan kredit, seperti komite kredit, manajer kredit, atau direktur kredit.

    4. Memantau perkembangan usaha dan pembayaran calon debitur selama masa pinjaman berlangsung, dan melaporkan adanya permasalahan atau penyimpangan yang terjadi kepada pihak-pihak yang berwenang.

    5. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan berkala mengenai portofolio kredit, seperti laporan kredit macet, laporan kredit bermasalah, laporan kredit lancar, dan laporan kredit kolektibilitas.

    Demikianlah artikel tentang analisis kredit yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang istilah ini. Jika Anda membutuhkan bantuan dana berupa pinjaman cepat cair, jangan ragu untuk mengajukan di BFI Finance. Kami siap membantu Anda dengan cepat, mudah, dan aman.

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko