• judi

    Fidusia Adalah Istilah Pada Pinjaman, Berikut Bahasan Lengkapnya


    Fidusia adalah istilah hukum yang mengatur perpindahan hak atas suatu barang atau benda. Istilah ini mungkin cukup asing terdengar, namun istilah ini banyak dipakai saat Anda mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan non bank dan bank di Indonesia.

    Misalnya untuk pengajuan pinjaman terkait KPR, pinjaman modal, kredit kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Untuk mempermudah Anda dalam memahami apa itu fidusia, dasar hukumnya, unsur jaminan, objek jaminan, hak eksekusi, sampai dengan perbedaanya dengan gadai, mari kita simak selengkapnya di sini.

    1. Pengertian Fidusia

    Berdasarkan Undang-Undang No 42 Tahun 1999, apa yang dimaksud dengan fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.

    Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fidusia diartikan sebagai pengikatan barang bergerak sebagai jaminan kredit, barang jaminan dikuasai oleh debitur, tetapi kepemilikannya diserahkan atas dasar kepercayaan kepada kreditur.

    Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan jika fidusia merupakan kegiatan pemindahan kepemilikan barang pada pihak lain, dalam konteks pinjaman yakni kepada kreditur (pemberi pinjaman) sebagai aset yang dijaminkan. Namun, pihak debitur sebagai pemilik barang tetap memiliki hak untuk mempergunakan barang yang dijaminkan.

    Misalnya, Anda meminjam sejumlah dana untuk modal usaha kepada perusahaan pembiayaan. Pinjaman yang Anda pilih berupa pinjaman jaminan BPKB motor. Pada praktiknya, hak kepemilikan motor telah berpindah ke pihak kreditur karena Anda menjaminkan BPKB motor milik Anda, akan tetapi Anda masih bisa menggunakan motor tersebut untuk mobilitas sehari-hari. Hak kepemilikan motor akan sepenuhnya kembali menjadi milik Anda jika pinjaman yang ada telah selesai atau berhasil dilunasi.

    Selain pinjaman dana, contoh lainnya yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari yaitu kredit motor. Meskipun motor yang ada atas nama Anda, pihak kredit tetaplah pemilik motor sampai dengan Anda melunasi kredit tersebut. Jadi, bilamana Anda gagal bayar, pihak pemberi kredit berhak mengambil motor Anda sewaktu-waktu sesuai dengan legalitas yang berlaku.

    2. Dasar Hukum Fidusia

    Dasar hukum fidusia tertuang dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999. Dalam UU tersebut telah ditetapkan siapa saja pihak yang termasuk dalam Pemberi dan Penerima Fidusia.

    1. Pemberi fidusia adalah orang perseorangan atau korporasi pemilik benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia. Dalam konteks pinjaman, pihak ini disebut sebagai kreditur atau pemberi pinjaman.

    2. Penerima fidusia adalah orang perseorangan atau korporasi yang mempunyai piutang yang pembayarannya dijamin dengan Jaminan Fidusia. Dalam konteks pinjaman pihak ini disebut sebagai debitur atau penerima pinjaman dan akan memperoleh hak atas barang yang ia jaminkan sampai terpenuhinya perjanjian yang telah disepakati. Misalnya, menunaikan kewajiban untuk melunasi cicilan atau pinjaman.

    Adapun benda-benda yang dapat dijadikan jaminan fidusia sesuai UU yang berlaku yakni benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak, serta benda yang tidak bergerak. Seperti kendaraan bermotor, rumah, tanah, dan lain sebagainya.

    Agar tidak ada salah satu pihak yang dirugikan, perjanjian fidusia harus dibuat di notaris dengan beberapa klausal yang meliputi jangka waktu perjanjian, besaran kredit yang harus dibayar, cara pembayaran, dan sanksi yang berlaku jika salah satu pihak melanggar perjanjian yang dibuat.

    3. Unsur Jaminan Fidusia

    Unsur jaminan fidusia adalah istilah-istilah penting yang ada pada fidusia. Unsur ini terdiri dari 5 hal utama seperti berikut ini.

    3.1. Debitur

    Orang atau lembaga yang meminjam uang atau melakukan kredit terhadap barang.

    3.2. Kreditur

    Pihak yang memberikan pinjaman dengan perjanjian berupa jaminan dan persyaratan lainnya  yang sudah disepakati bersama dengan debitur.

    3.3. Objek Jaminan

    Aset yang dijaminkan untuk pembayaran hutang sesuai dengan dengan kesepakatan yang telah dibuat.

    3.4. Akta Jaminan Fidusia

    Dokumen yang berisikan jaminan fidusia antara pihak debitur dan kreditur. Akta ini dibuat oleh notaris dan disahkan oleh lembaga yang berwenang.

    3.5. Hukum Jaminan Fidusia

    Aturan yang mengatur tentang jaminan fidusia di Indonesia, tepatnya Undang-Undang No 49 Tahun 1999.

    4. Objek Jaminan Fidusia

    Aset yang digunakan untuk jaminan pinjaman atau hutang disebut sebagai objek fidusia. Objek jaminan fidusia adalah benda berwujud maupun tidak berwujud yang termasuk dalam kategori berikut ini:

    1. Kendaraan bermotor: mobil dan motor.

    2. Tanah dan bangunan: rumah, gedung, ruko, apartemen, tanah pertanian.

    3. Mesin dan peralatan: mesin industri, peralatan kantor.

    4. Obligasi dan saham: obligasi pemerintah, saham perusahaan.

    5. Rekening bank: tabungan, deposito.

    6. Surat berharga lainnya: surat utang, surat pajak.

    7. Persediaan barang: barang jadi, barang dagangan.

    Fidusia Adalah

    Image Source: Pexels/Karolina Grabowska

    Tambahan, objek fidusia haruslah barang yang bisa diidentifikasi dan jelas kepemilikannya, serta dapat dipertanggung jawabkan. Objek seperti hak cipta, hak kekayaan intelektual, dan semacamnya tidak bisa dikategorikan sebagai objek jaminan fidusia.

    5. Hak Eksekusi Fidusia

    Hak eksekusi fidusia adalah tindakan pengambilan barang oleh pihak kreditur karena pihak debitur tidak mampu melunasi cicilan atau pinjaman (kredit macet). Hak eksekusi ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, harus sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.

    Pertama, pihak kreditur akan mengirimkan surat peringatan. Jika surat pertama tidak ada respon, maka surat peringatan kedua akan dikirimkan. Bilamana surat tersebut tak kunjung mendapat respon, pihak kreditur boleh mengirimkan surat kuasa eksekusi kepada kreditur terkait. 

    Baru setelahnya, pihak kreditur bisa mengambil hak barang seutuhnya dengan catatan harus melampirkan bukti pengiriman surat peringatan 1 dan 2, surat kuasa eksekusi, dan sertifikat fidusia untuk menghindari adanya kesalahpahaman.

     

    Baca Juga: Kredit Macet : Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

     

    6. Perbedaan Fidusia dengan Gadai

    Dilansir dari beberapa literatur yang terpercaya, berikut perbedaan mendasar antara gadai dengan fidusia adalah sebagai berikut.

    6.1.  Dasar Hukum

    Aktivitas gadai diatur dalam Pasal 1.150 s.d Pasal 1.160 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Sementara fidusia diatur dalam Undang-undang No.42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia.

    6.2.  Hak

    Penerima Gadai dan Fidusia:

    • Penerima gadai memiliki hak penguasaan atas benda yang digadaikan, tetapi tidak mempunyai hak untuk memiliki benda gadai. Sementara, sebagai penerima fidusia memiliki hak kepemilikan atas benda yang dijadikan objek fidusia, tetapi benda tersebut secara fisik tidak berada di bawah penguasaannya.

    • Jika debitur mengalami wanprestasi dan benda yang dijadikan jaminan akan dijual, penerima gadai tidak memerlukan penetapan dari Pengadilan dan tanpa perlu adanya juru sita. Sementara, sebagai penerima fidusia dalam aktivitasnya untuk menjual benda yang digunakan sebagai jaminan, memerlukan putusan dari Pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

    • Penerima gadai dapat menahan benda yang digunakan sebagai jaminan gadai, jika hutang pokok, bunga, dan biaya lainnya belum dilunaskan selama periode perjanjian tertentu oleh pemberi gadai. Selain itu, debitur tidak memiliki kuasa untuk menuntut pengembalian benda gadai. Sementara, sebagai penerima fidusia akan memperoleh hak terhadap benda yang digunakan sebagai objek jaminan fidusia jika dilakukan eksekusi.

    Pemberi Gadai dan Fidusia:

    • Pemberi gadai tetap mempunyai hak milik atas benda yang dijadikan jaminan gadai. Sementara, pemberi fidusia tetap memiliki kuasa benda yang dijadikan objek jaminan fidusia.

    • Selain itu, pemberi fidusia dapat menggunakan, menggabungkan, mencampur atau mengalihkan benda atau hasil dari benda yang menjadi objek jaminan fidusia, atau melakukan penagihan atau melakukan kompromi atas hutang jika penerima fidusia menyetujui.

    6.3.  Larangan

    • Penerima gadai atau kreditur tidak diperkenankan untuk memiliki atau menjadi pemilik atas benda yang digadaikan.

    • Sementara, pemberi fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap benda yang menjadi objek jaminan fidusia yang sudah terdaftar. Selain itu, pemberi fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain benda yang menjadi objek jaminan fidusia yang bukan merupakan benda persediaan, kecuali atas persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.

    6.4.  Sanksi

    • Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, tidak diatur mengenai sanksi bagi para Pihak (Pemberi dan Penerima Gadai).

    • Pemberi fidusia akan menerima sanksi jika dengan sengaja mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan benda yang menjadi objek jaminan fidusia yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Penerima Fidusia.

    • Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan, mengubah, menghilangkan atau dengan cara apapun memberikan keterangan yang menyesatkan diketahui oleh salah satu pihak yang tercantum dalam perjanjian jaminan fidusia, akan tetap menerima sanksi.

     

    Baca Juga: Apa Itu Gadai: Pengertian, Dasar Hukum, Jenis, dan Ketentuan Lainnya

     

    7. Tips Menghindari Eksekusi Fidusia Ala BFI

    Sebagai pihak debitur, tentunya kita tidak ingin aset yang kita jaminkan dieksekusi atau diambil karena kredit macet atau gagal bayar. Untuk menghindari hal tersebut terjadi, Anda bisa mengikuti beberapa tips anti gagal bayar berikut ini.

    7.1. Ajukan Pinjaman Sesuai Kemampuan Anda

    Hindari pengajuan pinjaman dengan nominal yang terlampau besar, sehingga menyulitkan Anda di kemudian hari.

    7.2. Buat Pengingat Pembayaran

    Ada kalanya beragam kesibukan yang kita jalani mampu membuat kita lupa untuk melaksanakan kewajiban kita, salah satunya yaitu membayar cicilan. Agar hal ini tidak terjadi dan untuk menghindari denda, Anda bisa membuat pengingat melalui aplikasi seperti kalender di ponsel Anda.

    7.3. Buat Anggaran Bulanan

    Jumlah hutang yang ideal tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan Anda. Dengan Anda membuat anggaran bulanan, Anda bisa memantau transaksi pengeluaran setiap bulannya, sehingga Anda bisa terus berkomitmen untuk selalu membayar cicilan yang ada.

    7.4. Pilih Perusahaan Pembiayaan yang Aman

    Memilih perusahaan pembiayaan yang aman adalah salah satu cara yang harus Anda lakukan untuk menghindari gagal bayar. Sebab, perusahaan pembiayaan yang resmi memiliki transparansi yang bagus. Anda dapat mengetahui nominal jumlah pinjaman, suku bunga, dan denda yang berlaku. Semuanya diperhitungkan sesuai kemampuan Anda dari segi finansial.

    Salah satu perusahaan pembiayaan terpercaya yang sudah berdiri sejak 1982 dan tersebar di seluruh Indonesia adalah BFI Finance. Anda bisa mewujudkan keinginan Anda bersama BFI Finance, mulai dari modal usaha, biaya pendidikan, sampai dengan gaya hidup.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    NIB Adalah: Definisi, Manfaat, Syarat dan Cara Membuatnya


    NIB adalah identitas yang wajib dimiliki oleh para pelaku usaha. Adanya NIB memungkinkan perizinan usaha menjadi lebih mudah dan aman.

    Lalu, apa itu NIB sebenarnya, manfaat, dan bagaimana cara membuatnya? Mari kita kupas satu persatu terkait NIB di uraian berikut ini!

    Apa Itu NIB?

    Nomor Induk Berusaha atau NIB adalah sebuah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh pemerintah melalui lembaga OSS (Online Single Submission). NIB dibedakan sesuai dengan output produk atau jasa yang dihasilkan. NIB terdiri dari 13 digit angka acak yang dilengkapi dengan pengamanan dan tanda tangan elektronik.

    Selain dijadikan sebagai identitas, NIB memiliki fungsi lain seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), Akses Kepabeanan, dan  kerap kali dijadikan sebagai syarat mendapatkan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan Sertifikat Halal.

    Berikut Ini Bentuk NIB Berupa Dokumen

    NIB Adalah

    Contoh Nomor Induk Berusaha. Image Source: Scribd/Eka Poetra

     

    Baca Juga: Syarat, Biaya, dan Cara Membuat Sertifikat Halal Terbaru Tahun 2023

     

    Dasar Hukum NIB

    Pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait NIB yang tertuang pada Peraturan Presiden RI No. 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

    Dengan adanya aturan tersebut, para pelaku usaha akan lebih mudah mendapatkan perizinan dan tidak perlu repot-repot mengurus berbagai dokumen usaha karena NIB adalah nomor yang terintegrasi dengan berbagai sistem.

    Jadi, Anda tidak perlu bersusah payah mengurus dokumen seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan), API (Angka Pengenal Importir, sampai dengan hak akses kepabeanan importir dan eksportir. 

    NIB wajib dimiliki para pelaku usaha. Hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Pada aturan tersebut diterangkan jika setiap pelaku usaha, baik itu perorangan maupun non-perorangan diwajibkan untuk mendaftarkan NIB ke lembaga OSS secara elektronik. Berikut daftar pelaku usaha yang diwajibkan memilikinya:

    1. Pelaku Usaha dalam Bentuk Perseorangan, misalnya toko online

    2. Perseroan Terbatas

    3. Koperasi

    4. Perusahaan Umum

    5. Perusahan Umum Daerah

    6. Badan Layanan Umum

    7. Lembaga Penyiaran

    8. Persekutuan Perdata

    9. Persekutuan Firma

    10. Badan Usaha yang Didirikan Oleh Yayasan

    11. Persekutuan Komanditer

    12. Badan Hukum Lainnya yang Dimiliki Oleh Negara

    Selain kedua aturan di atas, pemerintah juga ikut menegaskan terkait kewajiban memiliki NIB untuk SIUP atau perizinan komersial pada Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 Pasal 5 Ayat (1).

    Fungsi dan Manfaat NIB

    Selain digunakan sebagai identitas usaha, kepemilikan NIB adalah sesuatu yang membawa keuntungan bagi para pemilik usaha. Berikut ini sederet fungsi dan manfaatnya.

    1. Sebagai Dokumen Legalitas

    Dengan adanya NIB, Anda akan lebih mudah mendapatkan dokumen legalitas usaha lainnya. Meliputi beberapa dokumen penting berikut ini:

    • NPWP Perorangan maupun Badan Usaha

    • RPTKA (Surat Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing)

    • Otomatis terdaftar sebagai anggota BPJS

    • Mendapatkan surat izin usaha. Salah satunya yakni Izin Usaha di sektor perdagangan (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan)

    • Mendapat notifikasi kelayakan terkait fasilitas fiskal

    Jadi, Anda tidak perlu repot-repot mengurus dokumen penting di atas. Cukup dengan memiliki NIB, Anda sudah bisa menyimpan berbagai dokumen legalitas pada satu identitas saja. 

    2. Proses Perizinan Usaha Lebih Mudah dan Cepat

    NIB adalah identitas usaha yang memudahkan Anda dalam memproses perizinan usaha. Dengan memiliki dokumen ini, segala sesuatunya dapat diproses dengan cepat dan mudah, bahkan hanya dalam hitungan menit saja.

    Ini bisa terjadi karena NIB terintegrasi oleh lembaga perizinan lainnya. Jadi, saat Anda membutuhkan izin komersial, izin operasional, NPWP, dan perizinan lainnya tidak akan memakan waktu yang lama.

    3. Mendapat Perlindungan dan Kepastian

    Usaha yang Anda jalankan mendapat perlindungan hukum yang legal serta jaminan kepastian. Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan terjadi hal yang memberatkan Anda di kemudian hari.

    4. Mempermudah Perolehan Investasi dan Pengajuan Pinjaman

    Selain mempermudah Anda dalam memperoleh dokumen legalitas usaha, adanya NIB turut memudahkan Anda dalam mendapatkan investor dan mengajukan pinjaman ke perusahaan pembiayaan. Peluang kemitraan jauh lebih besar jika Anda memiliki NIB.

    Pasalnya, kepemilikan NIB adalah salah satu ciri perusahaan atau bisnis Anda sah atau legal secara hukum. Tanpa adanya NIB, pihak investor dan lembaga pembiayaan lainnya tidak akan serta merta memberikan bantuan.

    5. Usaha Terlihat Lebih Kredibel

    NIB adalah dokumen sah yang diakui secara hukum. Dengan adanya NIB, usaha Anda dinilai memiliki kredibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak memilikinya. Alhasil, usaha Anda lebih memungkinkan untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak investor dan lembaga keuangan non bank maupun bank, para pelanggan pun akan lebih percaya dan leluasa menggunakan barang atau jasa milik Anda.

    6. Mendapat Dampingan Usaha

    Bagi Anda yang memiliki usaha mikro, memiliki NIB dapat membantu Anda memperoleh dampingan usaha atau training melalui program-program yang disediakan oleh pemerintah.

     

    Baca Juga: Surat Izin Usaha Dagang dan Cara Mudah Membuatnya

     

    Syarat Membuat NIB

    Untuk mendapatkan NIB Anda diharuskan untuk melakukan registrasi ke Lembaga OSS (Online SIngle Submission). Sebelum mendaftar, pastikan Anda memenuhi persyaratan dokumen berikut ini.

    1. NIK

    NIK digunakan untuk membuat user ID NIB. Jika usaha yang didaftarkan merupakan suatu badan usaha, penggunaan NIK KTP diharuskan menggunakan NIK pimpinan atau penanggung jawab badan usaha tersebut.

    2. NPWP Badan atau Perorangan

    Selain NIK, Anda juga diminta untuk melampirkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). NPWP yang dilampirkan merupakan NPWP pemilik usaha atau penanggung jawabnya. 

    3. Akta Pendirian

    Agar pengisian OSS dapat berjalan secara lancar, pastikan Anda mengisi akta pendirian sesuai dengan KBLI 2017 (Kualifikasi Baku Usaha Lapangan Indonesia)

    4. Laporan Pajak

    Pastikan seluruh laporan pajak yang Anda miliki tertata dengan rapi. Mulai dari SPT Tahunan dan PPh 2 tahun pajak terakhir.

    5. Izin lokasi, IMB, dan Amdal

    Selain keempat syarat sebelumnya, pastikan Anda juga melampirkan izin lokasi usaha, IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan perizinan lingkungan yang berbentuk AMDAL atau UKL-UPL.

    6. Dokumen Pendukung Lainnya

    Adapun dokumen terakhir yang perlu Anda lampirkan terdiri dari:

    • Nomor BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan

    • Notifikasi Kelayakan Mendapatkan Fasilitas Fiskal

    • Surat Pengesahan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing) – Opsional/Jika Ada

     

    Baca Juga: Memulai Bisnis Baru? Begini Cara Mudah Membuat Surat Izin Tempat Usaha

     

    Cara Membuat NIB

    Membuat NIB cukuplah mudah selama dokumen persyaratan yang ada telah Anda penuhi dengan baik. Cara membuat NIB adalah sebagai berikut.

    nib adalah

    Image Source: oss.go.id

    1. Kunjungi situs OSS (Online Single Submission) di link berikut.

    2. Klik ‘Daftar’ untuk membuat akun baru.

    3. Isi semua data yang diminta.

    4. Lakukan aktivasi akun melalui email yang Anda daftarkan. Aktivasi dilakukan dengan cara mengklik tombol ‘Aktivasi’ pada email yang dikirimkan.

    5. Login ke Situs OSS menggunakan email dan password Anda.

    6. Pada menu dashboard pilih ‘Perijinan Mikro’ lalu klik ‘Pengajuan Baru’.

    7. Lengkapi data yang diminta mulai dari Nama Usaha, Sektor Usaha, Bidang/Kegiatan Usaha, Alamat Usaha, Sarana dan Prasarana, Status Tempat Usaha, Jumlah Pegawai, Perkiraan Hasil Penjualan dalam Satu Tahun.

    8. Pastikan data yang Anda isi sudah benar dan sesuai dengan permintaan sistem, jika sudah klik ‘Simpan Data’.

    9. Unduh NIB yang sudah jadi dengan cara mengklik ‘Simpan dan Lanjutkan’.

    10. Berikutnya pilih ‘Data Usaha’ dan klik ‘Proses NIB’.

    11. Ikuti langkah selanjutnya sampai dengan proses penerbitan NIB selesai.

    Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Mendaftar NIB

    OSS terintegrasi dengan beberapa sistem kementerian lainnya, seperti  KWSP (Ditjen Pajak), Kemenkumham (Ditjen AHU). Oleh karenanya, pastikan Anda memperhatikan hal berikut ini agar proses yang ada dapat berjalan lancar.

    • Mengisi bagian maksud dan tujuan pada anggaran dasar sesuai dengan KBLI 2020 (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Tahun 2020).

    • Sudah memiliki Izin Lokasi, Izin Lokasi Perairan, Izin Lingkungan, dan IMB

    • Laporan Pajak sudah rapih.

    • Kegiatan usaha yang ada tidak berdampak pada lingkungan (perizinan lingkungan berbentuk AMDAL).

    Sobat BFI, itulah tadi pembahasan seputar NIB. Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika kepemilikan NIB adalah salah satu kewajiban dan memberikan banyak manfaat terhadap pemilik usaha. Khususnya jika ingin mendapatkan pembiayaan dari investor maupun perusahaan pembiayaan.

    Memiliki NIB juga memungkinkan Anda mendapatkan mitra usaha yang mendukung keberlangsungan usaha.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Paklaring Adalah: Pengertian, Fungsi, Syarat dan Cara Membuatnya


    Sobat BFI, tahukah Anda jika paklaring adalah salah satu dokumen penting yang sebaiknya Anda miliki? Pasalnya, di dalam dokumen tersebut terdapat informasi penting mengenai pengalaman karyawan dari awal sampai akhir bekerja.

    Surat paklaring biasanya diberikan kepada karyawan yang mengundurkan diri (resign), pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pun pensiun. Surat ini dinilai penting untuk dimiliki karena memiliki fungsi yang cukup krusial.

    Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu paklaring, mari kita bahas selengkapnya di uraian berikut.

    Apa Itu Paklaring?

    Paklaring adalah surat yang menyatakan seseorang pernah bekerja di suatu perusahaan atau instansi. Di dalam surat tersebut disebutkan mengenai posisi dan jangka waktu bekerja.

    Hal ini sesuai dengan pengertian paklaring yang didefinisikan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional yang menyebutkan jika paklaring adalah surat keterangan yang menyatakan seseorang pernah bekerja pada suatu perusahaan dengan posisi tertentu dan jangka waktu tertentu.

    Surat paklaring dibuat oleh HRD perusahaan. Dengan kata lain, surat ini tidak dibuat secara sembarangan, harus berdasarkan sepengetahuan atasan dan pihak HRD terkait.

    Secara sederhana, surat paklaring dapat diartikan sebagai salah satu bukti resmi yang mengkonfirmasi jika seseorang sebelumnya pernah bekerja di sebuah perusahaan.

    Umumnya, dokumen ini digunakan sebagai syarat melamar kerja, melanjutkan studi melalui beasiswa, sampai dengan persyaratan untuk mengajukan pinjaman ke perusahaan pembiayaan maupun lembaga keuangan non bank.

    Perbedaan Paklaring dengan Surat Keterangan Kerja dan Surat Rekomendasi Kerja

    Meskipun terkesan memiliki pengertian yang sama, surat paklaring adalah surat yang berbeda dengan surat keterangan kerja atau pun surat rekomendasi kerja.

    Hal ini bisa dengan mudah Anda kenali dari tujuan pembuatannya. Dimana surat paklaring sengaja dibuat dengan maksud menyatakan jika seseorang pernah bekerja di suatu perusahaan.

    Sedangkan surat keterangan kerja adalah surat yang menyatakan jika seorang karyawan masih aktif bekerja di suatu perusahaan dan namanya benar-benar tercantum dalam perusahaan tersebut.

    Sebagaimana yang disebutkan pada pasal 1602y Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dimana setiap perusahaan diwajibkan untuk memberikan surat keterangan terkait pekerjaan karyawan, baik itu dimintai secara langsung maupun tidak.

    Terakhir yakni perbedaannya dengan surat rekomendasi kerja. Surat ini dibuat langsung oleh atasan atau pejabat tertentu atas permintaan karyawan. Di dalamnya berisikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan karyawan tersebut. Surat ini umumnya digunakan untuk melamar kerja atau mengajukan program beasiswa.

    5 Fungsi Paklaring

    Saat mendengar kata paklaring, umumnya orang-orang akan menyimpulkan jika surat tersebut bisa digunakan untuk mencairkan BPJS Ketenagakerjaan dan sebagai persyaratan melamar pekerjaan. Hal tersebut benar adanya. Namun, surat paklaring adalah dokumen penting yang bisa juga digunakan untuk hal penting lainnya, sebagaimana yang kami uraikan di bawah ini. 

    1. Melamar Pekerjaan di Perusahaan Lain

    Banyak perusahaan menggunakan surat paklaring sebagai salah satu syarat melamar kerja. Terutama bagi mereka yang memiliki jabatan sebagai supervisor atau di atasnya. Oleh karenanya, saat Anda berencana untuk mengajukan resign, pastikan untuk mengajukan surat paklaring, ya! Karena surat ini biasanya digunakan untuk menilai kualitas dan kapasitas calon pekerja.

    2. Mengurus Pencairan Dana BPJS Ketenagakerjaan

    Seperti yang sudah disebutkan di awal, surat paklaring merupakan dokumen penting yang digunakan untuk mencairkan dana JHT atau Jaminan Hari Tua, Anda perlu melampirkan surat paklaring mulai dari fotokopiannya yang sudah dilegalisir sampai dengan menunjukan surat aslinya. Tanpa adanya dokumen ini, proses pencairan yang ada akan terancam tertunda.

    3. Mengajukan Pinjaman

    Paklaring menjadi salah satu persyaratan pengajuan pinjaman di beberapa institusi keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi penjamin jika calon debitur memiliki penghasilan tetap dan menghindari kredit macet. Dokumen ini biasanya diminta bersamaan dengan slip gaji.

     

    Baca Juga: Kredit Macet : Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

     

    4. Mengajukan Kartu Kredit

    Sama halnya dengan mengajukan pinjaman, dalam membuat kartu kredit Anda juga akan dimintai surat keterangan kerja atau paklaring sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan pihak bank jika Anda mampu membayar tagihan bulanan.

    5. Melamar Beasiswa

    Siapa sangka jika melamar beasiswa membutuhkan paklaring? Ternyata dokumen yang satu ini dibutuhkan untuk mengajukan beasiswa profesional. Misalnya melalui program beasiswa pemerintah luar maupun dalam negeri dan pihak swasta terkemuka. Selain itu, Anda juga akan dimintai surat referensi melalui atasan Anda.

    Syarat Membuat Paklaring

    Anda dapat memperoleh surat paklaring jika sudah memenuhi beberapa persyaratan berikut ini.

    1. Minimal Kerja 1 Tahun

    Paklaring hanya bisa diberikan jika karyawan yang bersangkutan sudah bekerja selama 1 tahun. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun dianggap belum memenuhi kriteria ini. Hal ini juga selaras dengan etika dalam berkarir.

    2. Resign Secara Baik-Baik

    Selain sebagai bukti sah bahwa Anda pernah bekerja di suatu perusahaan, surat paklaring dapat berfungsi sebagai surat rekomendasi atau referensi dari perusahaan lama. Maka dari itu, pastikan Anda resign secara baik-baik.

    3. Penuhi Segala Kewajiban Sebelum Resign

    Surat paklaring adalah dokumen resmi yang tidak dikeluarkan secara sembarangan, Anda perlu memenuhi segala persyaratan dan kewajiban yang ada sebelum dapat memperolehnya. Oleh karena itu, pastikan untuk menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban Anda, mulai dari mengerjakan pekerjaan sampai dengan mengirimkan surat resign, baru setelahnya Anda bisa meminta dokumen ini.

    Cara Meminta Paklaring Ke HRD

    Untuk mendapatkan surat paklaring sebetulnya cukuplah mudah. Anda bisa memperolehnya dengan cara meminta langsung ke HRD atau dengan cara mengirim email. Jika Anda ingin memintanya melalui email berikut contoh format pengajuan paklaring melalui email.

     

    To: [email protected]

    Cc: [email protected]

    Subject: Permohonan Surat Paklaring Kerja

     

    Dengan hormat,

     

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama:

    Jabatan:

    Alamat:

    Tempat, Tanggal Lahir:

    Posisi Terakhir:

     

    Bermaksud untuk mengajukan surat paklaring dari PT ____ (isi dengan nama perusahaan Anda) di mana surat tersebut akan saya gunakan untuk kepentingan _____ (isi sesuai tujuan Anda).

    Dengan diterimanya surat paklaring tersebut, saya menyatakan bahwa saya telah memenuhi segala pekerjaan dan kewajiban saya di PT (si dengan nama perusahaan Anda).

    Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

     

    Hormat saya,

    (nama dan tanda tangan)

    Cara Membuat Paklaring

    Jika saat ini Anda bekerja sebagai seorang HRD dan belum mengetahui cara membuat surat paklaring, berikut ini beberapa komponen yang wajib ada di dalamnya.

    Adanya bagian ini berfungsi untuk menunjukan surat yang dikeluarkan bersifat resmi dari perusahaan tempat Anda bekerja.

    Masukan nama beserta alamat perusahaan dengan lengkap.

    Bagian ini dicantumkan di bagian tengah atas surat.

    Cantumkan nomor surat sebagai arsip dan untuk memudahkan pelacakan surat.

    Pernyataan resmi jika karyawan tersebut pernah bekerja di perusahaan dengan posisi dan rentan waktu tertentu. Bahasa yang digunakan pada bagian ini bisa menggunakan bahasa baku maupun tidak baku. Namun, alangkah baiknya jika surat paklaring yang ditulis menggunakan bahasa baku.

    Berisikan mengenai tujuan dibuatnya surat paklaring. Bagian ini dibuat sejelas-jelasnya, seperti dijelaskan tujuannya untuk melamar pekerjaan, sebagai persyaratan mengajukan beasiswa S2, dan lain sebagainya. Setelah itu, surat yang ada dilengkapi dengan tanda tangan dan cap basah dari atasan.

    Contoh Paklaring

    Penasaran bagaimana bentuk surat paklaring? Berikut ini adalah beberapa contoh surat paklaring yang kami ambil dari sumber terpercaya.

    1. Contoh Surat Paklaring Dalam Bahasa Indonesia

    paklaring adalah

    paklaring adalah

    paklaring adalah

    2. Contoh Surat Paklaring Dalam Bahasa Inggris (English Version)

    paklaring adalah

    paklaring adalah

    Sobat BFI, demikian bahasan mengenai surat paklaring. Harapannya, semoga dengan adanya informasi ini Anda bisa lebih memahami apa itu surat paklaring, fungsinya, serta cara membuatnya.

    Berencana untuk membuka bisnis sendiri? Ajukan pinjaman usaha ke BFI Finance! Solusi terpercaya segala kebutuhan finansial Anda!
     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Rekening Koran Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya


    Kata rekening koran adalah kata yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Kata ini merujuk pada sebuah istilah perbankan yang memiliki arti laporan transaksi pada suatu rekening dalam kurun waktu tertentu.

    Rekening koran banyak dijadikan sebagai salah satu persyaratan administrasi untuk berbagai hal. Misalnya untuk peminjaman modal usaha, kredit mobil, pengajuan pembuatan VISA, dan masih banyak lagi.

    Lantaran fungsinya yang cukup krusial, laporan koran perlu Anda pahami agar memudahkan Anda untuk mengurusnya di kemudian hari.

    Sobat BFI, yuk kita pahami istilah yang satu ini. Simak baik-baik artikel berikut ini, ya!

    Apa Itu Rekening Koran?

    Rekening koran adalah ringkasan transaksi keuangan secara menyeluruh yang menampilkan transaksi keuangan pada suatu rekening dalam periode tertentu. Dengan adanya rekening koran, nasabah atau pemilik rekening dapat memantau seluruh transaksi yang ada pada rekening mereka setiap saat serta memastikan jika setiap transaksi yang dilakukan sudah tercatat dengan benar.

    Rekening koran berlaku untuk jenis rekening individu maupun rekening badan usaha. Dokumen ini umumnya dicetak oleh pihak bank dalam periode tertentu seperti tiga atau enam bulan. Untuk memperolehnya pun terbilang mudah. Anda bisa mendapatkannya dengan mengunjungi bank terdekat atau mengunduh rekening koran secara online di website bank ataupun mobile banking.

    6 Bagian Penting Pada Rekening Koran

    Setidaknya ada 6 bagian penting yang ada pada rekening koran. Keenam bagian rekening koran adalah informasi bank, informasi terkait perusahaan atau pemilik akun, tanggal periode, ringkasan akun, serta ringkasan transaksi. Untuk lebih jelasnya, simak uraian di bawah ini.

    1. Informasi Bank

    Pada bagian informasi bank, sejumlah informasi yang dimuat berupa nama bank, alamat, dan nomor telepon CS (customer service). Informasi ini sengaja ditampilkan untuk memudahkan penyesuaian laporan keuangan (rekonsiliasi) jika didapati kesalahan transaksi ataupun salah cetak.

    2. Informasi Terkait Perusahaan atau Bisnis

    Seperti halnya informasi Bank, bagi Anda yang memiliki rekening bisnis atau perusahaan, pada bagian rekening koran akan Anda dapati sejumlah informasi yang mencantumkan keterangan mengenai bisnis Anda. Seperti nama bisnis, nama pemilik bisnis, alamat, dan nomor telepon.

    3. Informasi Akun/Pemilik Rekening

    Pada bagian ini informasi yang ditampilkan berupa informasi dasar seperti nama pemilik rekening dan nomor rekening.

    4. Tanggal Periode (Sesuai dengan Periode yang Dipilih)

    Tanggal periode adalah tanggal yang tercantum pada setiap periode penerbitan rekening koran yang ada. Misalnya Anda mencetak rekening koran di bulan Januari, maka periode yang ditampilkan selama satu bulan terakhir adalah bulan Desember.

    5. Ringkasan Akun

    Ringkasan akun berisikan informasi mengenai saldo dari awal sampai akhir periode, total deposito, total penarikan.

    6. Ringkasan Transaksi

    Terakhir yaitu ringkasan transaksi. Bagian ini menampilkan daftar transaksi yang terjadi selama satu periode sesuai dengan periode yang telah Anda tentukan dan ditentukan secara kronologis (berurutan). Setiap transaksi yang ada disusun berdasarkan tanggal, deskripsi, jumlah nominal, serta saldo setelah transaksi.

    6 Fungsi Rekening Koran

    Selain mampu menampilkan segala transaksi yang ada pada rentan waktu tertentu, rekening koran juga memiliki fungsi krusial lainnya yang sebaiknya Anda ketahui. Apa saja fungsi tersebut?

    1. Menampilkan Segala Bentuk Transaksi yang Ada

    Fungsi paling umum dari adanya rekening koran adalah sebagai bukti transaksi pada periode tertentu. Rekening koran akan menampilkan seluruh transaksi yang terjadi pada rentan waktu yang Anda pilih.

    Banyak orang dengan sengaja atau secara rutin mencetak rekening koran untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan seperti penyalahgunaan rekening dan sebagainya. Sebab, jika hal tersebut terjadi, pihak nasabah atau pemilik rekening bisa melaporkannya secara langsung kepada pihak bank untuk kemudian diproses lebih lanjut.

    2. Sebagai Bukti Hukum

    Zaman sudah semakin modern dan serba canggih. Tidak sedikit pihak yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja mencari celah untuk melakukan tindak kejahatan. Misalnya melalui pemalsuan bukti transfer atau berpura-pura tidak menerima uang yang telah dikirim.

    Dengan adanya rekening koran, Anda bisa sedikit lebih lega karena memiliki bukti sah dari setiap transaksi keuangan yang terjadi. Dokumen ini juga dapat dijadikan salah satu barang bukti yang memungkinkan untuk diproses secara hukum.

    3. Sebagai Persyaratan Mengajukan Pinjaman

    Mayoritas lembaga keuangan non bank atau bank menjadikan rekening koran sebagai salah satu syarat wajib dalam mengajukan pinjaman. Misalnya jenis pinjaman dengan jaminan BPKB Kendaraan atau sertifikat rumah, KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), KTA (Kredit Tanpa Agunan), KBB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan jenis kredit multiguna lainnya.

    Aturan ini dengan sengaja ditetapkan untuk memastikan jika finansial calon debitur termasuk dalam kategori sehat dan memiliki kemampuan dalam melunasi cicilan yang ada.

    Di samping itu, rekening koran juga dapat dijadikan sebagai bukti jika calon debitur yang bersangkutan memang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Hal ini dapat terlihat secara jelas melalui arus masuk yang mengatasnamakan perusahaan.

    Banyak lembaga keuangan atau perusahaan pembiayaan yang bergerak di sektor permodalan lebih menyukai peminjam yang bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan karena memiliki pemasukan yang stabil sehingga berpeluang melunasi cicilan tepat waktu dan menghindari kemungkinan gagal bayar.

     

    Baca Juga: Syarat Gadai BPKB Motor dan Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan

     

    4. Persyaratan Pengajuan VISA

    Saat Anda hendak membuat VISA, rekening koran menjadi salah satu persyaratan yang perlu Anda lampirkan. Pasalnya, rekening koran yang ada dapat membuktikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk menjamin kondisi finansial Anda selama berada di negara tujuan. 

    5. Ikut Lelang

    Tertarik mengikuti lelang? Jangan lupa untuk melampirkan rekening koran, ya! Dokumen ini dijadikan salah satu persyaratan ikut lelang untuk membuktikan jumlah saldo yang ada pada rekening Anda mencukupi.

    6. Audit Keuangan Perusahaan

    Kehadiran rekening koran sangatlah penting dalam operasional suatu bisnis, khususnya untuk mencocokan transaksi keuangan yang ada. Bilamana terjadi kesalahan pencatatan, Anda bisa mengajukan rekonsiliasi kepada pihak bank.

    Perbedaan Rekening Koran dengan Mutasi Rekening Tabungan

    Banyak orang yang sering menganggap jika rekening koran dan rekening tabungan adalah dua hal yang sama. Padahal, keduanya cukup berbeda. Berikut ini beberapa perbedaan yang ada pada keduanya.

    1. Informasi yang Disajikan

    Informasi yang terdapat pada rekening koran adalah informasi yang lebih terperinci dengan jangka waktu yang relatif panjang. Sedangkan mutasi rekening umumnya hanya menampilkan transaksi dalam kurun waktu 7 sampai 14 hari ke belakang.

    2. Kemudahan dalam Mengaksesnya

    Rekening koran bisa Anda dapatkan dengan cara mengajukannya secara langsung ke pihak bank maupun website resmi. Sedangkan mutasi rekening bisa dengan mudah Anda dapatkan melalui ATM, Mobile Banking, maupun website dan prosesnya pun lebih singkat dan mudah.

    3. Biaya yang Dikenakan

    Untuk mendapatkan rekening koran ada sejumlah biaya administrasi yang perlu Anda bayarkan ke pihak bank. Sedangkan untuk mutasi rekening bisa Anda dapatkan secara cuma-cuma alias GRATIS.

     

    Baca Juga: Syarat Gadai BPKB Motor dan Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan

     

    Syarat Mendapatkan Rekening Koran

    Rekening koran adalah dokumen yang tidak bisa Anda dapatkan secara sembarangan. Ada sejumlah persyaratan yang perlu yang Anda lengkapi terlebih dahulu. Berikut ini persyaratan lengkapnya.

    1. Buku Tabungan Asli

    2. e-KTP atau Kartu Pengenal Lainnya Seperti NPWP, KK, atau pun SIM

    3. Kartu Debit

    4. Biaya Cetak Rekening Koran

    Melansir dari berbagai sumber, biaya cetak rekening koran ditentukan dari bank tujuan Anda.

    • Bank BCA: Rp 2.500/Lembar.

    • Bank BRI: Rp 25.000/Lembar dengan Periode yang Ditampilkan Mencapai 12 Bulan.

    • Bank BNI: Rp 2.500 – Rp 3.000 Per Lembar.

    • Bank Mandiri: Rp 2.500/Lembar Untuk Transaksi 3 Bulan Terakhir dan Rp 5.000/Lembar Untuk Transaksi 6 Bulan Terakhir.

    • Bank Permata: Rp 10.000/Lembar.

    • Bank Syariah Indonesia: Rp 3.500/Lembar.

    Cara Mendapatkan Rekening Koran Via Customer Service

    Rekening Koran Adalah

    Image Source: Pexels/RODNAE Production

    Cetak rekening koran dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan berkunjung langsung ke bank dan yang kedua melalui internet banking. Adapun cara mendapatkan rekening koran melalui bank sebagai berikut.

    1. Kunjungi kantor cabang bank terdekat

    2. Sampaikan maksud dan tujuan Anda ke petugas atau satpam

    3. Ambil nomor antrian

    4. Tunggu sampai nomor antrian Anda dipanggil oleh bagian Customer Service

    5. Bagian CS akan meminta persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk menyebutkan periode rekening koran yang Anda butuhkan

    6. Tunggu sebentar sampai rekening koran tercetak

    7. Lakukan pembayaran sesuai dengan tarif yang telah ditentukan

    Cara Mendapatkan Rekening Koran Via Internet Banking

    Berikut ini cara mendapatkan rekening koran melalui internet banking berdasarkan bank yang Anda pilih.

    1. Cara Cetak Rekening Koran di Bank BCA

    Ada dua cara yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan rekening koran Bank BCA secara online. Pertama yaitu melalui klikBCA dan yang kedua melalui myBCA. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk melakukan pengecekannya.

    Cek Rekening Koran di klikBCA

    • Lakukan login di website resmi Bank BCA

    • Masukan user dan password Anda

    • Pilih menu ‘e-statement’ pada dashboard

    • Lalu klik ‘Rekening Kamu’

    • Tentukan periode transaksi yang Anda inginkan

    • Setelah itu klik ‘Download’

    • Rekening koran akan otomatis terdownload dalam format PDF

    Cek Rekening Koran di myBCA

    • Buka aplikasi myBCA Anda

    • Lakukan login dengan cara memasukan user dan BCA ID dan password Anda

    • Pilih rekening BCA yang ingin Anda lakukan pengecekan

    • Selanjutnya masuk ke menu ‘e-statement’

    • Pilih periode rekening koran yang Anda inginkan

    • Klik ‘Tampilkan’

    • Klik ‘Download’ lalu pilih Drive untuk menampilkan file PDF

    • Selanjutnya rekening koran akan ditampilkan pada Drive Anda

    • Klik titik tiga pada bagian pojok file lalu pilih ‘Download’ atau ‘Unduh’ untuk menyimpan file PDF pada perangkat Anda

    2. Cara Cetak Rekening Koran di Bank BRI

    • Kunjungi situs https://ib.bri.co.id/ib-bri/

    • Masukan user ID, password, dan kode validasi yang ada pada laman web

    • Klik ‘Masuk’

    • Pilih ‘Rekening’

    • Lalu pilih ‘Mutasi Rekening’

    • Pilih jenis rekening

    • Tentukan periode transaksi yang ingin Anda unduh

    • Rekening koran akan ditampilkan pada layar Anda

    • Unduh file dan simpan pada perangkat Anda

    3. Cara Cetak Rekening Koran di Bank BNI

    • Kunjungi situs resmi Bank BNI di https://ibank.bni.co.id/

    • Masukan user ID, password, dan kode verifikasi

    • Klik login

    • Kemudian pilih ‘Mutasi Rekening’

    • Tentukan periode rekening koran yang ingin Anda cetak

    • Rekening koran akan ditampilkan pada layar Anda

    • Klik gambar print lalu simpan file pada perangkat Anda

    4. Cara Cetak Rekening Koran di Bank Mandiri

    • Kunjungi laman resmi Bank Mandiri di https://ibank.bankmandiri.co.id/retail3/

    • Masukan user ID dan password

    • Klik ‘Masuk’

    • Pilih menu ‘Informasi Rekening’

    • Pilih ‘Rekening Mandiri Online’

    • Selanjutnya klik ‘Mutasi Rekening’

    • Tentukan periode rekening koran yang ingin ditampilkan

    • Rekening koran yang Anda minta akan ditampilkan pada layar Anda

    • Kemudian klik tombol unduh untuk menyimpan rekening koran pada perangkat Anda

    Sobat BFI, itulah tadi pembahasan terkait rekening koran. Bilamana Anda berencana untuk mencetaknya secara mandiri, pastikan Anda mengikuti langkah yang ada dengan benar dan selalu waspadai tindakan mencurigakan dari pihak manapun yang mengatasnamakan bank.

    Butuh pinjaman dana cepat untuk penuhi berbagai kebutuhan Anda? Ajukan pembiayaan di BFI Finance!

    Kami hadir menawarkan solusi serta kemudahan untuk berbagai masalah keuangan. Antara lain modal usaha, biaya pendidikan anak, sampai dengan gaya hidup.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

     

  • judi

    Fraud Adalah: Definisi, Faktor, Jenis, dan Cara Pencegahannya


    Pernahkah Anda mendengar istilah fraud? Fraud adalah salah satu tindakan tidak terpuji yang dapat merugikan perusahaan maupun diri sendiri.

    Tindakan ini dapat berupa kecurangan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok demi meraup keuntungan pribadi.

    Sobat BFI, mari kita cegah terjadinya fraud dengan memahami beberapa poin penting berikut ini.

    1. Definisi Fraud

    Secara literal, fraud adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti kecurangan. Tindakan ini dapat berupa pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan secara sengaja untuk menipu pihak terkait.

    Fraud juga dapat diartikan sebagai tindakan yang melawan hukum (illegal act) dan sebuah tindakan ketidakberesan (irregularities) yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan demi meraup keuntungan pribadi. Selain tidak terpuji, fraud sangat merugikan perusahaan dari segi materiil maupun immateriil.

    Sedangkan pengertian fraud menurut the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), fraud adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu, seperti manipulasi atau memberikan laporan yang keliru terhadap pihak lain. Tindakan tersebut bisa dilakukan oleh orang dari dalam maupun luar organisasi untuk meraup keuntungan pribadi. 

    2. Faktor-Faktor yang Mendukung Terjadinya Fraud

    Penyebab terjadinya fraud disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat kita kenali dengan istilah Fraud Triangle Theory (FTT). Teori ini dibuat oleh seorang kriminolog bernama Donald R. Cressey pada tahun 1950. Cressey berpendapat jika fraud sangat mungkin terjadi karena menyangkut 3 hal berikut ini. 

    2.1. Kesempatan (Opportunity)

    Suatu tindak kejahatan dapat muncul karena adanya kesempatan, begitu pula dengan fraud. Fraud dapat terjadi di perusahaan karena kesempatan yang ada. Misalnya kurangnya pengawasan internal (internal control), lemahnya kebijakan hukum atau sanksi yang dibuat, sehingga pihak tertentu dapat menyalahgunakan jabatan yang diembannya.

    2.2. Kurangnya Kontrol Diri (Pressure)

    Selain adanya kesempatan, fraud dapat terjadi karena kurangnya kontrol dalam diri. Seperti dorongan emosional, tekanan ekonomi, dan hal lainnya yang mengakibatkan orang tersebut membenarkan tindakannya dan menganggap jika hal tersebut merupakan sebuah jalan keluar.

    2.3. Rasionalisasi Atas Tindakan (Rationalization)

    Rasionalisasi artinya pembenaran atas tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelaku fraud. Sebagai contoh pelaku fraud menganggap tindakan yang Ia lakukan adalah hal yang wajar dan lumrah lantaran upah yang Ia terima tidak sepadan dengan beban kerja yang ditanggungnya.

    Selain ketiga faktor di atas, fraud juga bisa terjadi karena adanya kemampuan (capability). Hal ini umumnya terjadi pada pegawai yang memiliki akses terhadap laporan keuangan di sebuah perusahaan. 

    3. Jenis-Jenis Fraud

    Ada 4 jenis fraud yang umumnya dapat Anda jumpai di perusahaan. Seperti korupsi, penyimpangan aset perusahaan, pencurian data, sampai dengan penggelapan uang.

    fraud adalah

    Ilustrasi Tindakan Fraud / Image Source: Freepik/pikisuperstar

    3.1. Korupsi

    Jenis fraud yang pertama adalah korupsi. Praktik fraud yang satu ini marak terjadi di Indonesia. Korupsi yang ada bisa berupa penyuapan, pemerasan, sampai dengan penyalahgunaan informasi. Dari adanya tindak korupsi dapat memunculkan gratifikasi atau pemberian hadiah demi kepentingan dalam jangka waktu yang panjang.

     

    Baca Juga: Customer Due Diligence : Pengertian dan Tahapan Pelaksanaannya

     

    3.2. Penyimpangan Aset Perusahaan

    Penyimpangan aset menjadi kasus fraud berikutnya yang paling umum terjadi di sebuah perusahaan. Tindakan ini meliputi berbagai jenis penyalahgunaan aset yang dipercayakan pada pelaku fraud.

    Penyimpangan dalam bentuk ini juga menjadi salah satu tindak fraud yang cukup mudah untuk dideteksi selama proses pencatatan dan pengecekan internal dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur pengawasan.

    3.3. Pencurian Data

    Data merupakan salah satu aset yang cukup krusial dalam perusahaan. Data ini umumnya meliputi identitas pribadi konsumen dan hal lainnya yang berkaitan dengan operasional perusahaan. 

    Tindakan ini bukan hanya dapat merugikan perusahaan namun juga masyarakat luas, khususnya data pribadi orang yang bersangkutan.

    Pencurian data yang terjadi pada suatu perusahaan dengan data-data yang terpusat pada komputer lazim disebut dengan computer fraud.

    3.4. Penggelapan Uang

    Seperti halnya dengan pencurian data, pada penggelapan uang para pelaku yang ada cenderung menyalahgunakan kepercayaan yang telah perusahaan beri untuk melakukan berbagai tindak penyelewengan.

    Kasus penggelapan dana ini berkorelasi dengan white collar crime seperti multi level marketing (MLM) dengan penerapan skema ponzi. Alhasil, dana yang seharusnya diolah justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Untuk mencegahnya, perusahaan dapat menerapkan KYC.

     

    Baca Juga: KYC Adalah: Definisi, Manfaat, Dasar Hukum, dan Contoh Penerapan

     

    4. Akibat Dari Fraud

    Adanya tindakan fraud dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang meliputi 3 aspek penting di bawah ini.

    4.1. Kerugian Dari Sisi Reputasi

    Fraud mengakibatkan kerugian dari sisi reputasi yang mana kerugian ini lebih besar ketimbang adanya kerugian dari segi finansial. Alhasil, reputasi yang susah payah dibangun akan terancam rusak akibat hilangnya kepercayaan dari konsumen maupun masyarakat.

    4.2. Kerugian Finansial

    Selain dari sisi reputasi, fraud turut merugikan pihak perusahaan dari segi finansial yang berpengaruh pada keuntungan atau profit yang didapat. Pasalnya, kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat akan hilang begitu saja, sehingga sulit untuk mencapai target penjualan.

    4.3. Akibat Sosial

    Sanksi sosial dapat muncul akibat terjadinya fraud. Salah satunya yakni penggunaan uang yang didapat oleh fraudster (pelaku fraud) untuk melakukan tindakan kriminal atau terorisme. Sanksi lainnya yakni berupa hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga atau perusahaan.

     

    Baca Juga: Kenali Apa Itu Monkey Business, Begini Cara Menghindari Jebakannya!

     

    5. Cara Mendeteksi Adanya Fraud

    Praktik fraud adalah tindak kejahatan yang bisa dideteksi melalui 3 cara berikut ini.

    5.1. Lakukan Audit Internal dan Eksternal

    Audit adalah sebuah proses pemeriksaan perusahaan yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Dengan dilakukannya audit internal dan eksternal, perusahaan dapat mendeteksi hal-hal yang mencurigakan maupun tindakan menyimpang yang dilakukan oleh oknum tertentu.

    5.2. Periksa Jajaran Manajerial

    Penyelewengan jabatan maupun kecurangan atas laporan keuangan umumnya terjadi karena ada bantuan dari jajaran manajerial atau mereka yang bersentuhan langsung dengan data-data sensitif.

    Oleh karenanya, pemeriksaan rutin terhadap jajaran manajerial penting untuk dilakukan demi mencegah fraud.

    5.3. Periksa Karakteristik Laporan Keuangan

    Cara yang ketiga yakni dengan melakukan pemeriksaan terhadap karakteristik laporan keuangan yang ada di perusahaan. Pemeriksaan tersebut mencakup catatan pemasukan dan pengeluaran, kewajiban, aset perusahaan, dan ekuitas.

    Nantinya, bila memang ada tindak kecurangan yang terjadi, pihak yang melakukan fraud dapat terdeteksi dengan lebih mudah. Pasalnya, perbedaan jumlah pada laporan yang ada dapat dilihat dengan jelas.

     

    Baca Juga: Waspadai Pinjol, Ini Ciri-Ciri Modus Penipuan Pinjaman Online

     

    6. 5 Cara Mencegah Fraud

    Fraud adalah tindakan penyelewengan yang dapat dicegah melalui beberapa cara di bawah ini.

    6.1. Memberikan Pelatihan dan Sosialisasi Mengenai Anti-Fraud

    Pelatihan dan sosialisasi anti-fraud harus menjadi perhatian lebih bagi perusahaan. Dengan begitu akan lebih mudah bagi semua orang untuk memahami apa itu fraud dan sanksinya yang mungkin berlaku. 

    6.2. Monitoring Secara Proaktif

    Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fraud ada karena longgarnya pengawasan yang ada pada sebuah perusahaan. Dengan melakukan monitoring secara rutin dan proaktif, tindakan fraud bukan tidak mungkin untuk dicegah.

    Dalam hal ini karyawan atau orang yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas pelaporan keuangan diberikan pengawasan kinerja rutin untuk memastikan integritas tetap terjaga.

    6.3. Penetapan Hukum Secara Tegas

    Peraturan yang ditetapkan secara tegas dapat menjadi suatu pencegahan timbulnya fraud di perusahaan. Misalnya dengan menerapkan SOP yang ketat dan tidak hanya sebatas teoritis semata.

    6.4. Menyediakan Tim Khusus Investigasi

    Selain menerapkan kebijakan yang tegas untuk menghindari terjadinya fraud, pihak perusahaan sudah seyogyanya menyediakan saluran pelaporan untuk mewadahi segala bentuk aduan terkait indikasi fraud yang ada.

    Saluran pelaporan ini dapat dibuat untuk melayani aduan melalui email maupun telepon seluler. Pastikan tim investigasi yang tergabung di dalamnya betul-betul bisa dipercaya dan membiarkan pelapor mengirimkan laporannya secara anonim. Dengan begitu, bukti yang didapat bisa terkumpul dengan lengkap dan identitas pelapor tetap terjaga keamanannya.

    6.5. Lakukan Audit Secara Internal dan Eksternal

    Melakukan audit secara internal maupun eksternal untuk mengecek kebenaran laporan keuangan perusahaan merupakan sebuah upaya untuk menemukan berbagai potensi fraud yang mungkin terjadi oleh pegawai terkait.

    Sobat BFI. demikian pembahasan artikel kali ini mengenai Fraud Adalah: Definisi, Faktor, Jenis, dan Cara Pencegahannya. Segala bentuk tindak kecurangan dapat terjadi di mana saja selama ada kesempatan. Sebagai warga negara yang baik, pastikan untuk selalu taat terhadap aturan demi kebaikan diri sendiri dan orang tersayang. Semoga adanya informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

    6.5.1 Solusi Pinjaman Cepat Untuk Berbagai Kebutuhan Anda

    BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan terlama yang sudah terverifikasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Ajukan pinjaman di BFI Finance, dapatkan pencairan dana hingga 85% dari nilai aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap.

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Mutasi Rekening Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Cek


    Pernah mendengar kata ‘Mutasi Rekening’? Banyak dari kita mungkin sudah tidak asing dengan istilah perbankan yang satu ini ya.

    Seperti halnya dengan rekening koran, mutasi rekening adalah salah satu dokumen penting yang harus Anda miliki sebagai salah satu kelengkapan persyaratan. Mulai dari pengajuan pinjaman dana tunai, pengajuan VISA, sampai dengan dokumen pelaporan pajak.

    Apapun itu kepentingannya, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut terkait mutasi rekening, mulai dari pengertian, fungsi, sampai dengan cara cek mutasi rekening yang bisa dilakukan melalui berbagai cara. Mari kita simak selengkapnya di sini.

    1. Apa Itu Mutasi Rekening?

    Mutasi rekening adalah sebuah istilah yang ada pada perbankan. Istilah ini memiliki arti daftar transaksi atau aktivitas yang terjadi pada rekening bank dalam periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.

    Mutasi rekening memuat informasi tentang setiap transaksi yang dilakukan oleh pemilik rekening, seperti kredit, debit, serta saldo rekening yang ada pada tanggal tertentu.

    Mutasi rekening sering kali digunakan oleh nasabah bank untuk berbagai keperluan. Mulai dari melakukan pengecekan keuangan, memastikan segala transaksi yang dilakukan telah tercatat dengan benar, sampai dengan menjadi bukti laporan keuangan untuk keperluan audit, pelaporan pajak, atau pengajuan kredit di perusahaan pembiayaan.

     

    Baca Juga: Rekening Koran Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya

     

    2. 6 Fungsi Mutasi Rekening Bank

    Fungsi utama mutasi rekening adalah untuk memberikan informasi terperinci terkait aktivitas keuangan yang ada di rekening bank Anda.

    Adapun fungsi penting lainnya dari mutasi rekening adalah sebagai berikut.

    2.1. Memantau Keuangan (Monitoring)

    Kehadiran mutasi rekening dapat membantu Anda untuk memeriksa transaksi keuangan yang ada pada rekening secara teratur, memungkinkan Anda untuk memastikan uang yang masuk dan keluar telah sesuai dan valid.

    2.2. Bukti Transaksi Keuangan

    Jika ada kesalahan dalam transaksi seperti salah memasukkan nomor rekening, mutasi rekening dapat membantu Anda mengidentifikasi kesalahan tersebut sehingga bisa segera diperbaiki.

    2.3. Mengelola Keuangan 

    Adanya mutasi rekening dapat memudahkan Anda dalam mengelola keuangan. Sebab, dengan mengecek mutasi rekening secara berkala Anda dapat mengetahui segala transaksi keuangan yang terjadi pada periode tertentu.

    Dari adanya perincian data tersebut, Anda bisa melakukan refleksi diri terhadap cara Anda membelanjakan uang dan membuat resolusi keuangan yang lebih baik lagi.

     

    Baca Juga: 8 Resolusi Keuangan Untuk Tahun 2023 yang Lebih Baik!

     

    2.4. Menjaga Keamanan

    Dengan memeriksa mutasi rekening secara berkala, Anda dapat mendeteksi segala bentuk transaksi yang mencurigakan dan berbagai tindakan kriminal lainnya.

    2.5. Syarat Pengajuan Pinjaman

    Mutasi rekening adalah salah satu persyaratan yang perlu Anda lampirkan pada saat ingin mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan non bank maupun bank. Dengan melampirkan bukti mutasi sesuai dengan periode yang telah ditentukan, proses pengajuan pinjaman dapat berjalan dengan lancar.

    2.6. Syarat Pengajuan VISA

    Saat akan membuat VISA, mutasi rekening kerap kali dijadikan salah satu persyaratan wajib yang harus Anda lampirkan. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk menjamin kondisi finansial selama Anda berada di negara tujuan.

    3. Cara Cek Mutasi Rekening Bank

    Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk cek mutasi rekening. Hal ini bergantung pada bank dan layanan perbankan yang Anda gunakan. Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk memeriksa mutasi rekening.

    3.1. Teller Bank

    Cara cek mutasi melalui teller bank cukuplah mudah. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.

    • Kunjungi kantor cabang bank terdekat

    • Sampaikan tujuan Anda pada petugas atau satpam yang berjaga

    • Anda akan diminta untuk mengambil nomor antrian CS

    • Tunggu sebentar sampai dengan nomor antrian Anda dipanggil

    • Sampaikan pada CS bahwa Anda ingin mengecek mutasi rekening sesuai dengan periode tanggal yang telah Anda tentukan

    • Pihak CS akan memproses permintaan Anda

    3.2. ATM

    Mutasi rekening dapat Anda cek menggunakan mesin ATM dengan cara sebagai berikut.

    • Masukan kartu ATM Anda pada mesin ATM

    • Masukan pin kartu Anda

    • Pada layar yang ditampilkan pilih menu “Mutasi Rekening” untuk melihat daftar transaksi terbaru

    • Masukan periode tanggal yang ingin ditampilkan

    • Tunggu sebentar sampai data yang Anda minta ditampilkan pada layar mesin ATM

    3.3. M-Banking

    Teknologi perbankan kini sudah semakin canggih berkat hadirnya aplikasi mobile banking yang siap sedia melayani Anda, termasuk diantaranya urusan mutasi rekening. Anda dapat mengecek mutasi di aplikasi m-banking dengan mengikuti panduan berikut ini.

    • Pastikan Anda sudah mengunduh aplikasi mobile banking sesuai bank yang Anda gunakan di Play Store atau App Store

    • Masukan username dan kata sandi

    • Pilih menu “Mutasi Rekening” pada dashboard yang ditampilkan. Menu ini umumnya bisa Anda temui di bagian informasi akun

    • Masukan periode mutasi yang ingin Anda lihat

    • Konfirmasi data yang ada dengan memasukan pin Anda

    • Tunggu sebentar sampai mutasi rekening ditampilkan pada layar

    3.4. Internet Banking

    Cara cek mutasi rekening melalui internet banking tidak berbeda jauh dengan mobile banking. Berikut tahapannya.

    • Kunjungi situs resmi bank yang Anda gunakan

    • Masukan pin dan username Anda

    • Pilih menu “Mutasi Rekening”

    • Masukan periode mutasi yang ingin Anda lihat

    • Tunggu sebentar sampai data yang Anda minta ditampilkan pada layar

    3.5. SMS Banking

    Beberapa bank turut menyediakan layanan SMS banking yang memungkinkan para nasabah untuk memeriksa mutasi rekening melalui pesan singkat. Anda cukup mengirimkan pesan dengan format tertentu ke nomor yang telah ditentukan oleh bank.

    Itulah 5 cara mengecek mutasi rekening dengan mudah dan aman. Pastikan Anda memeriksa mutasi rekening secara berkala untuk memastikan semua transaksi telah tercatat dengan benar dan tidak ada aktivitas yang mencurigakan pada rekening Anda.

    4. Perbedaan Mutasi Rekening dan Rekening Koran

    Rekening koran dan mutasi rekening adalah dua hal yang saling berkaitan dalam aktivitas perbankan. Meskipun begitu, terdapat perbedaan antara keduanya.

    4.1. Periode Mutasi

    Perbedaan yang pertama terletak pada periode mutasi yang ada. Rekening koran adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh bank yang berisi daftar transaksi yang dilakukan pada rekening nasabah dalam periode tertentu, seperti satu bulan atau satu kuartal.

    Sementara itu, mutasi rekening adalah daftar transaksi yang terjadi pada rekening nasabah dan ditampilkan dengan batasan waktu tertentu, umumnya hanya berlangsung selama 30 hari. 

    4.2. Informasi yang ditampilkan

    Rekening koran menampilkan saldo awal dan akhir rekening, kredit, debit, biaya administrasi, dan informasi lainnya yang terkait segala aktivitas keuangan pada rekening tersebut. 

    Sedangkan mutasi rekening menampilkan transaksi yang terjadi pada sebuah rekening secara singkat, seperti kredit, debit, tanggal transaksi, dan saldo rekening pada tanggal tertentu. Mutasi rekening juga dapat digunakan untuk memeriksa transaksi terbaru dan mengecek saldo rekening saat ini.

    Perbedaan utama antara rekening koran dan mutasi rekening adalah bahwa rekening koran adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh bank untuk memberikan informasi terperinci mengenai aktivitas keuangan pada rekening nasabah, sementara mutasi rekening adalah daftar transaksi yang dapat diperiksa oleh nasabah kapan saja melalui layanan perbankan seperti mobile banking dan sejenisnya.

    5. Contoh Mutasi Rekening

    Bagi Anda yang belum tahu sama sekali bagaimana rupa mutasi rekening, di bawah ini merupakan salah satu contoh dari mutasi rekening yang ada pada bank.

    Mutasi Rekening Adalah

    Image Source: rangkulteman.id

    Sobat BFI, demikian pembahasan lengkap terkait Mutasi Rekening Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Cek. Harapannya, semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

    Pinjam dana lebih mudah dan aman di BFI Finance! Dapatkan pinjaman dana hingga 85% dari aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap.

    Klik tautan di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

    Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

  • judi

    AJB Adalah: Pengertian, Fungsi, Cara dan Syarat Pembuatannya


    AJB adalah salah satu dokumen penting yang perlu Anda cek keasliannya saat akan melakukan transaksi jual beli properti (tanah, bangunan, dan lainnya.)

    Bukti transaksi jual beli yang satu ini sama pentingnya seperti Sertifikat IMB, Surat Hak Milik (SHM), Surat PBB, dan dokumen penting kepemilikan lainnya.

    Tanpa adanya AJB Anda akan kesulitan untuk mengurus balik nama surat tanah. Maka dari itu, mari kita pahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan AJB beserta poin penting lainnya di sini.

    1. Apa Itu AJB?

    Akta jual beli atau yang disingkat menjadi AJB adalah bukti sah adanya perpindahan hak atas suatu properti akibat adanya proses jual beli. Di dalamnya terdapat kesepakatan antara dua belah pihak, yakni pihak pembeli dan penjual.

    Meskipun demikian, AJB tidak dapat dikatakan sebagai dokumen resmi kepemilikan properti seperti SHM. Pasalnya, dokumen yang satu ini dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) bukan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

    Namun, secara teknis AJB tidak dapat dibuat secara sembarangan. Anda harus datang langsung ke kantor PPAT dan berdasarkan sepengetahuan kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli.

    Singkatnya, AJB adalah salah satu syarat hukum jual beli properti yang di dalamnya berisikan pernyataan jika tanah atau bangunan yang dijual dialihkan dari penjual ke pembeli.

     

    Baca Juga: Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah, Syarat, dan Cara Menghitungnya

     

    2. Fungsi Surat AJB

    AJB adalah dokumen penting yang memiliki berbagai fungsi krusial. Diantaranya sebagai berikut.

    2.1. Bukti Valid Transaksi Jual Beli

    Akta jual beli adalah bukti valid pemindahan hak kepemilikan properti secara hukum. Hal ini dapat terjadi karena AJB tidak dibuat secara sembarangan.

    2.2. Perlindungan Hukum

    AJB adalah bukti sah jual beli yang bisa Anda jadikan sebagai salah satu barang bukti jika terjadi sengketa atau perselisihan antara penjual dan pembeli.

    2.3. Syarat Mengajukan Pinjaman

    Di beberapa lembaga keuangan seperti bank, AJB seringkali dijadikan sebagai salah satu syarat pinjaman bersamaan dengan sertifikat SHM/SHGB dan dokumen pendukung lainnya sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Meskipun demikian, perlu Anda ketahui di BFI Finance AJB bukanlah salah satu syarat pengajuan pinjaman jaminan sertifikat rumah.

     

    Baca Juga: Syarat Gadai Sertifikat Rumah dan Hal Lain yang Perlu Dipertimbangkan

     

    2.4. Menghitung Besaran Pajak yang Perlu Dibayarkan

    AJB dapat juga dijadikan sebagai penentu besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh penjual dan pembeli properti.

    3. Isi Surat AJB

    Dilansir dari brighton.co.id, AJB adalah akta jual beli yang di dalamnya berisikan beberapa komponen penting berikut ini.

    1. Waktu dan tanggal penyerahan

    2. Identitas lengkap pihak penjual dan pembeli

    3. Data lengkap terkait properti yang diperjualbelikan, seperti luas tanah, harga, dan lokasi

    4. Kop surat dari PPAT atau notaris

    5. Beberapa kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak

    6. Tanda tangan yang dibubuhi materai oleh kedua belah pihak

    4. Syarat Membuat AJB

    Setelah Anda mengetahui apa itu akta jual beli dan komponen penting yang ada di dalamnya. Persyaratan pembuatan AJB adalah syarat yang wajib dipenuhi masing-masing pihak yang ada dalam transaksi jual beli.

    4.1 Dokumen Persyaratan Pembuatan AJB Untuk Penjual

    Berikut ini dokumen yang perlu Anda lengkapi untuk membuat AJB dari sisi penjual.

    1. Fotokopi e-KTP

    2. Fotokopi e-KTP Pasangan (Bagi yang Sudah Menikah)

    3. Fotokopi KK (Kartu Keluarga)

    4. Fotokopi Surat Nikah (Bagi Pemilik yang Sudah Berkeluarga)

    5. Sertifikat Tanah yang Asli dan Sudah Dibuktikan Keasliannya di BPN

    6. Bukti Pembayaran PBB 5 Tahun Terakhir dan STTS (Surat Tanda Terima Setoran)

    7. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang Asli (Apabila Sudah Ada Bangunan di Atas Tanah)

    8. Surat Roya (Jika Properti Sebelumnya Pernah Dijadikan Jaminan Ke Bank atau Perusahaan Pembiayaan)

    9. Surat Pernyataan Jika Properti/Tanah/ Tidak Sedang Dijadikan Jaminan

    10. Surat Persetujuan dari Pemilik Resmi/Ahli Waris/Pasangan

    4.2 Dokumen Persyaratan Pembuatan AJB Untuk Pembeli

    Berikut ini adalah dokumen persyaratan yang perlu Anda penuhi untuk pembuatan AJB dari sisi pembeli.

    1. Fotokopi e-KTP

    2. Fotokopi e-KTP Pasangan (Bagi yang Sudah Menikah)

    3. Fotokopi KK (Kartu Keluarga)

    4. Fotokopi Surat Nikah (Bagi Pemilik yang Sudah Berkeluarga)

    5. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

    6. Surat Keterangan WNI

    7. Bukti Pembayaran PPh 5% dari Nilai Transaksi (Opsional)

     

    Baca Juga: Tips, Jenis, dan Perhitungan Biaya Renovasi Rumah [Terbaru]

     

    4.3 Biaya Pembuatan AJB

    Biaya pembuatan AJB adalah biaya yang ditentukan berdasarkan kesepakatan nilai jual. Sedangkan untuk besarannya telah diatur dalam Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 33 Tahun 2021 tentang Uang Jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah. Dimana pada Pasal 1 disebutkan biaya pembuatan Akta Jual Beli (AJB) tidak boleh melebihi 1% dari nilai transaksi dan biaya yang ada sudah mencakup honor untuk saksi pembuatan akta.

    Selain itu biaya AJB juga disesuaikan dengan nilai transaksi yang ada, lebih jelasnya sebagai berikut.

    • ≥ Rp 500.000.000 (lima ratus juta) = Maksimal 1% X Nilai Transaksi

    • Rp 500.000.000 (lima ratus juta) – Rp 1.000.000.000 (satu milyar) = Maksimal 0,75% X Nilai Transaksi

    • > Rp 1.000.000.000 (satu milyar) – Rp 2.500.000.000 (dua setengah milyar) = Maksimal 0,5% X Nilai Transaksi

    • > Rp 2.500.000.000 = Maksimal 0,25% X Nilai Transaksi

    Contoh Kasus

    Sebagai contoh Anda membeli sebidang tanah dengan harga Rp 2.250.000.000, maka tarif maksimal biaya pembuatan AJB oleh PPAT adalah sebagai berikut.

    Rp 2.250.000.000 X 0,5% = Rp 11.250.000

    Selain biaya pembuatan AJB melalui PPAT, Anda juga perlu mengeluarkan biaya lainnya seperti:

    Oleh karenanya, pastikan Anda mempersiapkan budget yang cukup untuk mengurus biaya pembuatan AJB ya, Sobat BFI!

    5. Perbedaan Surat AJB dengan SHM dan PPJB

    Dalam transaksi jual beli tanah atau properti, umumnya kita akan mengenal istilah-istilah baru selain AJB, misalnya SHM dan PPJB. Nah, kira-kira apa perbedaan antara istilah yang ada? Berikut penjabarannya.

    PPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli adalah akta yang dibuat oleh calon penjual atau pembeli tanpa melibatkan notaris. Secara hukum, PPJB yang sengaja dibuat sebagai perjanjian awal dalam transaksi jual beli tidak bisa dikatakan valid atau menjadi bukti yang sah karena tidak melibatkan pihak tertunjuk seperti notaris atau PPAT.

    Meskipun demikian, PPJB dijadikan salah satu syarat untuk mengurus AJB ke kantor PPT setempat. Setelah AJB selesai, selanjutnya Anda baru bisa mengurus balik nama sertifikat rumah untuk mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Anda.

    Selanjutnya mari kita bahas apa itu SHM. SHM adalah singkatan dari Sertifikat Hak Milik atas properti, seperti tanah, bangunan, dan sebagainya. Sertifikat ini merupakan bukti kepemilikan yang sah, diakui secara hukum, dan memegang kedudukan yang paling tinggi. Oleh karenanya SHM dapat dijadikan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman ke Bank atau Perusahaan Pembiayaan.

     

    Baca Juga: Fasad Rumah: Pengertian, Fungsi, Jenis Material, dan Contohnya

     

    6. Contoh Akta Jual Beli

    AJB Adalah

    Ilustrasi Contoh AJB | Image Source: scribd.com/habibie82

    7. Waspadai AJB Ilegal, Begini Tips Mudah Menghindarinya!

    Properti seperti tanah, bangunan, dan lain sebagainya adalah aset berharga yang bernilai tinggi. Tak ayal, nilainya yang besar ini banyak dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk meraup untung dengan cara memalsukan AJB.

    Untuk itu, sudah seyogyanya Anda mengetahui cara membedakan AJB asli dan ilegal agar Anda tidak mudah tertipu oleh orang tidak bertanggung jawab. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

    7.1. Periksa Keaslian Dokumen

    Pastikan AJB yang ada berasal dari notaris atau PPAT terdaftar. Caranya yakni Anda bisa melakukan verifikasi dengan menghubungi langsung ke kantor notaris atau PPAT yang tercatat namanya pada dokumen AJB. 

    7.2. Periksa Tanda Tangan yang Ada

    Kedua, pastikan tanda tangan yang ada pada AJB adalah tanda tangan asli, bukan tanda tangan palsu apalagi rekayasa. Untuk membedakan antara tanda tangan asli dengan yang palsu atau tiruan, Anda bisa membandingkannya dengan dokumen lainnya seperti kartu identitas atau dokumen resmi lainnya.

    7.3. Perhatikan Dokumen Secara Seksama

    Dokumen ilegal umumnya cukup mudha untuk dibandingkan dengan yang asli. Beberapa cirinya yaitu bentuk tanda tangan yang ada berbeda dengan pemilik asli dna umumnya tidak timbul, cap atau stempel yang digunakan cenderung berbeda dengan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, kadang kala bisa kita dapati retakan, robekan, atau bahkan dokumen tidak simetris. Jika terdapat salah satu hal tersebut, Anda patut mewaspadai AJB tersebut.

    7.4. Lakukan Pembuatan AJB Sesuai dengan Kesepakatan yang Ada

    Terakhir, pastikan prosedur pembuatan AJB sesuai dengan kesepakatan antara dua belah pihak, dimana semua proses yang ada terdapat transparansi dan dilakukan secara bersama-sama. Mulai dari pergi ke kantor PPAT dan penandatangan dokumen. Dan yang tidak kalah pentingnya, pastikan pada saat proses penandatangan dihadiri oleh dua saksi, seperti RT atau RW di mana properti tersebut berada.

    Sobat BFI, itulah penjelasan terkait AJB Adalah: Pengertian, Fungsi, Cara dan Syarat Pembuatannya. Pastikan untuk jeli saat akan melakukan transaksi jual beli, khususnya properti dengan nilai yang cukup tinggi. Jangan sampai terjadi sengketa di kemudian hari yang bisa merugikan Anda dan keluarga.

    Butuh pinjaman dana dalam jumlah besar? Ajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah di BFI Finance!

    Solusi tepat untuk wujudkan segala impian Anda. Informasi selengkapnya terkait pinjaman dapat Anda dapatkan melalui tautan di bawah ini.

    Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

    Dapatkan informasi menarik lainnya hanya di BFI Finance Blog!

  • judi

    THR Adalah: Pengertian, Cara Menghitung, dan Tips Memanfaatkannya


    THR adalah salah satu hal yang paling ditunggu menjelang hari raya idul fitri. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/2/HK.04.00/III/2023 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, THR merupakan hak para pekerja atau buruh yang wajib dibayarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja.

    Lalu, apa yang dimaksud dengan THR dan ketentuan apa saja yang sebaiknya kita ketahui? Berikut ulasan selengkapnya mengenai THR, mulai dari pengertian, dasar hukum, mekanisme pemberian THR, cara menghitung THR, sampai dengan tips memanfaatkan THR secara efektif dan bijak.

    1. Pengertian THR

    THR adalah singkatan dari Tunjangan Hari Raya atau pendapatan berupa bonus di luar gaji yang diberikan 1 kali dalam setahun dalm bentuk uang rupiah. Sesuai dengan ketetapan yang ada pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, pemberian tunjangan hari raya (THR) keagamaan bagi pekerja atau buruh merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja atau buruh dan keluarganya dalam menyambut hari raya keagamaan.

    Dengan kata lain, THR tidak hanya dibayarkan bagi mereka yang beragama Islam saja, akan tetapi bagi seluruh pekerja sesuai dengan hari raya keagamaannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada Permenaker No. 6 Tahun 2016.

    Hari raya keagamaan yang dimaksud di sini adalah Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal, Hari Raya Nyepi, Hari Raya Waisak, Hari Raya Imlek, dan Hari Raya lainnya sesuai dengan agam yang dianut oleh pekerja atau buruh.

    2. Dasar Hukum THR

    Kebijakan mengenai pemberian THR telah diatur dalam dasar hukum berikut ini.

    • Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

    • Peraturan Pemerintah No. 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

    • Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/2/HK.04.00/III/2023 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

    3. Mekanisme Pemberian THR

    Berdasarkan peraturan yang berlaku, mekanisme pemberian THR dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut.

    3.1 Penerima Tunjangan Hari Raya

    THR adalah hak para pekerja atau buruh yang termasuk ke dalam kriteria seperti di bawah ini.

    • Pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih.

    • Pekerja atau buruh yang memiliki kontrak kerja dengan pengusaha sesuai dengan perjanjian kerja waktu yang telah ditentukan maupun perjanjian kerja waktu tidak tertentu. Dengan kata lain yang berhak mendapatkan THR adalah pekerja dengan status Karyawan Tetap (PKWTT), Karyawan Kontrak (PKWT), dan Pekerja Harian Lepas (Freelance) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    3.2 Besaran Tunjangan Hari Raya yang Diterima

    Adapun besaran THR keagamaan yang diterima oleh pekerja atau buruh ditetapkan dari masa kerja yang ada.

    • THR berupa 1 (satu) bulan gaji bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih.

    • THR diberikan sesuai masa kerja (pro-rata) bagi para pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja kurang dari satu tahun atau 12 bulan dengan perhitungan:

    (Masa Kerja/12 Bulan) X Gaji 1 Bulan

    • Bagi pekerja harian lepas (freelance) yang sudah bekerja selama 12 bulan atau lebih, THR diberikan sesuai dengan upah rata-rata yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

    • Sedangkan untuk pekerja harian lepas dengan masa kerja kurang dari 12 bulan, THR yang diberikan dihitung dari rata-rata upah yang diterima setiap bulannya selama masa kerja.

    3.3 Waktu Pemberian Tunjangan Hari Raya

    Berdasarkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, THR keagamaan wajib dibayarkan oleh pihak perusahaan atau pemberi kerja paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.

     

    Baca Juga: Makin Rajin Nabung, Ini 10 Challenge Menabung yang Seru Untuk Dicoba!

     

    4. Cara Menghitung THR dengan Mudah

    Sebagian dari kita mungkin masih kebingungan bagaimana cara menghitung THR yang benar sesuai dengan perhitungan THR menurut UU Cipta Kerja. Agar Anda tidak merasa risau, simak contoh perhitungan berikut ini.

    Rumus Menghitung THR

    (Masa Kerja/12 Bulan) X Gaji 1 Bulan

    Contoh perhitungan:

    1. Ahmad adalah seorang karyawan di PT Maju Jaya dengan gaji per bulan sebesar Rp 5.000.000. Ia sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 12 bulan atau 1 tahun. Maka, uang THR yang didapatkan Ahmad sebesar 1 (satu) bulan upah.

    2. Mira merupakan karyawan tetap di PT Serba Bisa dengan gaji per bulan Rp 6.500.000. Ia sudah bekerja selama 5 bulan, maka THR yang didapatkan adalah:

    (5 Bulan/12 Bulan) X Rp 6.500.000 = Rp 2.708.333.

    Bagaimana dengan karyawan kontrak? Cara menghitung THR karyawan tetap dan kontrak tidak jauh berbeda, yakni menggunakan rumus yang sama. Sebagai contoh Anda merupakan karyawan kontrak di sebuah perusahaan dengan gaji pokok Rp 7.500.000 dengan masa kerja 7 bulan, maka hitungannya (7 Bulan/12 Bulan) X Rp 7.500.000 = Rp 4.375.000.

    Bagaiamana, cukup mudah bukan untuk menghitung besaran THR yang akan Anda dapatkan jika masa kerja yang ada kurang dari 12 bulan?

    Perlu diingat, THR adalah objek pajak penghasilan, khususnya PPh 21. Jadi, uang THR yang Anda terima nantinya akan dikenai potongan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun secara umum, perusahaan akan memberikan THR yang sudah dipotong pajak terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya terkait mekanisme perhitungan potongan pajak THR bisa Anda lihat pada lampiran PER-16/PJ/2016.

     

    Baca Juga: 23 Peluang Bisnis Paling Menjanjikan di Tahun 2023

     

    5. Sanksi Bagi Perusahaan yang Tidak Memberikan THR

    THR adalah hak karyawan atau buruh yang diberikan sebelum hari raya keagamaan, oleh karenanya pemerintah menetapkan sanksi yang tegas bagi perusahaan yang dengan sengaja memberikan THR secara terlambat maupun tidak memberikan THR sama sekali.

    Sanksi yang akan didapatkan berupa surat teguran, sanksi administrasi, dan yang terparah yakni adanya pembekuan operasional dimana perusahaan yang bersangkutan tak lagi dapat menjalankan aktivitas bisnisnya seperti sedia kala.

    6. Tips Memanfaatkan THR Secara Efektif dan Bijak

    Menjelang hari raya keagamaan tentunya kita memiliki sederet kebutuhan yang perlu dipenuhi. Tak ayal, keberadaan uang THR bisa sangat meringankan beban yang ada. Namun, jangan sampai uang THR yang Anda miliki habis begitu saja akibat gaya hidup hedonisme, ya!

    Pastikan Anda menerapkan tips memanfaatkan THR ala BFI Finance berikut ini!

    6.1. Tentukan Skala Prioritas

    Bedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Pastikan Anda mampu memahami mana yang termasuk ke dalam kebutuhan dan keinginan. Jangan sampai terbalik, ya!

    Lalu, pastikan sebagian uang yang ada sudah Anda sisihkan untuk membayar zakat, infak, dan sedekah.

    6.2. Belanjakan Uang THR Sesuai Urutan Prioritas

    Pastikan Anda membelanjakan uang yang ada sesuai dengan urutan skala prioritas yang sudah dibuat. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan promo dan diskon yang ada menjelang lebaran untuk menghemat budget yang Anda miliki.

    6.3. Sisihkan 10-20% Untuk Tabungan dan Investasi

    Terakhir, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian uang THR yang Anda miliki untuk menabung dan berinvestasi. Ada banyak cara yang bisa Anda pilih, mulai dari menabung di rekening khusus tabungan, reksadana, obligasi, emas, dan sejenisnya.

    Untuk keperluan tabungan dan investasi Anda dapat menyisihkan sekitar 10-20% dari uang THR yang Anda miliki.

    Bagaimana? Mudah bukan untuk mengatur uang THR? Untuk lebih jelasnya, simak video yang satu ini! 

    Sobat BFI, itulah pembahasan terkait THR Adalah: Pengertian, Cara Menghitung, dan Tips Memanfaatkannya. Pastikan Anda memahami peraturan pemberian THR dengan seksama. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

    Butuh dana tambahan untuk hari raya? Ajukan pembiayaan di BFI Finance saja! Prosesnya cepat dan mudah, dapatkan pencairan dana hingga 85% dari nilai aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap.

    Klik tautan di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

    Jaminan BPKB Mobil

    Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

    Jaminan BPKB Motor

    Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

    Jaminan Sertifikat Rumah

    Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor panjang hingga 7 tahun.

     

    Temukan informasi menarik dan bermanfaat lainnya hanya di BFI Blog!

  • judi

    Konsumtif Adalah: Pengertian, Faktor Penyebab, Tips Menghindarinya


    Konsumtif adalah salah satu perilaku manusia yang cukup membahayakan jika dibiarkan begitu saja. Terlebih, di jaman yang serba cepat dan praktis seperti sekarang dimana hampir semua orang dapat dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Kebutuhan merupakan salah satu hal yang tidak terelakan bagi manusia. Sebab, setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat bertahan hidup. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat bertahan hidup yakni dengan membeli barang dan jasa yang dibutuhkan. Misalnya makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

    Namun, terkadang seseorang dapat terjebak dalam perilaku konsumtif dimana mereka menghabiskan uang yang ada hanya untuk memenuhi keinginannya. Padahal, barang tersebut tidak terlalu penting ataupun dibutuhkan.

    Sobat BFI, mari kita kenali lebih dekat apa itu perilaku konsumtif melalui tulisan yang satu ini.

    Apa Itu Konsumtif?

    Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konsumtif merupakan kata sifat yang memiliki arti mengonsumsi, hanya memakai, dan tidak menghasilkan sendiri.

    Secara garis besar, perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup seseorang yang suka menghabiskan uangnya tanpa pikir panjang. Jika dibiarkan begitu saja perilaku konsumtif dapat menjadi masalah serius. Seperti timbulnya masalah finansial, stres, sampai dengan mengancam keseimbangan sumber daya alam.

    Contoh Perilaku Konsumtif

    Perilaku konsumtif adalah kecenderungan untuk terus membeli barang dan jasa secara berulang-ulang meskipun tindakan tersebut cukup membahayakan kondisi finansial. Agar Anda dapat memahami apa itu perilaku konsumtif, simak beberapa contoh berikut ini.

    1. FOMO (Selalu Ikut Tren)

    Contoh perilaku konsumtif yang pertama adalah FOMO atau suatu tindakan untuk selalu mengikuti tren terkini. Orang yang FOMO akan senantiasa melakukan apa saja demi bisa mengikuti tren yang ada, tak terkecuali untuk merogoh kocek yang cukup lumayan untuk benda atau jasa yang menjadi bahan perbincangan banyak orang saat ini.

     

    Baca Juga: FOMO Adalah: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegahnya

     

    2. Rasa Gengsi yang Tinggi

    Contoh perilaku konsumtif berikutnya yakni adanya rasa gengsi yang tinggi demi meningkatkan status sosial, dianggap baik, keinginan untuk diterima dan diakui suatu kelompok atau lingkungan, serta memenuhi ekspektasi sosial.

    Perilaku konsumtif akibat rasa gengsi dapat terlihat dari kebiasaan membeli gadget atau elektronik terbaru, kendaraan dengan merek tertentu, dan membeli barang atau jasa terbaru meskipun tidak terlalu penting.

    3. Gaya Hidup Mewah (Hedonisme)

    Hedonisme atau gaya hidup bermewah-mewahan merupakan contoh perilaku konsumtif berikutnya. Seseorang dengan gaya hidup hedonisme memiliki kecenderungan untuk mencari kepuasan secara instan dengan membeli berbagai barang atau jasa yang mereka inginkan tanpa pikir panjang. Alhasil, gaya hidup yang mereka anut ini membawa malapetaka untuk diri sendiri, khususnya masalah finansial yang tidak berkesudahan.

     

    Baca Juga: Gaya Hidup Hedonisme: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

     

    4. Impulsive Buying

    Serupa dengan hedonisme, impulsive buying adalah tindakan membeli barang dan jasa secara tiba-tiba akibat adanya dorongan emosional, seperti keinginan untuk memiliki, takut kehabisan, takut ketinggalan jaman, sampai dengan adanya dorongan dari lingkungan orang tersebut berada.

    Contoh impulsive buying yang saat ini cukup marak terjadi yaitu menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang online secara terus menerus tanpa dipikir terlebih dahulu.

     

    Baca Juga: Sudah Gajian? Simak Dulu Tips Mengontrol Belanja Impulsif Berikut Ini!

     

    Faktor Penyebab Perilaku Konsumtif

    Perilaku konsumtif dapat terjadi dikarenakan oleh dua faktor. Pertama, yakni adanya dorongan dari dalam diri atau faktor internal. Kedua, adanya pengaruh dari luar yang membuat seseorang berperilaku konsumtif atau yang dapat disebut sebagai faktor eksternal.

    Infografis Perilaku Konsumtif

    Infografis Perilaku Konsumtif | Image Source: Digital Aset BFI Finance

    Faktor Internal

    Faktor internal atau dari dalam diri sendiri menjadi pemicu seseorang memiliki perilaku konsumtif.

    1. Motivasi

    Adanya dorongan dalam diri untuk mewujudkan keinginannya.

    2. Kepribadian

    Pola perilaku atau karakter seseorang.

    3. Harga Diri

    Orang dengan harga diri rendah cenderung lebih mudah dipengaruhi ketimbang mereka yang memiliki harga diri tinggi.

    4. Proses Belajar

    Pengalaman hidup seseorang menentukan apa yang akan ia beli.

    5. Gaya Hidup

    Cara seseorang memanfaatkan waktu dan uang yang dimilikinya.

    Faktor Eksternal

    Selain faktor internal, perilaku konsumtif adalah gaya hidup yang dapat terjadi akibat pengaruh dari luar. Beberapa diantaranya yakni dipengaruhi oleh kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga.

    1. Kebudayaan

    Perkembangan zaman dan pergeseran budaya di masyarakat dapat memicu perilaku konsumtif.

    2. Kelas Sosial

    Golongan atas, menengah, bawah. Penggolongan berdasarkan kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan.

    3. Kelompok Referensi

    Lingkup pergaulan yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku belanja seseorang.

    4. Keluarga

    Gaya hidup yang dianut suatu keluarga dapat mempengaruhi perilaku anggota keluarga yang ada.

    Dampak Negatif Perilaku Konsumtif

    Sebagaimana yang sudah Anda ketahui, perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang untuk menghabiskan uangnya hanya untuk memenuhi hasrat dan keinginan semata, tanpa mau mempertimbangkan apakah barang dan jasa yang dibeli adalah sebuah kebutuhan.

    Tak ayal, perilaku seperti memiliki kecenderungan negatif yang dapat berdampak pada seseorang. Dampak negatif yang menghantui mereka dengan gaya hidup ini diantaranya adalah:

    Konsumtif Adalah

    Image Source: Freepik/

    1. Masalah Finansial

    Orang dengan perilaku konsumtif cenderung berpikir secara rasional. Mereka sering menghabiskan uangnya untuk membeli barang dan jasa tanpa berpikir dua kali atau setidaknya didasari dengan tujuan yang jelas.

    Tak heran, tindakan mereka yang kurang bijak ini menjadi penyebab utama masalah keuangan seseorang. Ini dikarenakan mereka tidak dapat memprioritaskan kebutuhan utama mereka dan membiarkan keinginan dalam diri mereka selalu terpenuhi tanpa pikir panjang.

    Alhasil, sebagian dana yang bisa dialokasikan untuk dana darurat atau tabungan lenyap begitu saja. Orang dengan perilaku konsumtif juga kerap kali nekat untuk berhutang dan akrab dengan praktik gali lubang tutup lubang.

     

    Baca Juga: 8 Resolusi Keuangan Untuk Tahun 2023 yang Lebih Baik!

     

    2. Memicu Rasa Stres dan Cemas

    Perilaku konsumtif adalah perilaku yang dapat memicu seseorang mudah mengalami stres dan cemas. Hal ini terjadi sebagai bentuk konsekuensi dari tindakan mereka yang kurang bijak dalam membelanjakan uangnya dan berdampak pada kesulitan finansial.

    Ketika seseorang mengalami kesulitan secara finansial, mereka akan lebih mudah untuk merasa stres dan cemas akibat ketidakmampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama kebutuhan primer.

    Rasa stres dan cemas yang ada dapat diperparah bilamana terdapat tekanan sosial atau budaya yang menuntut seseorang untuk memiliki barang tertentu agar dapat dianggap sukses dan diterima dengan baik di suatu lingkungan.

     

    Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Mari Mengenal Lebih Dekat Toxic Positivity

     

    3. Pemborosan Sumber Daya

    Penggunan berlebihan terhadap sumber daya seperti air, bahan bakar, dan lain sebagainya dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan manusia.

    Seseorang dengan perilaku konsumtif seringkali sumber daya seperti uang, bahan bakar, energi, dna lainnya untuk keinginan semata, bukan untuk memenuhi kebutuhan utama mereka. Jika dilakukan secara signifikan, tentu, bukan tidak mungkin akan membawa dampak kerusakan pada lingkungan serta perputaran ekonomi yang ada.

    Tips Menghindari Perilaku Konsumtif

    Perilaku konsumtif adalah gaya hidup yang sebetulnya dapat kita hindari melalui beberapa tips di bawah ini.
     

    1. Kenali Mana Kebutuhan dan Keinginan

    Seringkali kita terjebak dalam situasi dimana tanpa sadar kita mengeluarkan uang untuk sesuatu yang ternyata tidak kita butuhkan atau istilah lainnya lapar mata. Fenomena ini dapat terjadi saat Anda tidak mampu memisahkan antara kebutuhan dengan keinginan.

    Kebutuhan adalah hal mendasar yang harus dipenuhi oleh seseorang demi keberlangsungan hidupnya, seperti makanan, pakaian, kesehatan, dan tempat tinggal. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang diinginkan oleh seseorang, namun tidak selalu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Keinginan umumnya bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh kepribadian, minat, sampai dengan kebiasaan.

    Tips Membedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan:

    • Beri waktu sejenak untuk berpikir dan bertanya pada diri sendiri apakah butuh atau sekedar ingin.

    • Kelompokan keinginan dalam kategori tertentu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah Anda dalam mengambil keputusan yang bijak. Misalnya keinginan yang berkaitan dengan hobi, karir, keluarga, keuangan, dan lain sebagainya.

    2. Lakukan Budgeting (Buat Anggaran Pengeluaran dan Pemasukan yang Jelas)

    Tips yang kedua untuk mencegah terjadinya perilaku konsumtif adalah dengan melakukan budgeting. Budgeting dilakukan untuk memastikan anggaran pengeluaran dan pemasukan Anda tertata dengan baik, sehingga Anda tidak perlu untuk membeli sesuatu yang tidak perlu.  

    Tips Melakukan Budgeting Secara Efektif:

    Sebelum Anda melakukan budgeting, penting untuk mengetahui gambaran jelas terkait tujuan yang akan Anda capai baik itu dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Ini berguna untuk membantu Anda dalam menentukan skala prioritas.

    Buat daftar terperinci terkait sumber pendapatan Anda, mulai dari gaji, bonus, passive income, dan lain sebagainya. Hitung juga semua daftar pengeluaran Anda, mulai dari kebutuhan bulanan, cicilan, dana rekreasi, dan lain-lain.

    Kelompokkan pengeluaran yang Anda miliki ke menjadi kebutuhan dan keinginan. Dengan adanya daftar ini, Anda bisa dengan mudah memutuskan mana yang sebaiknya segera dipenuhi dengan yang tidak.

    Setelah Anda berhasil menghitung total pendapatan dan pengeluaran, selanjutnya tentukanlah batas anggaran dari setiap kategori yang ada. Dengan begitu, keuangan Anda akan lebih tertata.

    3. Jangan Terlalu Sering Mengikuti Tren

    Mengikuti tren dan perkembangan terkini boleh dikatakan sebagai makanan sehari-hari. Namun, untuk menghindari munculnya perilaku konsumtif dalam diri kita, ada baiknya untuk tidak terlalu sering mengikuti tren yang ada.

    Tren erat kaitannya dengan produk dan jasa yang baru. Hal ini dapat menjadi pemicu seseorang menginginkan barang tersebut, sehingga terjadi pemborosan secara finansial yang berdampak pada diri sendiri.

    4. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

    Setiap manusia pada dasarnya memiliki keunikan dan latar belakang yang sangat beragam. Fakta ini seharusnya bisa menyadarkan kita bilamana membandingkan diri dengan orang lain merupakan suatu tindakan yang tidak sehat dna menimbulkan tekanan finansial pada diri kita.

    Mulai sekarang, cobalah untuk berefleksi pada diri sendiri. Kenali siapa diri kita sebenarnya agar kita mampu memfokuskan pada nilai-nilai yang lebih penting, seperti kebahagian, kesehatan, dan hubungan baik dengan keluarga dan orang terdekat.

    5. Belanja Sesuai Kemampuan

    Tips terakhir untuk dapat menghindari perilaku konsumtif adalah dengan berbelanja sesuai dengan kemampuan kita saat ini. Belanjakanlah uang yang Anda miliki secara bijak dan efektif. Pastikan untuk menyisihkan sebagian uang yang ada untuk menabung, berinvestasi, dan beramal.

    Sobat BFI, demikian pembahasan terkait Konsumtif Adalah: Pengertian, Faktor Penyebab, Tips Menghindarinya. Harapannya, melalui tulisan ini Anda bisa memahami apa itu perilaku konsumtif dan dampaknya terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang selalu bertumbuh ke arah positif.

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

  • judi

    Mudik Adalah Salah Satu Tradisi di Indonesia


    Tidak terasa bulan ramadhan sebentar lagi akan berakhir. Menjelang lebaran, kebanyakan masyarakat Indonesia akan melangsungkan sebuah ritual tahunan. Apalagi kalau bukan mudik! Mudik adalah salah satu ritual tahunan yang banyak dilakukan oleh orang-orang, khususnya bagi mereka yang merantau ke luar daerah.

    Lantas, apa saja yang perlu kita tahu mengenai mudik? Mari kita bahas selengkapnya di artikel yang satu ini!

    Apa Itu Mudik?

    Istilah mudik adalah salah satu istilah yang kerap kali dipakai untuk menggambarkan kegiatan seseorang yang kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari perayaan besar. Namun, tahukah Anda apa itu mudik?

    Menurut Antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra, kata mudik berasal dari bahasa Melayu yaitu udik. Kata ini memiliki arti hulu atau ujung, dimana pada masa lampau orang Melayu yang tinggal di hulu sungai seringkali bepergian ke hilir menggunakan perahu atau biduk lalu mereka akan kembali lagi ke tempat asalnya pada sore hari.

    Seiring berkembangnya zaman, kata mudik semakin sering digunakan dan kian dipertahankan. Menurut Prof. Heddy, istilah mudik mulai dikenal secara luas sejak tahun 1970-an, tepatnya saat terjadi pembangunan di pusat kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.

    Adanya pertumbuhan yang pesat ini membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap urbanisasi yang terjadi. Banyak orang mencari pekerjaan maupun menetap di kota, sehingga mereka terpisah antara jarak dengan keluarga maupun kerabat di desa. Kemudian, orang-orang ini akan kembali ke kampung halamannya menjelang perayaan hari besar, misalnya saat idul fitri.

    Jika ditelisik secara kebahasaannya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mudik memiliki dua pengertian. Pertama, kata mudik memiliki arti berlayar, pergi ke udik (hulu sungai, pedalaman). Kedua, kata mudik merupakan bahasa percakapan dimana pada kamus tersebut kata ini tertulis v cak yang memiliki arti pulang ke kampung halaman.

    Secara singkat, istilah mudik dapat diartikan sebagai kembalinya seseorang dari satu tempat (umumnya kota) ke tempat asalnya saat perayaaan hari besar. Di Indonesia, mudik umumnya dilakukan dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti bus, kereta api, maupun pesawat terbang.

    Tujuan Adanya Mudik

    Mudik adalah tradisi masyarakat Indonesia yang kerap kali dilakukan di hari raya atau hari besar lainnya, misalnya menjelang perayaan idul fitri, natal, dan tahun baru.

    Namun, apa kiranya tujuan mudik sebenarnya?

    1. Momen silaturahmi atau kebersamaan keluarga

    2. Merupakan tradisi atau bagian dari budaya Indonesia yang rutin dilakukan setiap tahunnya

    3. Salah satu kesempatan bagi para pekerja untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia pekerjaan.

    4. Menjadi salah satu ajak unjuk diri, termasuk di antaranya memamerkan kesuksesan di daerah perantauan.

    Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung

    mudik adalah

    Ilustrasi Mudik Lebaran | Source: Aset Digital BFI Finance

    Sekilas, antara istilah mudik dan pulang kampung nampak sama saja. Padahal, keduanya memiliki pengertian yang berbeda, loh! Berikut ini beberapa perbedaan yang ada antara mudik dan pulang kampung.

    Dilansir dari detiknews.com melalui pemaparan salah satu dosen dan peneliti Universitas Indonesia (UI), DR. Review Rahmawati mengatakan jika mudik dan pulang kampung merupakan dua istilah yang berbeda.

    Secara praktik, mudik adalah tradisi para migran yang kembali ke kampung halamannya setidaknya satu tahun sekali dan umumnya bertepatan dengan perayaan hari keagamaan. Sedangkan pulang kampung dapat dilakukan kapan saja, tidak hanya satu tahun sekali.
     

    Baca Juga: 10 Ide Hampers Lebaran Menarik dan Tips Memilih Hampers yang Tepat

     

    Tips Mudik Aman dan Selamat Ala BFI Finance

    Tinggal menghitung jari menuju hari yang fitri. Agar perjalanan mudik Anda dapat berjalan sesuai rencana, pastikan Anda mengikuti tips mudik aman dan selamat ala BFI Finance berikut ini, ya!

    1. Pastikan Rumah Dalam Kondisi Aman

    Mudik adalah sebuah kegiatan bepergian yang boleh dikatakan memakan waktu yang tidak sebentar. Oleh karenanya, pastikan untuk meninggalkan tempat tinggal Anda dalam kondisi yang aman, ya!

    Cabut semua kabel dan aliran listrik termasuk kompor gas. Matikan kran air, pastikan pintu dan jendela terkunci dengan rapat, dan jika memungkinkan And juga bisa berkabar ke tetangga atau satpam komplek agar rumah Anda senantiasa terawasi.

    2. Bawalah Perlengkapan dan Kebutuhan Selama Perjalanan

    Tips yang kedua adalah membawa perlengkapan dan kebutuhan selama perjalanan. Pastikan kamu membawa perlengkapan dan kebutuhan selama perjalanan, ya! Mulai dari makanan, obat-obatan, vitamin, alat kebersihan, dan lain sebagainya.

    Agar tidak ada satupun barang yang tertinggal, Anda bisa membuat daftar barang bawaan dan mengeceknya secara berkala sebelum berangkat dan saat akan kembali ke daerah perantauan.

    3. Pilih Rute dan Waktu yang Tepat 

    Jika Anda mudik dengan kendaraan pribadi, pilihlah waktu dan rute dengan kondisi lalu lintas yang tidak terlalu padat di jam tertentu. Untuk mengetahuinya Anda bisa update terkait kondisi lalu lintas terkini melalui sosial media maupun media lainnya.

    Yang terpenting, pastikan untuk beristirahat dengan cukup sebelum melakukan perjalanan. Jangan sampai stamina Anda menurun apalagi mengantuk saat perjalanan.

    4. Komunikasikan Rencana Mudik Anda Bersama Keluarga

    Beritahu keluarga atau mereka yang akan Anda kunjungi terkait hari dan waktu kedatangan supaya mereka bisa mengetahui perihal perjalanan dan estimasi kedatangan. Selain itu, dengan memberitahu mengenai rencana mudik Anda dapat menghindari hal buruk yang mungkin terjadi saat bepergian.

    5. Gunakan Transportasi yang Aman

    Jika Anda berencana untuk mudik dengan kendaran umum, pastikan untuk memilih transportasi yang aman dan terpercaya ya!

    Begitupun juga jika Anda berencana untuk mudik menggunakan kendaraan pribadi. Pastikan kendaraan yang akan Anda gunakan sudah dicek kondisinya sebelum Anda gunakan. Anda juga bisa membawanya ke tempat servis terlebih dulu untuk memastikan jika semuanya dalam kondisi aman terkendali.

     

    Baca Juga: Mau Servis Motor? Ini Rincian Biaya Servis Motor yang Harus Disiapkan

     

    6. Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

    Terakhir, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, ya! Pastikan untuk menggunakan masker dan membawa masker cadangan, hand sanitizer, dan perlengkapan protokol kesehatan lainnya. Jangan sampai lengah dan sakit, ya!

    Untuk lebih jelasnya terkait tips mudik dan aman dapat Anda tonton melalui video yang satu ini!

     

    Sobat BFI, demikian pembahasan mengenai mudik yang perlu Anda ketahui. Perayaan hari besar satu tahun sekali dan mudik menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Meskipun demikian, pastikan Anda mudik dengan aman agar selamat sampai tujuan.

    Jika Anda membutuhkan dana tambahan untuk perayaan hari besar maupun kebutuhan lainnya, jangan ragu untuk mengajukan pembiayaan ke BFI Finance! 

     

     

    BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko